Ilustrasi FBI (foto: net)
Amerika Serikat mungkin adalah negara yang paling 'super' dalam penegakkan hukum. Begitu banyak elemen sehingga kadang menimbulkan overlap dan adu gengsi institusi hanya karena satu kasus yang melibatkan polisi, FBI, CIA dan DEA.
______
Penulis: iq.quora
Editor: Putra Mahen
Di sana ada polisi. Tapi polisi Amerika Serikat melakukan pelayanan hukum negara bagian (states law). Dikarenakan setiap negara bagian memiliki hukum yang agak berbeda dibanding tetangganya. Dalam penugasannya, mereka terbatas dalam wewenang karena amandemen ke 10.
Sementara FBI melakukan penindakan hukum berdasarkan hukum federal/hukum negara. Bukan hukum negara bagian. Federal Law adalah hukum 'nasional' yang diakui di seluruh negara bagian AS. Kasus-kasus FBI yang terkait dengan hukum negara, antara lain: narkoba, terorisme, penyelundupan manusia, imigran ilegal, dan seterusnya.
Contoh kasusnya begini, misalnya ada seseorang ngebom stadion sepakbola di New York. Nah, kasus itu akan diperiksa oleh NYPD (New York Police Department, pelanggaran hukum negara bagian) dan FBI (karena pelaku melakukan tindakan terorisme/pelanggaran federal).
Dan sangat mungkin CIA juga akan nguber pelaku jika ia dicurigai anggota teroris internasional. Dengan harapan jika CIA menangkap tersangka tersebut, mereka berharap bisa menggali intel dari yang bersangkutan.
Dalam kasus di atas, polisi dan FBI akan bekerja sama. Polisi akan memeriksa latar belakang seperti KTP, alamat, keluarga, pekerjaan, pajak dan lain-lain.
FBI akan memeriksa catatan kriminal dari arsip-arsip, setelah didapat dari polisi itu, FBI akan mencoba menarik benang merah. Misal apakah yang bersangkutan teroris ternama, apa motivasinya, kelompok mana, siapa penyandang dana, pemimpinnya siapa, nah ini ranahnya FBI. Jika dia positif anggota teroris luar AS, CIA pasti dikontak juga. Sehingga ia jadi buronan Polisi New York, FBI, dan CIA.
Di Amerika Serikat, perbedaan antara sheriff dengan kepolisian biasa.
Kepolisian di Amerika itu ada 5:
1. Kepolisian negara bagian, di bawah Gubernur negara bagian. Wewenangnya sebatas negara bagiannya saja. Dan setiap negara bagian punya hukum yang unik, tidak sama satu sama lain. Kalau di sini setara Polda.
2. Kepolisian kota besar/metropolitan/municipal police, macam NYPD, LAPD, SFPD dan sebagainya. Ini di bawah walikota. Setara Polresta.
3. Kepolisian wilayah. Sherrif, yang personilnya dipilih oleh warga wilayah tertentu. Di bawah walikota juga. Mirip seperti Polres kabupaten di sini.
4. Kepolisian area khusus, seperti kepolisian bandara, pelabuhan, seperti polisi untuk menjaga obvitnas di sini (contohnya Polres bandara CGK).
5. Kepolisian tugas khusus, seperti DEA (di sini seperti BNN), ATF (macam Pabean/Bea & Cukai, tapi lebih ke pelanggaran yang melibatkan trafficking alkohol, senjata, tembakau dan peledak).
FBI, adalah kepolisian tapi lebih ke penyelidikan. Lebih bertindak sebagai second layer, yaitu menerima kasus-kasus berat/limpahan dari kepolisian lainnya yang tidak sanggup menyelesaikannya. FBI ini bisa langsung dari awal menyelidiki suatu kasus. Wilayahnya kerjanya federal, nasional.
Lalu ada US Marshals, polisinya Kejaksaan Amerika. Yang tugasnya spesifik untuk penegakkan hukum oleh Kejaksaan.
Intinya, Amerika ini negara polisi, baik bisa dinggap sebagai "polisi dunia" maupun isinya memang banyak polisinya juga.
Semua kedinasan kepolisian itu punya jalur birokrasi sendiri, rantai komando sendiri, saling independen, sistem kepangkatan, jalur karir dan remunerasi sendiri yang terpisah satu sama lain.
Tidak di bawah satu komando kepala kepolisian tunggal (seperti Polri). Masing-masing menjaga gengsinya sendiri dan bisa saling menangkap oknum lain yang melanggar hukum. Sherrif pun bisa menahan agen FBI yang kedapatan melanggar hukum. Sistim seperti ini bagusnya, apabila ada bagian yang "busuk" di dalamnya akan mudah dibersihkan. Bahkan jika satu lembaga busuk semua, masih bisa digantikan oleh lembaga kepolisian lain.
Kini tentang perbedaanya, spesifik sherrif dan kepolisian biasa (municipal, state). Beda di jalur karir, jumlah personel, komandan, remunerasi, jalur komando dan wilayah kerja. Ini perbedaan yang umum. Yang paling spesifik atau mencolok adalah di jalur karir. Anggota sherrif ini dipilih oleh masyarakat di wilayahnya dan masa tugasnya 4 tahun. Mereka kerja dengan sistem kontrak.
Minus banyaknya kepolisian ini:
• Anggaran operasional besar. Negara bagian yang incomenya tidak seberapa akan merembet menjadi masalah keamanan.
• Rumitnya koordinasi dan overlap wewenang. Seringkali suatu kasus yang ditangani oleh suatu lembaga kepolisian juga sedang dikerjakan oleh lembaga kepolisian/penegak hukum lainnya. Mereka tidak berbagi informasi tentang ini karena antisipasi bocornya informasi. Misal kasus narkoba. Polisi municipal New York menggerebek markas geng narkoba. Ternyata geng narkoba ini sedang diselidiki oleh FBI. Dan dalam penggerebekan itu ikut tertangkap agen DEA yang sedang menyamar. Sudah tentu ketiganya akan saling komplain karena pekerjaannya akan terhambat.
Bagaimana sistem kepolisian di Amerika Serikat? Apa ada jabatan setara Kapolri?
Di AS tidak ada departemen kepolisian yang dipimpin oleh seorang yang setara dengan Kapolri.
Tugas dan fungsi kepolisian di AS diatur oleh pemerintah lokal yaitu pemerintahan kota. Walikota-lah yang mengangkat seseorang menjadi kepala polisi di kotanya. Wewenang kepolisian di masing-masing kota terpisah dari kepolisian di kota yang lain. Jadi polisi dari kota A tidak boleh masuk ke kota B untuk mengejar penjahat, misalnya. Dan polisi dari kota A tidak boleh memberi tilang kepada seseorang ketika dia ada di kota B.
Apa saja fakta menarik tentang FBI?
Dalam film, agen FBI selalu digambarkan sebagai sosok yang tenang, cerdas, dan selalu satu langkah di depan dari pada polisi. Namun benarkah agen FBI sebenarnya seperti yang digambarkan dalam film?
FBI bukan institusi Kepolisian Nasional seperti yang dimiliki banyak negara, FBI adalah sebuah badan investigasi yang beroperasi di bawah yurisdiksi Departemen Keadilan Amerika Serikat. Mereka memiliki otoritas terluas untuk melakukan penyelidikan dan investigasi ketimbang badan penegak hukum lainnya di AS.
Grafis: Sindonews
Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai FBI:
- Setiap agen FBI menjalani pelatihan intens 21 minggu
Ada ujian, ada pelatihan. Para agen diharuskan mengenal satu sama lain agar bisa menangani kasus dengan cepat jika ditugaskan dalam misi yang sama. Mungkin seperti latihan pramuka selama seminggu, kecuali ini dilakukan dengan cara yang sangat keras.
- Semua pelatihan dilakukan di Quantico
Quantico adalah nama tempat di Virginia, di mana para agen FBI menjalani latihan beratnya. Ya, ternyata Quantico adalah juga nama tempat, bukan hanya judul serial TV.
- Agen FBI wanita pertama adalah Alaska P. Davidson
Di usia 54 tahun, Alaska P. Davidson diminta menjadi agen wanita pertama di FBI. Dia bekerja dengan dua agen wanita lainnya selama dua tahun. Tapi kemudian dipecat oleh J. Edgar Hoover, seorang direktur FBI, yang menyatakan bahwa ia tidak mau bekerja dengan seorang wanita. Untungnya situasi tersebut tidak berlangsung lama.
- Seorang Agen FBI tak boleh punya rahasia
Semua agen adalah adalah ahli dalam interogasi dan investigasi. Jadi, jika ada yang menyimpan rahasia, tidak perlu lama akan terbongkar. Di situlah keunggulan seorang agen FBI.
- Sebelum jadi agen, latar belakang kehidupannya diselidiki
Setiap agen FBI melewati pemeriksaan latar belakang yang ketat untuk memastikan mereka tidak menimbulkan risiko di kemudian hari.
- Mereka sangat ahli menggunakan polygraph
Ya, seorang agen FBI dituntut mahir dalam menggunakan polygraph, alat pendeteksi kebohongan. Itu karena salah satu tugas seorang agen FBI adalah mengorek keterangan yang sebanyak-banyaknya dan seakurat mungkin dari tersangka.
- Para agen dituntut selalu waspada setiap saat
Begitu lulus dari pelatihan, mereka dituntut waspada terhadap siapa pun dan apa pun.
- Agen FBI harus tahu banyak singkatan dan bahasa aneh
Siapa yang mau ngobrol panjang lebar sementara sedang mengejar penjahat? Maka itu dibutuhkan kode khusus berupa singkatan dan bahasa aneh yang hanya mereka yang tahu artinya.
- Mereka juga harus lincah gunakan kode Alfa Bravo
Pasti sebagian sudah tahu apa itu Alfa, Bravo, Charlie, dan seterusnya. Itu adalah kode berisi kata-kata yang awalannya merupakan urutan huruf abjad.
- Latihannya bukan hanya menembak dan menginterogasi
Ada juga pelajaran akademis lainnya, seperti ilmu perilaku, hukum dasar, bagaimana melakukan investigasi siber, dan banyak hal tidak menyenangkan lainnya.
- Saat latihan menggunakan simulator khusus
Ini enaknya menjadi agen FBI sekarang. Mereka tidak perlu keluar ruangan untuk latihan melumpuhkan pelaku kriminal. Cukup masuk mesin simulator bernama VirtSim, mereka sudah seperti berada di dunia nyata.
- Setiap agen FBI harus selalu fit
Ini sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Agar bisa menghindari bahaya dan mengejar penjahat, mereka harus selalu fit. Berbagai latihan untuk menjaga stamina mereka di antaranya push-up, lari cepat, dan lari jarak jauh.
- Mereka benar-benar pertaruhkan nyawa
Mereka lolos dari ledakan, menghindari terjangan peluru, dan kadang melakukan aksi gila dan berbahaya untuk melindungi warga.
- Agen FBI memang 'orang gila' dan pilihan
Segala hal keren, 'gila' dan penuh risiko yang kamu saksikan di Quantico adalah kehidupan agen FBI. Seorang agen yang potensial diambil dari ribuan pelamar. Mereka direkrut murni karena bakat dan keterampilan khusus dalam interogasi dan investigasi.
- Menyimpan dokumen pesohor hingga orang awam
Ada sebuah ruangan khusus milik FBI bernama The Vault yang menyimpan hingga 6.700 dokumen yang berisi informasi atau rincian investigasi beberapa orang penting dan berpengaruh, seperti Marilyn Monroe, Michael Jackson, Joe Paterno, Bill Gates, Steve Jobs.
Orang-orang terkenal yang informasi pribadinya dimiliki oleh mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai dari musikus, aktor, inventor, hingga ilmuwan. Jadi, bukan hanya mereka yang positif terlibat dalam dunia kriminal saja. Konon, ada kemungkinan bahwa FBI juga diam-diam memiliki informasi pribadi mengenai warga Amerika Serikat.
- Digitalisasi dokumen baru terjadi pada empat tahun silam
Kalian pasti berpikir bahwa badan investigasi sekaliber FBI dalam setiap penyelidikannya menggunakan gadget canggih dan komputer super cepat. Namun, kenyataannya hingga tahun 2012 silam mereka hanya menggunakan berkas atau dokumen cetak untuk menyimpan berbagai informasi dan mempelajari kasus yang tengah mereka kerjakan.
Pada tahun 2009, mereka sebetulnya sudah berencana untuk beralih ke sistem elektronik yang ditaksir bernilai US$425 juta, tapi ada masalah dengan sistem coding komputer mereka. Hingga pada Agustus 2012, secara resmi mereka mulai bermigrasi menggunakan komputer canggih.
- Menyimpan banyak sekali helai rambut
Tepatnya, mereka menyimpan lebih dari lima ribu sampel rambut manusia dan hewan. Sebab, rambut menjadi barang bukti yang paling sering ditemui di tempat kejadian perkara. Hal ini bertujuan sebagai kepentingan forensik mereka.
Manakala sehelai rambut telah ditemukan di TKP yang sedang selidiki, mereka langsung mencocokannya dengan sampel rambut yang ada ada katalog rambut mereka untuk menentukan jenis ras dan etnis mana pemilik rambut tersebut dan berasal dari bagian tubuh mana helai rambut itu.
- Syarat sarjana dari lulusan tertentu
Bukan hal yang mengejutkan bahwa institusi sebesar ini ingin agar setiap agennya punya gelar minimal sarjana. Namun, yang menarik adalah jurusan yang mereka perlukan.
FBI tertarik pada pelamar yang berasal dari jurusan akuntansi, ilmu komputer, hukum, dan bahasa asing. Menurut situsnya, itu adalah empat dari lima program awal untuk menjadi agen khusus FBI. Mereka yang merupakan lulusan akuntansi mungkin akan menyelidiki pemalsuan uang, sedang mereka yang berasal dari jurusan ilmu komputer bakal menyelidiki kasus kejahatan online.
- Tak melulu kerja, FBI juga mengerti kehidupan stafnya
Tentu saja mereka yang terpilih bergabung ke dalam badan ini dituntut untuk selalu bekerja keras dan mencurahkan lebih dari 100% kontribusi mereka demi menjaga keamanan dan keutuhan negara. Namun, FBI mengerti bahwa agen mereka juga punya keluarga atau kehidupan yang patut diperjuangkan.
Demi menjaga stabilitas antara kerja dan keluarga, mereka merancang program paruh-waktu yang memungkinkan seorang agen dapat bekerja antara 16 hingga 32 jam saja dalam setiap pekannya. Namun, program ini hanya ditujukan bagi mereka yang telah berkeluarga atau yang baru saja memiliki anak.
- Variasi kerja banyak
Peran kerja dalam FBI ternyata bukan hanya yang menyangkut terorisme saja. Selain hal itu, mereka juga ikut terlibat dalam kejahatan lain seperti perampokan bank, penyuapan yang dilakukan petinggi negara, penculikan, perdagangan narkoba serta kejahatan lainnya yang mengganggu keamanan negara.
Mereka juga silih berganti dalam bertugas. Misalnya, untuk hari ini satu agen akan berada seharian di dalam kantor mempelajari aktivitas kriminal. Di hari lainnya, mereka mungkin akan terjun ke lapangan untuk menghimpun barang bukti, bertemu informan atau saksi mata, memantau calon tersangka, hingga melakukan penangkapan.
- FBI berharap menggunakan ESP sebagai teknik investigasi
Jelas, jika FBI dapat memanfaatkan kekuatan persepsi indrawi tambahan itu akan sangat membantu pekerjaan mereka.
Itulah sebabnya di antara tahun 1957 dan 1960, agensi meneliti indera keenam ini dengan harapan dapat membantu penyelidikan spionase. Sayangnya, mereka mengakhiri program ini setelah tidak menemukan dukungan secara ilmiah.
- FBI pernah menyelidiki sebuah lagu
Jika kalian berpikir FBI hanya menyelidiki terorisme dan spionase yang paling mengancam, dugaan ini salah besar.
Pada tahun 1965, biro penegak hukum ini pernah menyelidiki sebuah lagu berjudul Louie Louie yang dinyanyikan oleh The Kingsmen. Mereka menyelidiki lagu tersebut setelah menerima keluhan bahwa liriknya mengandung kata-kata pornografi.
Laporan setebal 120 halaman itu berakhir dengan kesimpulan bahwa liriknya bagus. Kesimpulan itu didapat setelah ratusan kali dilakukan tes audio.
Itulah beberapa fakta menarik mengenai FBI yang mungkin belum kita ketahui.
Apa perbedaan FBI dan CIA?
Ini akibat film-film Hollywood kebanyakan memperlihatkan jagoan-jagoan dari dua institusi ini dengan tipe action yang sama, jadi kesannya ini dua organisasi yang mirip. Kenyataannya, mereka adalah dua mahluk yang sangat berbeda.
FBI (Federal Bureau of Investigation - Wikipedia, Biro Federal untuk Investigasi) adalah organisasi yang berisi reserse-reserse/detektif-detektif yang (sesuai namanya) tugasnya menginvestigasi kasus-kasus kriminal. FBI berada di bawah Departemen Keadilan (kementerian yang dipimpin oleh Jaksa Agung).
Jadi FBI itu pada dasarnya adalah polisi reserse, tapi dari pemerintah federal.
Karena AS adalah negara federal, AS itu punya banyak institusi kepolisian. Tiap negara bagian punya institusi kepolisian sendiri (yang berada di bawah pemda). Tapi khusus untuk kasus-kasus federal (kasus kriminal berat, kejahatan lintas negara bagian, terorisme, dan lain-lain sesuai yang diatur oleh perundang-undangan AS yang super ribet, FBI lah yang turun tangan.
Jadi FBI bergerak dalam kerangka penegakan hukum.
CIA (Central Intelligence Agency - Wikipedia) adalah mahluk yang berbeda. CIA adalah badan intelijen khusus luar negeri, jadi menyediakan HUMINT (human intelligence, aktivitas pengumpulan informasi intelijen dengan manusia). Fungsinya adalah untuk menjadi mata dan telinga dari pemerintah AS di negara-negara lain. Outputnya adalah analisa intelijen strategis yang menjadi makanan presiden AS setiap pagi.
Berbeda dengan FBI yang bekerja dalam kerangka penegakan hukum, CIA bekerja dalam bayang-bayang. Di luar negeri mereka bekerja di luar hukum AS dan di luar hukum negara lokal.
Beda mindset antara FBI dan CIA ini yang membuat mereka tidak mau berkoordinasi dan membagi informasi sehingga serangan teroris 9/11 di tahun 2001 bisa terjadi. Issue yang juga menjadi perdebatan di antara kedua institusi ini adalah penggunaan "teknik interogasi khusus" CIA terhadap tersangka teroris, yang sebenarnya adalah penyiksaan yang diharamkan oleh FBI karena melanggar hukum.
Sumber: id.quora.com