Lokal


Senin, 30 Januari 2023 15:10 WIB

Pangkalpinang

Cuaca Ekstrim, Efeknya Tak Main-Main..

Ilustrasi cuaca ekstrim/ foto:unsplash

Terdapat fenomena badai siklon tropis di daerah Laut Natuna dan Laut Pasifik itu mengakibatkan cuaca ekstrim.
-----
Penulis: Dion
Editor: Nekagusti

PANGKALPINANG,  - Di penghujung akhir Tahun 2022 dan menjelang datangnya tahun baru 2023, diprediksi akan disambut dengan suasana cuaca ekstrim di Indonesia, termasuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), seperti hujan lebat, angin kencang, gelombang air laut tinggi harus lebih diwaspadai masyarakat.

Saat ini Babel telah memasuki musim pancaroba, di mana saat musim tersebut kondisi cuaca sulit diprediksi dan berubah secara cepat.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Mikron Antariksa mengatakan, cuaca saat ini sudah memasuki masa tenang, kemarin yang agak berat karena tinggi pasang akibat Supermoon. Namun ada fenomena badai siklon tropis di daerah Laut Natuna dan Laut Pasifik itu mengakibatkan cuaca ekstrim.

"Saat ini sudah mendekati ke arah Kabupaten Bangka Barat, dari kemarin penyeberangan dari Tanjung Api-api ke Tanjung Kalian sudah mulai dihentikan," ujar Mikron ke awak media, Senin (30/1/23).

Lanjutnya, ini tentu saja efeknya di sektor perekonomian kita yang terganggu akibat  terhentinya penyeberangan tersebut, begitu juga dengan Nelayan yang tidak bisa melaut karena cuaca ekstrim ini.

Kepala BPBD Babel, Mikron Antariksa/ foto: Babelinsight.id

"Cuaca ekstrim seperti ini diperkirakan sampai satu minggu kedepan yakni tanggal 7 Februari 2023, karena memang ada siklon badai 92 atau 94w. Hujan lebat yang disertai kilat, petir dan angin kencang akan terjadi di beberapa daerah Bangka Belitung secara merata baik itu di darat maupun perairan," 

-Mikron Antariksa-

Potensi Banjir

Ia juga menambahkan, saat ini kondisi yang rawan ada di Kabupaten Bangka Barat karena memang beberapa kali banjir, kemudian Kabupaten Bangka Selatan dan Kota Pangkalpinang, kalau  untuk Belitung agak berkurang karena sudah ada pembenahan di sisi Infrastruktur.

"Kalau untuk Kota Pangkalpinang itu situasinya karena di pinggir laut, dan memang tempat buangan air dari Bangka Induk maupun Bangka Tengah yang masuk ke wilayah Pangkalpinang, kemudian bertabrakan dengan pasangnya air itu yang berakibat cukup signifikan, jadi bisa dikatakan ke 7 Kabupaten/ Kota ini berpotensi adanya banjir," jelasnya.

Lebih lanjut, Kepala pelaksana BPBD Babel ini mengingatkan kembali kepada masyarakat, agar selalu memantau perkembangan cuaca di Babel yang dikeluarkan oleh BMKG maupun dari BPBD, jangan pernah menganggap remeh hal tersebut karena akan merugikan diri kita sendiri.

"Kami berharap kepada masyarakat kedepannya lebih berhati hati sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Selalu memperhatikan peringatan dini cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG," pungkas Kepala Pelaksana BPBD Babel.


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur