Erzaldi Rosman saat mengisi kuliah umum di Polman Babel, Sungailiat, Jumat (10/3/2023). Foto: babelinsight.id
Jangan sampai generasi muda saat ini masih terkungkung dalam ketidaktahuan terhadap suatu informasi dan perkembangan dunia luar, akan tetapi bersikap seakan-akan tahu segala hal.
------
Penulis: Fadjroel
Editor : Nekagusti
Hari ini, Erzaldi Rosman berhadapan dengan ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan studi Politeknik Manufaktur (Polman) Bangka Belitung (Babel).
Walaupun telah setahun purna tugas sebagai Gubernur periode 2017-2022, pengalamannya dalam menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan sosial kemasyarakat sebagai orang nomor satu di Negeri Serumpun Sebalai, tetaplah menjadi sebuah stimulan.
Ia datang untuk memberikan motivasi ketika dipercaya menjadi pembicara, atau pengisi kuliah umum bertajuk "Motivasi Diri, Entrepreneurship dan Kepemimpinan", di Aula kampus terpadu Polman Babel, di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Jumat (10/3/2023).
Salah satu mahasiswa Polman Babel memberikan pertanyaan pada sesi diskusi bersama Gubernur Babel periode 2017-2022 Erzaldi Rosman, dalam kuliah umum kampus. Foto: babelinsight.id
Satu hal yang dibahas yakni kepemimpinan. Menurutnya, banyak generasi muda saat ini masih terkungkung dalam ketidaktahuan terhadap suatu informasi dan perkembangan dunia luar, akan tetapi bersikap seakan-akan tahu segala hal. Ia pun memberikan istilah "Generasi sok tahu".
"Jangan sampai kalian yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan itu memiliki sikap ini. Kalian yang ikut orang dengan sikap ini, kalian pun bisa hancur," katanya.
Polman memiliki reputasi yang mentereng di dunia kerja. Sudah banyak lulusannya telah berdikari maupun bekerja di dalam dan luar negeri. Capaian inilah menurut Erzaldi yang harus diteruskan para mahasiswa yang saat ini masih menimba ilmu. sehingga ke depan mereka mampu menunjukkan kinerja yang baik, karena didukung oleh teori dan praktik.
Ada minimal tiga modal dasar seseorang untuk menjadi seorang pemimpin menurut Erzaldi, yakni sikap, kinerja, dan attitude. Foto: babelinsight.id
"Tetapi mohon maaf, orang-orang seperti kalian tidak hanya dites kinerja dan teori saja, tetapi ada hal lainnya yang 60 persennya itu mereka harapkan. Hal itu adalah attitude," katanya.
Banyak perusahaan, terutama di bidang industri mengantre untuk mendapatkan tenaga para lulusan Polman Babel. Hanya saja, walaupun telah menguasai teori, dan jam terbang dalam berpraktik sudah tinggi, tetapi jika tanpa etika yang baik, semua akan sia-sia.
"Kalau sikap, kinerja, dan attitude atau etika kita ini tidak bagus, kalian tidak merasa, secara tidak langsung kalian sudah diamati oleh pimpinan. Ketika kalian tes, kalian sudah jelek (penilaian). Etika itu terkesan sepele, tapi sangat penting," kata Erzaldi.
