Erzaldi Rosman mengungkapkan kebanggaannya dengan SMAN 1 Pangkalpinang yang mem-branding diri sebagai sekolah berbudaya Melayu. Foto: babelinsight.id
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Pangkalpinang atau Smansa kini mulai melekatkan dirinya sebagai sekolah berbudaya melayu.
__
TRANSFORMASI itu dimulai sejak gong digaungkan penanda kesiapan para guru dan siswanya, Rabu (22/2/2023).
Bersatu dalam budaya melayu (Bedambus) menjadi slogan terbaru sekolah yang terletak di Kelurahan Kacang Pedang, Pangkalpinang ini. Branding ini mendapatkan respons positif dari Gubernur Bangka Belitung (Babel) periode 2017-2022 Erzaldi Rosman.
"Saya sangat bangga apa yang ditunjukkan kepala sekolah bersama guru-guru, apalagi didukung oleh para siswanya. Artinya, sekolah ini sudah memulai itu," ujarnya di hadapan para siswa di lapangan terbuka Smansa Pangkalpinang.
Branding "Sekolah Berbudaya Melayu" yang telah dipilih ini menjadi tantangan bagi guru dan siswa untuk secara konsisten mempertahankan branding tersebut. Foto: babelinsight.id
Erzaldi yakin jika kebijakan tersebut telah melalui musyawarah, sekaligus kesepakatan bersama untuk menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Babel yang kental akan adat kemelayuannya. Hal ini kata Erzaldi menjadi tantangan bagi para guru, juga siswa untuk mengenalkan, sekaligus mempertahankannya secara konsisten.
"Ini adalah ujian berat membrand budaya melayu. Adat melayu ini jangan teorinya saja. Baju harus adat melayu, tidak hanya itu, adatnya pun harus kita pelajari dan kita praktikkan bersama-sama. Intinya di dalam adat melayu itu menonjolkan kebersamaan," katanya.
Satu hal lagi yang menurut Erzaldi sangat penting diketahui oleh para guru dan siswa Smansa Pangkalpinang, yakni mengedepankan silaturahmi yang juga merupakan ciri khas yang ditanamkan dalam budaya melayu dalam kehidupan sehari-hari.
Erzaldi bersama istri Melati turut menyaksikan hiburan yang ditampilkan oleh para guru SMAN 1 Pangkalpinang usai acara. Foto: babelinsight.id
"Ciri khas budaya melayu salah satunya adalah mengedepankan silaturahmi. Contohnya, setiap ada acara apapun laksanakan nganggung di sekolah. Undang sekolah lain, makan bersama, berbagi. Itu juga diajarkan dalam budaya melayu," katanya.
"Harapan saya, ke depan sekolah ini akan semakin dikenal dengan budaya melayu-nya, juga kalian (Siswa) harus sukses. Bagaimana menggapainya? Salah satunya adalah melalui brand melayu ini untuk menambah, dan meyakinkan jika kita bisa (Sukses)," katanya.