Erzaldi Rosman mengikuti pengajian kitab Matnussyarif karya Syaichona Mohammad Cholil, di lingkungan Rambak, Sungailiat, Sabtu (21/1/2023). Foto: babelinsight.id
"Tak ada sejengkal pun kesia-siaan bagi setiap1 umat-Nya, baik waktu maupun jarak yang telah ditempuh jika itu digunakan untuk mempelajari ilmu agama. Ilmu yang dapat diperoleh di mana pun, dan kapan pun."
Erzaldi Rosman
Gubernur Babel 2017-2022
------
Penulis: Fadjroel
Editor: Nekagusti
Seperti yang ia lakukan, Sabtu (21/1/2023). Sekembalinya dari Pulau Jawa usai melaksanakan berbagai agenda kemaritiman, ia turut hadir sebagai salah satu jemaah di antara ratusan jemaah lainnya dari majelis taklim Anwarul Cholil, di Jalan Tanjung Pesona, lingkungan Rambak, Sungailiat, Kabupaten Bangka.
Majelis taklim tersebut menggelar pengajian kitab Matnussyarif karya Syaichona Mohammad Cholil, ulama besar asal Bangkalan, Pulau Madura. Kegiatan itu juga diisi dengan tasyakuran, majelis yasin, dan selawat.
Erzaldi merasa bangga, dan senang berada dalam satu majelis untuk memperdalam kitab karya sang ulama.
"Saya pernah membaca, bahwa Abu Bakar berkata 'ilmu adalah kehidupan dalam pikiran'. Dari sana saya paham jika ilmu, khususnya (ilmu) agama sangat penting bagi kita, dan bisa didapatkan salah satunya melalui majelis seperti ini," katanya usai acara.
Menurut Erzaldi, pengajian dan kajian kitab Matnussyarif menjadi salah satu sumber pendalaman ilmu agama yang didapatkan melalui majelis taklim. Foto: babelinsight.id
Gubernur Bangka Belitung (Babel) periode 2017-2022 ini juga ingat pesan yang disebutkan di dalam Q.S Al-Mujadilah ayat 11 yang menyebutkan, "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat".
Pesan inilah yang kemudian membawa Erzaldi berpikir, sekaligus pengingat baginya jika setiap firman-Nya ialah tak hanya sebuah perintah, tetapi juga sebuah ilmu. Dari majelis-majelis ini pula mempunyai berbagai pesan kebaikan, dan kebijaksanaan yang patut diteladani.
Kajian kitab Matnussyarif disampaikan Masyayikh Pondok Pesantren Syaichona Mohammad Cholil RKH. Mohammad Fahruddin Aschal. Foto: babelinsight.id
"Dalam kehidupan kita menjalani beberapa tahapan dalam mencari ilmu, khususnya ilmu agama. Pertama, kita mendengarkan, kemudian diam, dan menyimak dengan penuh perhatian, lalu menjaganya, lalu mengamalkannya, dan kemudian menyebarkannya," katanya mengutip perkataan Sufyan bin Uyainah.
Dalam pengajian itu, kajian terhadap kitab Matnussyarif disampaikan oleh RKH. Mohammad Fahruddin Aschal, dan dua saudaranya yang lain dari Masyayikh Pondok Pesantren Syaichona Mohammad Cholil, yakni RKH. Muhammad Nasih Aschal, dan RKH. Karror Abdullah Aschal.