Ilustrasi anak-anak yang bermain di alam bebas/foto: unsplash
Banyaknya kasus-kasus yang diduga merupakan kasus penculikan ramai terdengar, dan munculah ketakutan di masyarakat dan tentu mempengaruhi mental masyarakat yang terganggu oleh prasangka tersebut, bagaimana kita menyikapinya?
______
Penulis: Wahyu Kurniawan, M.Psi | Psikolog di Bangka Belitung
Editor: Nekagusti
SEBAGAI masyarakat umum dan biasa, melihat anak anak bermain dengan ceria, bergembira di sekolahan, berlari di kampungnya, menari-nari di taman bermainnya adalah hal yang sudah menjadi hal pasti di dambakan.
Namun menjelang akhir tahun dan tahun baru ini di berbagai pemberitaan masif menyampaikan kasus penculikan, pembunuhan terhadap anak, pencurian organ tubuh anak, ada informasi harga pada tiap organ membuat orangtua menjadi sangat takut mendengarkannya.
Memang ini adalah informasi yang harus di sampaikan namun jangan saja, informasi ini dibiarkan hingga masyarakat hilang rasa aman khusus anak anak.
Jika di lingkungan tempat tinggalnya, anak-anak biasa bergembira bermain dan sebagainya ini adalah hal biasa karena bermain adalah dunia anak.
Dengan bermain anak akan bisa tumbuh kecerdasan emosi, kognitifnya akan tumbuh berkembang.
Namun saat ini banyak orang tua yang maunya anak-anak bermain di rumah saja,
"Jangan bermain di luar nak", ujar mereka dan tidak tau sampai kapan akan ada kata aman.
Anak-anak tentu akan bertanya dan orang tua akan diminta jawaban, dan umumnya anak tak akan mampu menembus penjelasan
"Nak jangan di luar, takut nanti diculik orang".
Mendengar hal tersebut, anak pasti ada yang menganggap ini adalah ancaman. Ancaman tentu akan melekat pada pikirannya.
Tentu saja tidak ke anak, orang dewasa saja akan bermasalah kita contohkan kasus di Papua misalkan, belum tentu kebenarannya bahwa ia penculik dan dari data olah kejadian malah korban adalah ODGJ dan terpaksa meregang nyawa.
Nah, hal seperti ini akan muncul ketakutan dan prasangka ke masyarakat pula dan tentu mental masyarakat akan terganggu dibuat oleh rasa prasangka.
Pihak yang berwajib sebaiknya jangan melemparkan ini pada masyarakat semata. Namun juga membantu untuk mengayomi, memberikan rasa aman, rasa nyaman, membuat anak bergembira di sekolah dan di kampung tempat tinggalnya adalah suatu keharusan.
Apa yang dapat dilakukan?
Baca juga: