News


Rabu, 15 Maret 2023 11:44 WIB

Kriminal dan Peristiwa

Tragedi Bocah HZ, Pelaku dan Isu 'Kanibal' Organ Tubuh

Ilustrasi seorang ibu menjaga anaknya (foto: net)


Pelaku pembunuhan bocah perempuan berusia 8 tahun di perkebunan sawit Simpang Ibul Kabupaten Bangka Barat (Babar) akhirnya berhasil ditangkap.
______

Penulis: Dion
Editor: Putra Mahendra


PANGKALPINANG - Kasus pembunuhan yang membuat heboh ini pun menjadi perhatian Kapolda Babel yang sempat turun langsung mengecek tempat kejadian perkara (TKP) lokasi HZ ditemukan.

Kabar penangkapan terduga pembunuh HZ itu, telah dibenarkan oleh Kapolres Bangka Barat AKBP Catur Prasetyo melalui Kabag Ops Kompol Albert Daniel T, yang disampaikan kepada beberapa media online.

"Iya, pelaku saat ini dibawa ke Mapolres Bangka Barat guna penyelidikan lebih lanjut," ujar Albert seperti dilansir dari beberapa media online, Rabu (15/3/2023).

Pelaku sendiri informasinya ditangkap tim gabungan dari Bareskrim Polri, Jatanras Polda Babel dan Reskrim Polres Babar pada pukul 23.00 WIB malam.

Kabid Humas Polda Babel AKBP Jojo S membenarkan bahwa pelaku pembunuhan terhadap HZ sudah ditangkap malam tadi oleh tim gabungan, Polda Babel, Polres Babar dan di-backup oleh Bareskrim Polri.

Kabid Humas Polda Babel AKBP Jojo S

Pelaku diamankan di rumahnya pada pukul 23.00 WIB oleh tim gabungan dan saat ini berada di Polres Bangka Barat untuk dilakukan pendalaman,"

Jojo. S


Lanjutnya, ia menambahkan untuk rumah pelaku tidak jauh dari rumah korban di perumahan perkebunan sawit.

"Pelaku dan korban rumahnya tidak berjauhan, saat ini untuk pelaku masih berstatus pelajar, di bawah umur. Ia ditangkap saat sedang berada di rumahnya di perkebunan sawit," paparnya.

Lebih lanjut, mengenai kabar yang beredar di masyarakat bahwa adanya penjualan organ tubuh, itu dipastikan tidak benar.

"Itu tidak benar ada penjualan organ tubuh, jangan sampai membuat isu yang tidak-tidak, saya iimbau kepada masyarakat jangan termakan oleh kabar yang belum tentu kebenarannya," pungkas Kabid Humas Polda Babel AKBP Jojo S

Bagaimana pandangan dari sisi psikologis?

Psikiater dr Lahargo Kembaren dari RSJ Marzoeki Mahdi Bogor mengungkapkan perilaku kekerasan atau agresivitas adalah sebuah proses kompleks yang terjadi pada otak, atau disebut sebagai proses neurobiologi.

"Di dalam area otak, terdapat struktur, sirkuit saraf, neurotransmiter (zat kimia di otak), dan proses fisiologisnya. Kerusakan pada sirkuit saraf di otak ini dapat menyebabkan terjadinya kegagalan pada dua area otak," kata dr Lahargo seperti yang kami lansir dari detikcom.

"Bagian otak prefrontal cortex gagal menjalankan fungsinya mengontrol perilaku dan kontrol diri. Sedangkan bagian otak amigdala menjadi hiperresponsif, sehingga ada trigger sedikit saja langsung memicu emosional. Ini semua yang kemudian berujung pada terjadinya sebuah perilaku kekerasan atau agresivitas," jelasnya.

Selain itu, dr Lahargo menyebutkan beberapa hal yang bisa menyebabkan sirkuit otak terganggu sehingga memicu munculnya perilaku kekerasan, seperti:

• Faktor genetik dalam keluarga dengan riwayat perilaku kekerasan

• Adanya tumor otak, trauma kepala

• Gangguan metabolik, penyakit fisik

• Pemakaian alkohol, narkoba

• Riwayat menjadi korban perilaku kekerasan, baik verbal, fisik, seksual

• Menyaksikan perilaku kekerasan dalam kehidupan sehari hari, di rumah atau lingkungan sekitar

• Menjadi korban bullying

• Paparan media mengenai kekerasan, film, games, tontonan YouTube, TV, media sosial, dan lain-lainnya

Stresor psikososial dalam kehidupan sehari hari (masalah keuangan, pertengkaran, perceraian, pendidikan, PHK, hingga situasi tempat tinggal)

Untuk diketahui, terungkap sudah mayat misterius yang ditemukan tanpa kepala di perkebunan sawit Sinar Mas PT BPL Desa Terentang Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat. 

Edi serta istrinya, orangtua dari Hafiza datang dari Desa Terentang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah Pangkalpinang untuk memastikan jenazah berjenis perempuan yang ditemukan di perkebunan sawit kemarin.

"Dari ciri-ciri fisik dan pakaiannya serta tahi lalat yang ada di tangan sebelah kiri, saya yakin jenazah itu adalah anak kami Hafiza," ujar Edi.

Sementara itu, Dokter Forensik Polda Babel Suroto mengatakan, kondisi jenazah saat ini sudah membusuk, dari tim autopsi sangat sulit menanganinya dan banyak bekas luka akibat senjata tajam (Sajam).

"Saat ini kami sedang autopsi jenazah, kondisi jenazah juga sudah membusuk dan ada puluhan bekas luka senjata tajam yang berada di punggung, kepala serta tangan," ujar Suroto.

Lanjutnya, organ tubuh jenazah juga banyak yang rusak dan belum bisa dipastikan apa penyebab dari organ-organ tubuh yang rusak tersebut. 

"Tidak ada bekas luka dari gigitan hewan buas, jadi dapat dipastikan hanya luka akibat senjata tajam saja," imbuhnya.

Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, Iptu Ogan Arif Teguh Imani menuturkan, pihak keluarga korban pun telah mengakui bahwa jenazah tersebut benar Hafidzah (8), yang hilang di perumahan Leidong Wess sejak Minggu ( 5/3 ) lalu, setelah melihat ciri-ciri pakaian, sandal serta ciri-ciri fisik tahi lalat di tangan sebelah kiri.

"Pihak keluarga mengakui itu anaknya yang hilang hari Minggu kemarin, dasar dari visum luar pencocokan ciri - ciri pakaian yang dipakai dan tahi lalat sebelah kiri," terang Ogan via pesan singkat WhatsApp

Melihat kondisi mayat yang terikat tangan dan kakinya saat ditemukan, kuat dugaan bocah perempuan malang itu korban pembunuhan. Ogan mengatakan akan berupaya sekuat tenaga untuk mengungkap kasus ini. 

"Indikasi (korban) pembunuhan karena ditemukannya dalam posisi tangan dan kaki terikat. Kita sudah berkoordinasi dengan Dirkrimum Polda Babel dan akan mengerahkan kekuatan agar kasus ini segera terungkap," pungkasnya.


Baca juga:


Subscribe Kategori Ini
Most Populer
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur