Kak Melati Erzaldi (Kakwarda Babel) kunjungi tenda dapur dalam LT IV di Juru Seberang, Belitung. Foto : Babelinsight.id
Di dapur umum ini, oleh tangan kakak-kakak perempuan yang terampil urusan memasak, setiap hari setidaknya menyiapkan 3 kali makan untuk panitia pelaksana LT-IV yang terselenggara 11-15 Maret 2023.
______
Penulis: Frisia
Editor: Putra Mahendra
BELITUNG - Di balik suksesnya Lomba Tingkat IV (LT IV) Regu Pramuka Penggalang Kwarda Kep. Bangka Belitung tahun 2023, di Bumi Perkemahan Juru Seberang, Belitung, ada orang-orang yang bertanggungjawab atas makan-minum peserta.
"Saya cobain, kita klarifikasi dulu ni, bener nggak yang dikatakan kakak-kakak Kwartir Nasional," kata Ketua Kwartir Daerah (Ka. Kwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Kak Melati Erzaldi.
Ayam wijen, sate ikan goreng, tahu tempe, gangan darat hingga sayur bayam bening dan makanan pendamping lainnya menjadi menu yang dipamerkan bagian dapur umum kegiatan Lomba Tingkat IV (LT-IV) Regu Pramuka Penggalang Kwarda Kep. Bangka Belitung tahun 2023.
Di dapur umum ini, oleh tangan kakak-kakak perempuan yang terampil urusan memasak, setiap hari setidaknya menyiapkan 3 kali makan, makan pagi, makan siang dan makan malam untuk panitia pelaksana LT-IV seperti anggota, panitia dan tamu yang terselenggara 11-15 Maret 2023 lalu.
Kak Melati berkesempatan mengunjungi tenda komando yang disulap menjadi dapur. Ia kagum melihat meja prasmanan yang sudah penuh dengan beragam menu.
Bertemu kakak-kakak yang jago masak, Kak Melati menyapa semuanya dan tak sungkan ingin mencicipi rasa masakan karya mereka.
Sebab Belitung pernah dipuji Kwartir Nasional karena rasa masakannya yang lezat dalam salah satu ajang nasional tahun lalu,"
Melati Erzaldi
Mencicipi Ayam Wijen dan Sate Ikan Goreng. Foto : Babelinsight.id
"Ini enak banget karena untuk makanan di bumi perkemahan, kak. Masyaallah, ini otak-otak yang biasa kita makan ya," komentar Kak Melati setelah mencicipi otak-otak (sate ikan goreng khas Belitung) dan ayam wijen yang baginya unik.
Ayamnya, seperti semur tetapi kental, dan taburan wijennya kata Melati wangi banget, bikin ia pengen cepat-cepat mencicipi.
"Dan ini enak," ungkapnya lagi.
Tak lupa, Kak Melati mengucapkan terima kasih kepada kakak-kakak yang sudah meluangkan waktu untuk menjadi panitia dapur pada LT-IV.
Dia baru mengetahui dalam kunjungan ini, bahwa mak panggong (Kepala tukang masak) adalah anggota Pramuka Belitung yang benar-benar memiliki usaha katering makanan.
"Terima kasih ya kak. Barakallah ya Allah," ucapnya.
Dijelaskan mak panggong, tidak hanya menu untuk panitia pelaksana saja yang disiapkan tenda dapur dan anggotanya, makanan setengah jadi untuk tiap kelompok peserta juga disiapkan di tenda dapur, untuk dibagikan setiap waktu masak.
"Tiap kelompok tetap masak sendiri setiap jadwal makan pagi, siang dan malam. Kami menyiapkan bahan setengah jadi, misalnya ayam potong, bumbu jadi dan sayuran. Mereka tinggal memasaknya saja," ceritanya.
Kecukupan gizi juga dipertimbangkan dalam memilih menu setiap hari. Karena asupan bagi peserta sangat penting untuk kesehatan mereka.
Diakui mak panggong, waktu 5 hari bukan waktu yang singkat, jika makanan yang dikonsumsi kurang baik, maka akan berakibat buruk bagi kesehatan peserta.
Baca juga: