Potret pedagang di salah satu sudut pasar baru Toboali yang dikeluhkan pedagang, karena mereka menganggap skema pembangunan tak memperhatikan azas kemanfaatan bagi penjualan mereka/foto: babelinsight.id
Pedagang pasar terminal kecewa atas pembangunan pasar baru yang selesai dibangun pada tahun 2022 lalu oleh DKUKMINDAG Bangka Selatan (Basel).
______
Penulis: Tris JQ
Editor: Putra Mahendra
BANGKA SELATAN - Pembangunan pasar yang diawasi oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangka Selatan dan dimenangkan oleh CV. Kenanga Melati menghabiskan anggaran Rp 2,7 miliar, menggunakan APBN.
Namun pembangunan itu malah menjadi makian para pedagang yang sudah menetap berdagang di wilayah pasar terminal Toboali selama belasan tahun.
Salah satu pedagang pasar Terminal Yoyok, Senin (6/2/2023) menyebutkan keberadaan bangunan pasar yang baru, malah menjadi penghalang atas akses mereka untuk menyuplai barang dagangannya.
Selain itu menurutnya, akses pembeli yang sudah terbiasa melewati jalur itu menjadi sempit, dan pedagang menduga, skema pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana pekerjaan terkesan asal-asalan.
Beginilah kondisi pasar baru Toboali yang dikeluhkan pedagang/foto: babelinsight.id
Lihat saja, sebelumnya lapang (luas) dengan adanya bangunan ini menjadi sempit dan tentunya kami yang berdagang disini merasa pembuatan bangunan ini asal-asalan,"
Yoyok
Mereka berharap pemerintah setempat bisa segera mencari solusi yang tepat agar masyarakat yang kesehariannya berdagang di pasar itu tidak dimatikan oleh fasilitas yang baru dibangun tersebut.
"Kami berharap pemerintah melihat seperti apa kami pedagang ini agar tidak mati mata pencaharian kami, penempatan dan jalur jalan juga tidak sesuai harapan. Setidaknya ada solusi terhadap kami rakyat kecil ini," ujarnya.
Baca juga: