Owner Erzaldi Institute, Erzaldi Rosman menyampaikan pesan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk memaksimalkan potensi maritim di Indonesia, khususnya di Bangka Belitung. Foto: babelinsight.id

Bangka Belitung (Babel) sebagai salah satu provinsi dengan potensi kelautan terbesar di Indonesia.

__

Penulis: Fadjroel
Editor: Putra Mahendra

SEBAB, 80% luas wilayahnya didominasi oleh laut. Tentunya, hal ini menunjukkan adanya potensi maritim yang besar pula.

Sayangnya, hal itu belum terkelola dengan maksimal. Peluang ini kata Erzaldi Rosman, harus disadari oleh masyarakat untuk dimanfaatkan, terlebih pemerintah pusat saat ini sedang gencar melakukan pemanfaatan sumber daya maritim di tanah air.

Kepada para pelaku usaha tambak udang yang hadir pada seminar Bangka Belitung Shrimp Conference, Erzaldi membawa pesan dari Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto, untuk meyakinkan jika usaha-usaha di sektor perikanan seperti budidaya udang adalah perhatian pemerintah.

"Sebenarnya Pak Prabowo akan hadir di sini, karena beliau ingin menjelaskan peran pemerintah memanfaatkan potensi maritim yang luar biasa ini. Beliau mengatakan potensi maritim kita adalah yang terbesar di dunia,"

Erzaldi Rosman

Menhan Prabowo menyebutkan jika saat ini pemerintah pusat sedang fokus dalam pengembangan potensi maritim di Indonesia. Foto: babelinsight.id

Dengan potensi yang besar ini, dirasa berbanding terbalik oleh Prabowo ketika melihat fakta dua pertiga luas wilayah Indonesia adalah laut, tetapi ketersediaan pangan Indonesia justru banyak dihasilkan dari darat.

"Potensi protein dari laut ini sangat bagus, jadi tanggung jawab kita bersama bagaimana kita menggali potensi protein dari laut ini. dorong, kita upayakan," kata owner Erzaldi Institute ini di hadapan ratusan peserta seminar.

Bangka Belitung menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi maritim terbesar di Indonesia, yang harus pula dikelola dengan maksimal. Foto: babelinsight.id

Saat ini ditambahkan Erzaldi, produksi budidaya udang di Indonesia belum mampu menjadi sumber ketahanan pangan nasional. Bahkan, Indonesia masih kalah dengan Thailand, Vietnam, dan Ecuador yang sekarang dari budidaya tersebut menghasilkan ekspor berkisar 1,7 juta ton per tahun.

"Jangan sampai kita kalah lagi pada budidaya, khususnya tambak udang, apalagi kalah dengan Ecuador. Indonesia bukan tidak ada, tapi sedikit. Mohon maaf kalau salah, tetapi kurang lebih 300-400 ribu ton pertahun. Sangat sangat jauh sekali," kata Erzaldi.