Culture


Minggu, 02 April 2023 05:01 WIB

Story

Misteri Pulau Socotra yang Dianggap jadi Tempat Persembunyian Dajjal

Pulau Socotra (foto: net)


Di balik kemisteriusannya, pulau ini memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang unik. Kisah apa saja yang didapat dari pulau yang juga diduga tempat alien bersembunyi ini? Berikut kami rangkum dari berbagai sumber.
____

Penulis: Putra Mahendra
Editor: Nekagusti


PERNAHKAH sahabat mendengar tentang Pulau Socotra? Kabarnya, tempat ini penuh akan misteri dan juga berbagai keunikan di dalamnya. Pulau Socotra sendiri berlokasi di barat Samudera Hindia, sekitar 250 km dari Somalia dan 340 km dari Yaman.

Dikutip dari berbagai sumber, Suquthra atau Sokotra (bahasa Arab: سُقُطْرَى/Suquṭra) adalah kepulauan kecil yang terletak di Samudra Hindia. Kepulauan ini terletak 80 km sebelah timur dari Tanduk Afrika, dan 380 km sebelah selatan dari Jazirah Arab. Kepulauan ini sangat terisolasi, sehingga 1/3 dari floranya tidak dapat ditemui di tempat lain selain di kepulauan ini.

Perlu diketahui bahwa nama Socotra berasal dari bahasa Sansekerta, yakni "sukhadhara dvipa" yang berarti "pulau kebahagiaan". Selain itu, seorang ahli geografi dari Arab bernama Abu Muhammad Al-Hassan Al-Hamdani mengatakan bahwa penduduk di Pulau Socotra sebagian besar adalah beragama Kristen dan sering melakukan ritual sihir kuno.

Bahasa yang dituturkan penduduknya ialah bahasa Arab. Di samping itu, bahasa asli pulau ini ialah bahasa Sokotri yang terancam punah karena jarang penduduknya yang menganggap bahasa ini penting untuk dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pulau Socotra ini juga memiliki riwayat peperangan, hal ini terbukti dengan ditemukannya benteng Jebel Hawari. Benteng ini konon menyingkap kisah pergolakan yang berlangsung lebih dari seribu tahun.

Salah seorang arkeolog, Julian Jansen van Rensburg, yang telah menghabiskan 20 tahun mempelajari arkeologi dan warisan Socotra, pernah meneliti soal benteng tersebut. Terungkap jika benteng itu diduga berasal dari abad ke-8 Masehi, menjadikannya salah satu benteng era Islam terakhir yang tersisa di pulau itu.

Warga Pulau Socotra (foto: net)


Socotra atau Soqatra (dalam bahasa Arab), seperti dikutip dari The National News adalah tempat pertempuran berdarah pada tahun 1507. Perang itu terjadi antara penjajah Portugis dan para pembela yang setia kepada Syekh Mahri dari Qishn, di pantai timur Yaman, dekat Oman.

Kronik sejarah cukup jelas. Itu adalah pertarungan berdarah dan kekerasan. Akan sangat sulit bagi Portugis untuk merebut benteng itu,"

Dr Van Rensburg

Salah satu motif penaklukan Portugis atas Socotra adalah untuk mengontrol perdagangan masuk dan keluar dari Laut Merah. Sebab, Pulau Socotra dulu merupakan pusat perdagangan kuno orang-orang dari Roma, Yunani, dan Mesir.

Pada masa itu para pedagang menjual obat-obatan ekslusif seperti kemenyan dan resin merah khusus yang dikenal sebagai 'darah naga' yang digunakan sebagai pewarna untuk tujuan pengobatan. Semuanya merupakan hasil ekstraksi dari berbagai tumbuhan endemik di pulau ini.

Sementara itu, penulis perjalanan asal Inggris Tim Mackintosh-Smith mengunjungi benteng Jebel Hawari pada 1999. Saat itu, dia menulis, "Sebagian besar penduduk tampaknya tidak menyadari keberadaannya dan bahwa reruntuhannya tidak menarik tetapi pemandangan Dataran Hadibu sangat indah,".

Socotra terkenal karena flora dan fauna yang unik. Pulau eksotis ini memiliki sekitar 700 spesies endemik termasuk pohon darah naga yang damar merahnya pernah menjadi ekspor utama.

Pulau ini juga memiliki jejak jalur perdagangan berusia 2.000 tahun silam dengan India lewat prasasti kuno di dinding uga Hoq. Dr Van Resnburg berharap situs seperti Jebel Harawi bisa menerima pengakuan yang layak.

Dikutip dari laman welcometosocotra.com, pada 2008, Konvensi Warisan Dunia UNESCO mendaftarkan Pulau Socotra sebagai Situs Warisan Dunia. Hal tersebut menjadikan Pulau Socotra sebagai kawasan lindung, karena keanekaragaman hayati dan spesies pulau yang unik di dalamnya terancam.

Tempat yang unik dan penuh misteri inilah yang akhirnya Pulau Socotra disebut sebagai tempat sembunyinya Dajjal. Lalu, apa saja keunikan dan fakta-fakta yang ada di Pulau Socotra?

Bagi sahabat yang penasaran, berikut adalah penjelasan fakta sebagaimana dirangkum melalui berbagai sumber.

Pohon Darah Naga

Di Pulau Socotra terdapat tanaman yang sangat unik, yakni pohon darah naga. Bahkan pohon ini hanya ada di Pulau Socotra saja yang jumlahnya sangat banyak. Keberadaan pohon darah naga pun sudah ada selama ratusan atau bahkan ribuan tahun.

Bentuknya menyerupai jamur yang sangat besar. Bahkan ketika melihat pohon ini, kamu seperti sedang membayangkan tengah berada di dalam sebuah film-film fiksi atau dunia sihir, seperti Harry Potter. Kenapa disebut darah naga? Ya, karena pohon itu memiliki getah yang warnanya merah. Namun getah itu dipercaya ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit serta menjadi bahan pewarna.

Pusat Perdagangan Kuno

Pulau Socotra dahulunya adalah pusat perdagangan kuno bagi orang-orang dari Roma, Yunani, dan Mesir. Mereka menjual obat-obatan, seperti kemenyan dan resin merah yang dikenal dengan "darah naga" untuk pewarna dan obat. Kesemuanya diambil dari tumbuhan yang bernama pohon darah naga itu.

Tempatnya Makhluk-Makhluk Aneh

Tak hanya menyimpan kekayaan flora yang eksotis, Pulau Socotra juga kaya akan keanekaragaman fauna. Di mana memiliki 34 spesies reptil dan 96 siput darat yang kesemuanya bersifat endemik. Kemudian juga terdapat 730 ikan, 300 crustacea, 4 kelelawar, dan 192 spesies burung.

Itulah mengapa pada tahun 2008 Konvensi Warisan Dunia UNESCO mendaftarkan Pulau Socotra sebagai Situs Warisan Dunia. Dengan begitu, Pulau Socotra adalah kawasan lindung dengan beragam kekayaan hayati dan spesies pulau yang unik-unik.

Berikut ini adalah tujuh hewan langka yang terdapat di pulau Socotra, dirangkum dari berbagai sumber.

1. Blue Baboon Tarantula

Berbicara soal tarantula, terlintas dipikiran kita adalah hewan melata dari gen laba-laba yang patut diwaspadai akan racunnya. Akan tetapi tarantula yang satu ini membuat kita takjub akan penampilannya. Hewan Pulau Socotra ini termasuk hewan invertebrata yang ukurannya mampu mencapai 10-12 cm.

2. Socotra Golden Winged Grosbeak atau Socotra Grosbeak

Socotra Grosbeak atau dalam bahasa ilmiahnya Rhynchostruthus socotranus adalah burung kutilang endemik di pulau Socotra. Burung ini memiliki ukuran 14-15 cm dengan berat 25-39 gram. Burung ini memiliki ciri-ciri berwarna abu-abu coklat keseluruhan, paruh berwarna hitam, paruh hitam, bercak besar putih di pipi dan bercak kuning yang cerah pada area sayap dan ekor.

3. Socotra Starling atau Jalak Socotra

Burung jalak Socotra atau dalam bahasaa ilmiahnya onychognatus frather adalah salah satu spesies jalak dalam keluarga sturnidae yang merupakan hewan endemik di pulau Socotra. Ukurannya bisa mencapai 25 cm dengan berat tubuh kurang lebih 100 gram. Sama seperti burung-burung pada umumnya, burung ini mengkonsumsi buah-buahan dan serangga.

 4. Socotra Bunting

Socotra bunting yang dalam bahasa ilmiahnya emberiza socotrana adalah spesies burung yang berasal dari Yaman atau pulau Socotra. Burung ini berhabitat di area sub tropis dan tropis terutama pada padang sabana.Burung ini memiliki ukuran yang cukup kecil yaitu 13-14 cm dengan berat 13-16 gram.

5. Egyption Vulture

Egyption Vulture termasuk jenis hewan yang ditemui di pulau Socotra dan burung ini juga ditemukan di India hingga ke ujung timur Afrika. Ukuran burung ini mampu mencapai Panjang 58-70 cm dan rentang sayap yang mencapai 155-170 cm.

Makanan favorit lainnya yaitu telur burung unta. Uniknya untuk memecahkan cangkang telur burung unta yang, burung ini menjatuhkan kerikil untuk memecahkannya.

6. Socotra Chameleon

Socotra Chameleon atau dikenal dengan Bunglon Socotra merupakan bunglon endemik di pulau ini. Meskipun termasuk spesies bunglon, tapi hewan yang satu ini berbeda dengan bunglon pada umumnya.

Kalau jenis bunglon melakukan kamuflase untuk melindungi dirinya, Bunglon Socotra memiliki kekuatan tambahan, yakni mengeluarkan suara yang sangat keras ketika terancam dan membuat telinga predator sakit.

7. Socotra Cormorants

Burung satu ini sering dikenal dengan sebutan burung dora. Burung ini adalah spesies cormorants yang terancam punah. Meskipun terancam punah, burung ini digunakan sebagai salah satu spesies yang digunakan dalam perjanjian konservasi burung African Eurasian Migratory Waterbird (AEWA).

Kabut Misterius

Di saat musim hujab tiba, Pulau Socotra mendapatkan curah hujan yang sangat banyak di sekitar pegunungan pesisir. Hal itulah yang membuat munculnya kabut tebal di pesisir.

Sedangkan untuk suhunya stabil selama sepanjang tahun. Yakni mulai dari cukup sejuk sampai panas. Jadi, kapan saja sahabat datang ke pulau itu, maka kemungkinan besar bisa menyaksikkan kabut misterius tersebut di lepas pantai.

Dipercaya Jadi Tempat Sembunyinya Dajjal

Pulau Socorta (foto: net)


Terlepas dari julukan Pulau Socotra sebagai tempat persembunyian Dajjal, alangkah baik kita sebagai umat Islam mengetahui ciri-ciri dan tempat munculnya Dajal.

Fakta terakhir dari Pulau Socotra adalah dipercaya jadi tempat sembunyinya Dajjal. Jika menilik kembali isi Al-Quran maupun hadis yang membahas tentang Dajjal, hal itu tidaklah dijelaskan dengan detail dari mana datangnya Dajjal.

Namun Tamim Ad-Dari meriwayatkan bahwa Dajjal dikurung dalam sebuah pulau di suatu tempat di dunia ini. Nah, pulau yang digadang-gadang jadi tempat dikurungnya Dajjal adalah Pulau Socotra tersebut.

Meski Nabi Muhammad SAW tak pernah secara gamblang menjelaskan kapan datangnya kiamat, namun beliau memberikan sejumlah peristiwa yang menandai bahwa kiamat sudah dekat.

“Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” kata Nabi Muhammad dalam satu hadis riwayat Hudzaifah bin Asid al-Ghifari.

Seperti disebut dalam hadis di atas, Dajal merupakan salah satu tanda dari beberapa tanda kiamat kubra (hari akhir). Ia merupakan perkara ‘ghaib’ atau sam’iyyat. Umat Muslim—Ahlusunnah wal Jamaah- wajib mengimani kedatangan Dajjal di akhir zaman nanti.

Caranya, umat Muslim harus meyakini sepenuhnya apa yang pernah disampaikan Nabi Muhammad mengenai Dajal. Mengutip laman NU, dalam satu hadis riwayat Abu Dawud misalnya, Nabi Muhammad menjelaskan ciri-ciri Dajal. Bahwa Dajjal—secara fisik- merupakan seorang laki-laki pendek, berambut keriting, matanya buta sebelah.

Dia mengaku sebagai Tuhan sehingga membuat umat manusia ‘kebingungan’. Namun, Nabi menegaskan bahwa Tuhan tidak buta sebelah, sebagaimana Dajjal. Suatu hari, Nabi Muhammad pernah menyampaikan pidato di hadapan para sahabatnya secara panjang mengenai Dajjal.

Merujuk Hayatush Shahabah (Syekh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi, 2019), Nabi Muhammad mengawali pidatonya dengan mengatakan bahwa setiap nabi yang diutus Allah pasti mengingatkan kaumnya terhadap Dajal, termasuk dirinya sebagai nabi terakhir.

“Dajal pasti akan muncul di tengah kalian,” ucap Rasulullah SAW, tegasnya.

Dalam eskatologi Islam yang turun menurut, sahabat Nabi mengaku pernah bertemu Dajjal.

Ia bernama Tamim Ad-Dari, seorang warga Nasrani Palestina. Ia juga seorang mualaf.

Dalam kisahnya, menurut sumber Sunni, Tamim Ad-Dari dalam sebuah perjalanannya bersama rombongan ke Jazirah Arab, ia terdampar di sebuah pulau misterius.

Pulau itu hingga kini masih diduga adalah Socotra.

Di pulau ini, ia dibawa oleh makhluk aneh al-Jassasah untuk bertemu dengan seorang pria yang dirantai di dalam sebuah biara yang konon tertarik dengan kedatangan anggota suku tersebut.

Rasulullah SAW berkata lagi: “Sesungguhnya hadits Tamim itu lebih meyakinkan aku lagi. Ceritanya itu sesuai dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu sebelumnya, yaitu tentang Makkah dan Madinah yang tidak dapat dimasuki Dajjal.”

“Hanya saja dia mengatakan di lautan Syam atau di laut Yaman. Dia dari arah timur. Dia dari arah timur,” kata Rasulullah SAW sambil menunjuk ke arah timur.

Dengan hadits tersebut Rasulullah SAW kembali menyampaikan kabar bahwa Dajjal akan muncul dari arah timur Madinah.

Itu dia fakta tentang Pulau Socotra dengan segala keunikan dan kemisteriusannya. Apakah benar atau tidak pulau tersebut menjadi tempat sembunyinya Dajjal, hal itu belumlah bisa dipastikan kebenarannya. Wallahu a'lam.

(Diolah dari berbagai sumber)


Baca juga:


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur