Tradisi Ruwah ini menurut Erzaldi harus terus dilestarikan khususnya kepada generasi muda/ Foto: babelinsight.id
Tradisi Ruwahan ini memang sudah dilakukan turun temurun oleh masyarakat Tempilang dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
______
Penulis: Tedja Wahana
Editor: Putra Mahendra
ERZALDI Rosman, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung periode 2017-2022, bersama sang istri, Bunda Melati Erzaldi merayakan tradisi sedekah Ruwah di Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat, Minggu (12/3/2023).
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan berkunjung dari rumah ke rumah warga. Sebelumnya warga Tempilang juga melaksanakan pesta adat Nganggung dan Perang Ketupat yang digelar pagi harinya.
Tradisi Ruwahan ini memang sudah dilakukan turun temurun oleh masyarakat Tempilang dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Seperti saat lebaran, setiap kepala rumah tangga di wilayah Tempilang membuka pintu rumahnya menyambut sanak saudara maupun kerabat dan masyarakat yang akan berkunjung dan bersilaturahmi.
Erzaldi Rosman saat mengunjungi salahsatu rumah warga di Tempilang/Foto: babelinsight.id
Tradisi ini harus terus dilestarikan dan terus dikenalkan kepada generasi muda terutama makna yang terkandung di dalamnya. Jangan sampai tradisi ini tergerus dan hilang karena perkembangan jaman,"
Erzaldi Rosman
Erzaldi dan sang istri mengunjungi beberapa rumah warga di Tempilang itu, memanfaatkan momen tersebut dengan bersilaturahmi dan berbincang dengan tuan rumah yang dikunjunginya dengan berbagai topik pembicaraan, sekaligus menanyakan kabar masing-masing.
Erzaldi Rosman menuturkan bahwa tradisi yang syarat dengan kearifan lokal dan meningkatkan nilai iman dan taqwa kepada Allah SWT ini harus terus dilestarikan.
Menurut dia, tradisi ini juga memperkuat Bangka Belitung, sebagai daerah yang memang dinilai erat dengan budaya dan kerukunannya.
Bunda Melati turut menemani sang suami bersilaturahmi dengan warga dalam lebaran Ruwah di Tempilang/Foto: babelinsight.id
Senada, Bunda Melati yang ikut dalam kegiatan di Tempilang ini pun menyatakan bahwa tradisi Ruwah, pesta adat Nganggung dan Perang Ketupat yang juga menjadi wisata religi ini untuk dilestarikan.
"Selain mempererat jalinan silaturahmi antar warga, tradisi ini juga menjadi daya tarik wisata religi. Ini harus terus dilestarikan dan diviralkan, karena tidak semua daerah memiliki tradisi ini," kata Melati Erzaldi.
Baca juga: