News


Rabu, 14 Desember 2022 11:28 WIB

Kriminal dan Peristiwa

Perampokan di Rumah Walikota Blitar, Polisi Identifikasi Sidik Jari

Rumah Walikota Blitar/ foto: internet

Polda Jatim, telah membentuk tim khusus, yang terdiri dari laboratorium forensik, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) 
---------

Penulis: Septiadi
Editor : Nekagusti

Kejahatan yang dialami Wali Kota Blitar Santoso memang sangat mengejutkan, dirinya pun masih mengalami trauma saat menceritakan kondisi saat dia dan istrinya disekap oleh perampok di rumah dinas (rumdin). Dia bercerita saat perampok masuk hingga meninggalkan kamarnya.

Dilansir detik, Santoso bercerita bahwa pada Senin (12/12/2022), sekitar pukul 03.00 WIB, pintu kamarnya digedor. Santoso mengaku baru tidur pukul 01.00 WIB.

Saat itu, istrinya pun tengah terbangun, dan salat tahajud. Istri Santoso disebut biasa bangun pukul 03.00 WIB, kemudian wiridan untuk menunggu subuh.

"Ada tiga orang kalau tidak salah. Langsung nyergap saya dan istri saya," kata Santoso di teras rumdin, Selasa (13/12).

Santoso mengaku diikat oleh perampok tersebut. Tak hanya dia, istrinya pun diikat hingga keduanya tidak berkutik.

"Tangan saya diborgol pakai tali, diikat ke belakang. Kaki juga demikian. Istri saya juga diperlakukan sama. Cuma istri saya tidak di bawah, tapi duduk di atas ranjang," kata Santoso.

Para perampok kemudian menanyakan soal brankas ke Santoso. Namun Santoso menjelaskan bahwa tak punya brankas. Santoso mengaku menyimpan uang di tas dan lemari. Namun perampok tak percaya.

"Kemudian saya ditendang dan dipukul dalam posisi disekap, mulut mata ditutup. Saya bilang kalau mau membuka lemari, silakan dibuka, karena tidak dikunci lemarinya," kata Santoso.

Kepolisian mulai mengidentifikasi

Kepolisian mulai mengidentifikasi sidik jari yang diduga milik para pelaku perampokan dan penyekapan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso. Dilansir dari IDN, Kapolres Blitar Kota, AKBP Argo Wiyono, mengatakan, sidik-sidik jari yang diduga milik pelaku itu tercecer di beberapa sudut di TKP. Polisi pun mengumpulkannya.

Penyelidikan yang tengah dikerjakan/ foto: internet

"Iya, [sidik jari] sedang dicek dengan manual di Dispenduk [sistem kependudukan]," kata Argo, saat dikonfirmasi, Selasa (13/12).

Identifikasi ini, kata dia, penting untuk mengungkap identitas pelaku dan memberi petunjuk polisi dalam mengusut kasus ini.

Selain itu, polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin kemarin, mulai siang hingga petang dan Polisi Temukan Ponsel Wali Kota Blitar di Tempat Sampah, saat ini, polisi masih mendalami berbagai macam temuan saat olah TKP.

"Mudah-mudahan ada titik terang segera," ucapnya.

Sebelumnya, kawanan perampok yang diduga berjumlah 4-5 orang beraksi di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso, Senin (12/12) dini hari WIB.

Perampok yang disebut menaiki mobil minibus berwarna hitam pelat merah itu kemudian menyekap tiga orang Satpol-PP yang berjaga, juga Wali Kota dan istrinya.
Para perampok kemudian menggasak uang Rp400 juta, perhiasan serta ponsel milik Wali Kota Blitar dan istri. Mereka juga sempat merusak CCTV.

Murni Kriminal atau..?
Dilansir dari Kompas, Wali Kota Blitar Santoso menegaskan bahwa aksi perampokan yang terjadi di rumah dinasnya pada Senin (12/12/2022) merupakan sebuah musibah. Sehingga dia meminta agar peristiwa tersebut tidak di kaitkan dengan politik. “Jangan dikait-kaitkan dengan politik. Ini bagi saya musibah yang saya alami yang apapun bentuknya sudah ditangani pihak berwajib,” tegas Santoso ditemui di rumah dinasnya, 

Ditengah isu yang beredar bahwa kejadian ini terkait dengan hutang kampanye, dia mengaku hingga kini masih berpikir bahwa perampokan tersebut adalah murni kriminal dengan motif ingin menguasai harta bendanya. 
“Ya. Murni kriminal. Untuk sementara saya berpikir begitu saja. Tinggal nanti bagaimana hasil investigasi yang dilakukan kepolisian. Kita tunggu bersama-sama,” ujar dia. 

Santoso menyerahkan proses pengungkapan kasus perampokan rumah dinya kepada pihak kepolisian sehingga motif sebenarnya bisa terungkap. “Saya tidak mau berandai-andai. Yang jelas ditangani Polda langsung, sudah menyelidiki. Ada tim inafis, tim laboratorium (forensik). Semua terjun dari pagi sampai malam. Kita tinggal menunggu hasil lidik,” jelas dia.

Diolah dari berbagai sumber


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur