Tanaman kopi dan jahe menjadi komoditi baru yang dikenalkan Erzaldi Rosman kepada para petani, sebagai opsi komoditi besar seperti lada, karet, dan sawit. Foto: babelinsight.id
Tak ada yang berubah, Bang ER-sapaan akrabnya masih setia menghadiri undangan, dan memenuhi harapan masyarakat yang telah rindu akan sosok, buah pikiran, dan sentuhannya. Itu terus ia lakukan secara rutin menuju selatan Pulau Bangka, kemudian berada di utara pulau keesokan hari, beranjak ke lain daerah pada jam yang berbeda, pun ia lakukan saat di Pulau Belitung.
---------
Penulis: Fadjroel
Editor: Nekagusti
Sudah melepaskan jabatan yang diembannya selama lima tahun sebagai Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada periode 2017-2022, tidak menghentikan seorang Erzaldi Rosman untuk berkarya. Pengabdiannya masih sama, untuk tanah lahirnya.
Tujuh bulan lalu, tepatnya 12 Mei 2022, Erzaldi berjanji untuk kembali seusai purna. Tidak bertahun-tahun kemudian baginya untuk pulang. Hanya berkumpul sejenak bersama keluarga kecil, dan melaksanakan umrah bersama sang istri, Melati Erzaldi untuk bersimpuh mengucap syukur di hadapan Allah Swt setelah menunaikan amanah.
Tanaman kopi dan jahe menjadi komoditi baru yang dikenalkan Erzaldi Rosman kepada para petani, sebagai opsi komoditi besar seperti lada, karet, dan sawit. Foto: babelinsight.id
Babelinsight.id berkesempatan melakukan wawancara ekslusif bersama Erzaldi beberapa waktu lalu. Ia mengungkapkan jika aktivitas yang ditekuninya untuk masyarakat adalah semata sebuah pengabdian, dan tanggung jawab yang besar masih dirasakannya walaupun saat ini tak lagi ada kuasa.
"Karena itu membuat saya sehat, berbuat baik insyaallah membuat suatu energi bagi kita, dan energi itu akan menggantikan sesuatu yang ada pada diri kita, baik kelelahan, ketidaksukaan, hal -hal yang negatif insyaallah akan berganti menjadi energi positif,"
-Erzaldi Rosman-
Erzaldi selalu membuka ruang diskusi bersama masyarakat yang ingin mendapatkan masukan, dan solusi terhadap persoalan yang dihadapi. Foto: babelinsight.id
Dukungan untuk berbuat kebaikan
Disinggung mengenai kesempatannya untuk menjadi seorang ayah dan suami yang utuh dengan waktu bersama yang lebih banyak di saat purna, Erzaldi menyebutkan jika keluarga memanglah yang utama, namun tidak pula masyarakat dapat dikesampingkan.
Ia bersyukur ada dukungan yang ia terima dari orang-orang terdekat untuk berbuat kebaikan. Erzaldi juga mampu meyakinkan keluarganya jika ia kembali bentuk keikhlasan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, yang tak hanya dinilai dari sebuah angka dan materiil.
"Itulah kunci suatu upaya, suatu usaha, suatu kegiatan yang memang harus kita lakukan. Anggap saja semua intinya adalah ibadah, ibadah, dan beribadah, titik," katanya.