News


Rabu, 25 Januari 2023 00:45 WIB

Internasional

Pria Ini Robek Al Qur'an Atas Izin Wali Kota

Ilustrasi muslimah membaca Al Quran (foto: net)


Dalam unggahannya di media sosial, dia mengaku telah mendapat izin dari Wali Kota untuk melancarkan aksinya tersebut.
______

Penulis: Sonya Michaella
Editor: Putra Mahendra


BELUM rampung perkara Al-Qur’an dibakar di Swedia, kini politikus sayap kanan Belanda, Edwin Wagensveld melakukan hal yang sama. Bedanya, ia merobek halaman salinan Al-Qur’an terlebih dahulu dan membakarnya di dalam panci.

Insiden ini terjadi di ibu kota Belanda, Den Haag. Wagensveld merupakan pemimpin kelompok Islamofobia Pegida.

Dilansir dari TRT World, Selasa (24/1/2023), amarah Turki yang belum reda karena ulah politikus Swedia, bertambah membara dengan ulah politikus Belanda ini. Kementerian Luar Negeri Turki langsung memanggil Duta Besar Belanda yang berkedudukan di Ankara, Joep Wijnands atas ulah salah satu politikusnya ini.

Kami mengutuk keras tindakan keji dari orang anti-Islam di Den Haag yang menargetkan kitab suci kami,”

Kemlu Turki

“Tindakan tercela yang sudah terjadi di Swedia kini terjadi juga di Belanda. Mereka menghina nilai-nilai suci kami dan melakukan kejahatan rasial. Jelas ini Islamofobia, diskriminasi dan xenofobia yang tidak mengenal batas di Eropa,” lanjut pernyataan itu.

Dalam unggahannya di media sosial, Wagensveld mengaku telah mendapat izin dari Wali Kota Den Haag Jan van Zanen untuk melancarkan aksinya tersebut. Ia mengunggah surat yang diteken oleh Wali Kota Den Haag di mana diizinkan menggunakan ‘benda’ dalam aksi protesnya, tapi melarang membakar demi keselamatan publik.

“Hak untuk protes dan hak untuk kebebasan berekspresi adalah hak asasi dan kebebasan yang dilindungi secara konstitusional dan kebebasan berekspresi,” tulis surat itu.

Namun, ada kalimat yang berbunyi “pada prinsipnya, membakar benda tidak diperbolehkan karena dapat menimbulkan bahaya.”

Wagensveld terang-terangan merobek salinan kitab suci Al-Qur'an dan melemparkannya ke udara, sebelum membakarnya di dalam panci. 

“Sebentar lagi, akan ada banyak gerakan serupa di beberapa kota. Saatnya membalas sikap tidak hormat dari Islam dengan sikap tidak hormat juga,” ucap dia, dalam video yang beredar di media sosial.

Kelompok yang dipimpin Wagensveld juga awalnya berencana untuk membakar Al-Qur’an di seberang gedung sementara Parlemen Belanda. Namun aksi tersebut akhirnya batal.

RI Kutuk Keras Pembakaran Al-Qur'an di Swedia, Kemlu: Ini Penistaan!

Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras. Paludan, yang juga berkewarganegaraan Swedia, pernah menggelar sejumlah demonstrasi di masa lalu, ketika dia membakar Al-Qur'an (foto: detik)


Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menanggapi aksi pembakaran kitab suci Al-Qur'an yang dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras), di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1/2023).

"Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia, di Stockholm," tulis Kemlu RI lewat akun Twitter resminya (22/1/2023).

Lebih lanjut Kemlu RI mengatakan, hal tersebut merupakan penistaan kitab suci yang melukai dan menodai toleransi umat beragama.

Selain itu, menurut Kemlu RI, Kebebasan berpendapat seharusnya dilakukan secara bertanggung jawab.

Dikutip dari Turki Anadolu, Rasmus Paludan melakukan pembakaran Al-Qur'an atas izin pemerintah dan perlindungan polisi. Pemerintah Swedia mengizinkan aksi tersebut lantaran menilainya sebagai bagian dari kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Aksi terjadi selama demonstrasi yang menentang permintaan Turki pekan lalu Turki meminta Swedia mengambil langkah tegas melawan PKK (Partai Pekerja Kurdistan) yang dianggap Turki sebagai kelompok teror.

Di sisi lain, Swedia dan Finlandia resmi mengajukan diri bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tahun lalu. Tetapi, langkah itu terganjal penolakan dari Turki yang mengaku keberatan dan menuduh kedua negara tersebut mendukung kelompok teror, termasuk PKK dan organisasi teroris Fetullah (FETO).

Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstorm, mengatakan demonstrasi tersebut bisa meningkatkan risiko tertundanya pengesahan dari Turki atas permohonan Swedia menjadi anggota NATO.

"Provokasi islamofobia sangat mengerikan. Swedia menjunjung kebasan berekspresi, tetapi bukan berarti pemerintah Swedia, atau saya sendiri, mendukung pendapat yang telah diungkapkan," ujar Billstorm melalui akun Twitter-nya.

Pihak Turki yang marah atas protes yang membakar salinan al-Qur'an, membatalkan rencana kunjungan Menteri Pertahanan Swedia ke Ankara. Padahal, Swedia sedang sibuk meminta persetujuan Turki untuk bergabung dengan NATO tapi saat ini hal itu belum bisa terlaksana.

Sumber: IDN Times


Baca juga:


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur