Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Babel Erzaldi Rosman dipercaya menjadi khotib Salat Jumat, di Masjid Al-Qhosyiun, Semabung Lama, Pangkalpinang. Foto: babelinsight.id
Rasulullah SAW, mengatakan bahwa ada satu pemuda, yang jika ia berdoa, maka doa nya tidak akan tertolak, siapakah dia?
-------
Penulis: Fadjroel
Editor: Nekagusti
Umat muslim di dunia telah dihadapkan pada Bulan Zulqoidah, bulan pengantar bagi umat Islam untuk berkunjung ke Tanah Haram melaksanakan rukun Islam kelima, yakni menunaikan ibadah haji.
Selain bulan pembuka gerbang haji, Zulqoidah juga merupakan salah satu bulan yang kedudukannya Allah istimewakan. Maka, hadirnya Bulan Zulqoidah tidak berapa lama lagi, dunia akan digaungkan kalimat talbiyah, atau kalimat yang diucapkan memenuhi panggilan Allah SWT dalam keadaan ihram haji.
Kisah Haji menyentuh hati
Semakin dekatnya bulan penuh berkah ini, Erzaldi Rosman, saat menjadi khotib salat Jumat, di Masjid Al-Qhosi'un, Semabung Lama, Pangkalpinang, Jumat (9/6/2023), teringat kisah teladan dari seorang pemuda asal Yaman yang berjuang untuk mengunjungi Mekkah Al-Mukarramah, dan Madinatul Munawarrah.
Dalam khotbahnya, Erzaldi mengisahkan dua cerita dari dua zaman yang berbeda dalam memaknai arti perjuangan menunaikan ibadah haji. Foto: babelinsight.id
Dalam kisah yang diriwayatkan Ahmad, Rasulullah SAW menyampaikan kepada Umar bin Khatab r.a, akan datang seorang pemuda bernama Uwais Al-Qarni, dari suku Qaran Kabilah Murad. Dalam riwayatnya, Rasulullah bersabda "Apabila pemuda tersebut meminta kepada Allah SWT, maka doanya tidak pernah tertolak". Pertanyaan pun timbul dari para sahabat, siapa sang pemuda?
"Uwais merupakan pemuda yatim, dan miskin memiliki niat besar membawa ibunya yang renta dan sakit pergi menunaikan ibadah haji. Dengan keterbatasan uang, Uwais menggendong kambing, naik-turun bukit berbatu, padang gurun terhampar untuk melatih fisik, menguatkan otot punggung, dan kakinya," kata Erzaldi.
Cerita tersebut menjadi perenunangan bagi kaum muslim di seluruh dunia, jika tidak ada halangan untuk ibadah ke tanah suci l, jika niat dan keikhlasan telah ditetapkan dalam hati. Foto: babelinsight.id
"Setelah sekitar delapan bulan terus berlatih, Uwais menggendong sang ibu untuk menunaikan ibadah haji. Bermil-mil perjalanan ditempuh, dengan geografis gurun dan bukit berbatu. Maka, atas izin Allah SWT, Uwais tiba di Kota Mekkah, dan dapat menunaikan ibadah haji bersama ibunya," kata Erzaldi menambahkan.
Setelah sampai ke Mekkah, Uwais berdoa kepada Allah SWT, untuk selalu meridhoi ibunya. Sang ibunda pun berkata, "Mengapa kau tidak mendoakan sesuatu untuk dirimu?". Uwais menjawab jika Allah telah ridho pada ibu, maka ridho ibu padaku dan sudah lebih dari cukup.
Masih dalam khotbahnya, Gubernur Babel periode 2017-2022 ini juga mendapatkan kisah lain dari arti sebuah perjuangan. Kisah itu ia dapatkan saat melepas jemaah haji asal Babel beberapa waktu lalu. Ia mendapati salah satu jemaah lanjut usia (lansia) 80-an tahun, dapat memenuhi undangan Allah SWT untuk berhaji dari hasil uang tabungan selama menjaga gudang sebuah toko, dan uang pensiun.
"Kisah ini menjadi bukti bahwa tidak ada hal yang dapat menghalangi kita untuk berhaji, jika niat dan ketulusan telah membekas di hati. Tekadkan hati, insyaallah akan Allah mudahkan, dan makbulkan setiap hajat hamba-Nya, dan kita akan mendapatkan haji yang kita dambakan," kata Erzaldi.