Ketua APIDA Babel Melati Erzaldi meyakinkan kelompok tani desa Buding untuk mengembangkan potensi kayu putih, karena dapat mengembangkan perekonomian desa. Foto: babelinsight.id
Di desa ini perkebunan kayu putih yang produk jadinya berupa minyak telon, campuran parfum, produk farmasi, hingga produk rumah tangga, digarap di atas lahan seluas 400-500 hektare
-------
Penulis: Fadjroel
Editor: Nekagusti
Potensi agribisnis merupakan salah satu sumber peningkatan ekonomi yang tidak bisa didapatkan di semua daerah. Tetapi, Belitung Timur (Beltim) memiliki itu melalui perkebunan kayu putih. Perkebunan kayu putih ini banyak dilirik masyarakat setempat, khususnya Desa Buding.
Keseriusan petani desa itu terlihat dari pengelolaan oleh Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD), dan beberapa kelompok lain di dalamnya.
Besarnya potensi ini ingin turut dikembangkan Ketua Dewan Pembina Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Melati Erzaldi bersama Erzaldi Rosman, dengan memberikan pengetahuan ilmiah kepada petani agar lebih secara maksimal dalam garapannya. Mereka pun mendatangkan Dewan Pakar Gekraf, John.
Petani kayu putih Desa Buding, Belitung Timur mendapatkan pengarahan, dan informasi berkenaan dengan pengelolaan, dan pemeliharaan kayu putih dari pakar yang dihadirkan Melati Erzaldi. Foto: babelinsight.id
"Banyak juga tanaman-tanaman potensial yang bisa kita garap yang bisa menjadi ladang ekonomi kita. Bisa memajukan Buding. Potensi kayu putih di Bangka Belitung ini sangat luar biasa. Sayang rasanya ketika potensi itu banyak di daerah, tetapi tidak kita manfaatkan. Jadi, saya hadir untuk mengetahui apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan ekonomi," kata Melati.
Pengetahuan tingkatkan kualitas
Saat ini, kayu putih yang ditanam di Desa Buding telah berusia sekitar satu tahun. Dalam diskusi itu, petani banyak mendapatkan pengetahuan berkenaan dengan peningkatan kualitas minyak yang dihasilkan, begitu pula mengenai waktu panen, sehingga saatnya panen kelak, akan menghasilkan minyak yang berkualitas, hingga pengelolaan pasca panen.
"Komoditas yang menarik itu adalah yang memenuhi spek dari buyer. Yang bagus adalah (sineo) zat aktif di kayu putih yang bersifat antivirus di atas 50 hingga 55 persen. Standar kayu putih di Bangka contohnya, masih memenuhi syarat," kata John.
Erzaldi meyakinkan petani jika dirinya bersama Melati Erzaldi akan turut mendukung potensi kayu putih di Desa Buding, sebagai potensi terbesar di desa itu. Foto: babelinsight.id
Sedangkan Erzaldi mengatakan jika penjernihan masih menjadi pekerjaan rumah yang masih harus dimaksimalkan para petani dengan mendatangkan mesin penyulingan. Nah, di sinilah Ia dan Melati ingin berpartisipasi membantu petani dengan mencarikan pihak-pihak yang bisa bekerja sama, termasuk mendatangkan John sebagai orang yang pakar dalam pengembangan kayu putih.
"Kalau tidak dimanfaakan atau waktu pemanfaatannya keliru, atau lebih masanya, atau setelah dimanfaatkan tidak dipelihara dengan baik, tidak laku barang ini. Daripada kita nyari produk lain, dengan modal yang juga bertambah, sementara barang ini sudah ada, inilah kita manfaatkan. (Kayu putih) ini memiliki nilai ekonomi yang memberikan dampak positif perekonomian daerah," pungkasnya.