Lokal


Minggu, 25 Juni 2023 01:21 WIB

Belitung Timur

Melati Ingin Go Nasional-kan "Piring Upe" Desa Kelubi

Kekaguman dirasakan Melati Erzaldi atas kreativitas tangan-tangan para perajin Desa Kelubi, Belitung Timur, yang membuat produk piring upe. Foto: babelinsight.id


Desa Kelubi betul-betul membuat Ketua Dewan Pembina Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Bangka Belitung (Babel) Melati Erzaldi kagum.
______

Penulis: Fadjroel
Editor: Putra Mahendra


POTENSI hutan kemasyarakatan yang ada di desa itu dikelola dengan maksimal oleh masyarakat setempat menjadi wisata alam, atau agrowisata.

Wisata kuliner menjadi objek wisata yang dikenalkan kepada wisatawan. Mereka menyajikan berbagai makanan khas dengan pola penyajian yang kental dengan nilai-nilai tradisional, dan orisinalitas yang semakin membawa wisatawan menikmati sensasi panganan di tengah-tengah alam. 

Satu yang juga menarik Melati Erzaldi selain nilai kebersamaan yang dirasakannya saat menikmati bakul randau, yakni penyajian makanannya yang tidak di atas piring modern. Tetapi, pengelola menyajikannya dengan piring anyaman yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan yang ada di hutan.

"Piring Upe" masyarakat sekitar menamai piring itu. Berdasarkan cerita, nama itu diambil dari bahan baku dibuatnya piring tersebut, yakni dari pelepah "upe" (Sebutan pinang dalam bahasa Belitung Timur). Ide ini terlahir dari Endang, sang perajin piring upe, yang kemudian ia wariskan kepada masyarakat setempat.

Piring upe merupakan bahasa lokal yang artinya piring berbahan baku dari pelepah pinang, yang dibuat dengan cara anyaman untuk wadah penyajian makanan. Foto: babelinsight.id

Jadi, hari ini banyak hal menarik yang saya dapat di Desa Kelubi. Salah satunya piring upe, piring organik dari pelepah pinang yang dibuat untuk menyajikan makanan, berkuah sekalipun. Piring ini water resistant , benar-benar bentuknya natural,"

Melati Erzaldi


Ide-ide besar dari masyarakat Desa Kelubi diakui Melati cukup jarang ia temui di tempat lain. Hal ini membuktikan jika kreativitas seseorang atau kelompok tidak harus ditunjang dengan tingkat moderennya suatu alat yang tersedia, tetapi juga dapat melalui sumber daya alam yang sudah diciptakan oleh Sang Kuasa.

Saking tertariknya Melati terhadap produk piring upe, ia pun merogoh koceknya untuk membeli produk tersebut. Ia bahkan berencana untuk ikut mempromosikan piring upe ke berbagai restoran maupun cafe milik rekan-rekan bisnisnya di ibu kota, agar dapat menggunakan piring ramah lingkungan ini. 

produk lain yang menjadi hasil para perajin Desa Kelubi juga ada dari bahan daun dedor seperti tikar anyam, tas anyam, dan produk turunan lain seperti madu hingga bakul nasi.

"Saya bahagia betul bersama bapak untuk pertama kalinya ke sini, bisa melihat produk-produk Desa Kelubi. Semuanya harus kompak satu sama lain, karena kalau kompak ini bisa menjadi pergerakan ekonomi di desa. Kita berharap ini bisa sustainable/berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Sukses untuk Desa Kelubi," katanya.

Piring yang ramah lingkungan ini dapat meningkatkan ketertarikan wisatawan saat berwisata kuliner ke Desa Wisata Kelubi, karena memiliki nilai orisinalitas alam. Foto: babelinsight.id


Baca juga:


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur