Produksi budidaya udang Vaname menjadi komoditi maritim dengan potensi perekonomian yang besar, dengan angka permintaan yang tinggi untuk dikembangkan di Bangka Belitung. Foto: babelinsight.id
Sebagai bangsa maritim, Indonesia seharusnya menjadi raja di laut, dan kelautan menjadi basis pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merata ke seluruh pelosok nusantara.
______
Penulis: Fadjroel
Editor: Putra Mahen
INDONESIA menjadi negara kepulauan terbesar di dunia dengan terbentang 17.508 pulau, atau luas daratan 1,91 juta kilometer persegi. Luasnya wilayah juga dikelilingi bentangan perairan yang mencapai 6,32 juta kilometer persegi.
Selain itu, dengan luas perairan yang mencapai 62 persen, Indonesia juga berada di titik yang strategis karena berbatasan di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Oleh sebab itu, Indonesia juga disebut sebagai negara maritim dunia.
Ribuan potensi terhampar dari atas hingga dasar permukaan buminya. Anugerah ini menjadikan bangsa Indonesia sebagai skala prioritas dalam pengelolaan potensi maritim. Untuk mengoptimalkan geostrategis ini, diungkapkan Erzaldi Rosman, perlu adanya strategi pembangunan yang dimulai dari infrastruktur, konektivitas antar pulau, dan konektivitas maritim.
"Kita harus kerja nyata sebagai bangsa maritim. Kita harus segera pulihkan, dan kokohkan dengan cara memberdayakan potensi maritim untuk pertumbuhan ekonomi, tentunya merata. Selain itu, juga untuk meningkatkan nilai tambah, dan yang paling penting maritim untuk mempersatukan negara kita, Indonesia," katanya, Sabtu (7/1/2023).
Erzaldi Rosman bersama istri, Melati Erzaldi didampingi siswa, menabur pakan ikan yang dibudidayakan oleh para siswa SMK Negeri 1 Selat Nasik, Kabupaten Belitung. Foto: babelinsight.id
Sebagai bangsa maritim, Indonesia seharusnya menjadi raja di laut, dan kelautan menjadi basis pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merata ke seluruh pelosok nusantara. Potensi ini harus dikembangkan menjadi industri pangan, khususnya protein yang berbasis laut.
Industri budidaya ikan dengan teknologi tepat guna seperti memanfaatkan energi panas matahari solar panel atau cold storage yang bekerja sama dengan PT SEI di Sadai, dan rencananya akan dikembangkan di pertambakan udang vaname,"
Erzaldi Rosman
Gubernur Babel periode 2017-2022 ini juga menyebutkan, selain pengembangan industri pangan, industri perkapalan menjadi potensi hulu yang besar. Namun, perlu adanya komitmen dalam mendorong pengembangan infrastruktur, dan konektivitas maritim lainnya yang lebih luas.
"Dengan membangun pelabuhan laut, logistik, serta program tol laut untuk mempermudah mobilitas barang, dan orang antar pulau, dan menjamin pelayanan masyarakat yang lebih baik, dan meningkatkan nilai tambah ekonomi daerah kepulauan," katanya.
Baca juga: