Erzaldi Rosman mendapat penjelasan oleh manajemen CV. Sumber Hatchery Bangka, tentang kecanggihan instalasi yang dimiliki (20/3/23)/foto: babelinsight.id
Secara hitung-hitungan, dengan adanya CV. Sumber Hatchery Bangka yang merupakan hatchery terbesar di wilayah Sumatera dan tercanggih di Indonesia itu akan meningkatkan tidak hanya kuantitas, tetapi juga kualitas.
___
Penulis: Tedja Wahana
Editor: Putra Mahendra
KEYAKINAN Erzaldi Rosman, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung periode 2017-2022 dengan hadirnya hatchery/tempat pembenihan udang vaname, milik CV. Sumber Hatchery Bangka di Bangka Belitung akan meningkatkan produksi benur (benih) udang untuk memenuhi kebutuhan budidaya tambak udang Vaname di Bangka Belitung.
Nanti, efeknya akan membuat masyarakat berbondong-bondong terjun ke usaha udang yang memiliki nilai ekonomis tinggi ini. Itu ia ungkapkan kepada babelinsight.id saat berkeliling melihat kawasan CV. Sumber Hatchery Bangka, Senin (20/3/2023) pagi.
"Dengan demikian Bangka Belitung akan menjadi daerah penghasil udang vaname sesuai dengan target pemerintah dalam budidaya udang secara nasional,"
Erzaldi Rosman
Erzaldi Rosman yakin dengan adanya peningkatan bibit benur, berbanding lurus dengan peningkatan jumlah masyarakat yang berbudidaya tambak udang/foto: babelinsight.id
Secara hitung-hitungan, dengan adanya CV. Sumber Hatchery Bangka yang merupakan hatchery terbesar di wilayah Sumatera dan tercanggih di Indonesia itu, akan meningkatkan tidak hanya kuantitas, tetapi juga kualitas benur yang dihasilkan secara kontinyu, dan membuat ongkos produksi para petani untuk usaha di bidang budidaya tambak udang vaname ini semakin murah.
"Dengan adanya hatchery ini kebutuhan benur udang akan terus ada, tidak seperti sekarang harus menunggu dulu. Sehingga memberikan keyakinan bagi para petani," terangnya.
Erzaldi pun mengungkapkan alasan mengapa hatchery ini secara efek domino bisa meningkatkan hasil produksi udang vaname.
Yang pertama adalah hatchery ini memiliki keunggulan dan kecanggihan instalasi yang didesain dan diciptakan sendiri. Seperti alat pemurnian air dengan teknologi nano dan ultraviolet, dan instalasi lain yang membuat daya tahan benur semakin kuat, dan benur yang dihasilkan juga berkualitas.
Erzaldi yakin, Budidaya udang vaname akan menjadi penopang ekonomi masyarakat/foto: babelinsight.id
Kedua, di tempat ini juga akan memproduksi indukan dengan system Multipication Broodstock Center (MBC). Dengan indukan itu benur yang dihasilkan dapat terjaga kualitasnya dan petani dapat terus menerus terjamin akan kebutuhan benur untuk usahanya.
"Dengan adanya hatchery ini kebutuhan benur udang akan terus ada, tidak seperti sekarang harus menunggu dulu. Sehingga memberikan keyakinan bagi para petani," terangnya.
Selanjutnya pakan bibit benur juga akan diproduksi di tempat ini. Sehingga dengan produksi secara mandiri, tentu ongkos produksi juga akan bisa lebih ditekan.
Selain itu, sebagai pilihan bagi para petani di tempat ini juga akan diterapkan manajemen Nursery Pond (NP) PL 30. Sehingga para petani dapat memilih jenis benur yang diinginkan sesuai dengan besar kecil benur untuk dibudidayakan.
Semua keunggulan yang dimiliki itu terintegrasi dalam satu kawasan, sehingga dapat mudah dalam pemantauan dan evaluasi produksinya.
Produksi dari hatchery ini juga akan disesuaikan dengan permintaan pasar. Semakin permintaan akan benur udang, maka semakin tinggi pula produksi benur yang dihasilkan. Dengan jaminan secara kontinyu itu membuat keyakinan kepada masyarakat.
"Akhirnya di sektor usaha budidaya udang vaname akan menjadi penopang ekonomi bagi daerah," tandas Erzaldi Rosman.