News


Kamis, 01 Desember 2022 08:06 WIB

Internasional

Ilmuan Ketar-Ketir, ‘virus zombie’ Berusia Lebih dari 48.500 Tahun, Bangkit Lagi!

Ilustrasi serangan zombie/ foto: istock

Di saat pandemi Covid-19 yang belum selesai, ada ancaman baru bagi manusia setelah para peneliti menghidupkan kembali “virus zombie” yang berusia lebih dari 48.500 tahun lalu. Salah satu virus membeku di bawah danau.
---------
Penulis: Nekagusti
Editor: Septiadi

Peneliti Eropa memeriksa sampel kuno yang dikumpulkan dari permafrost di wilayah Siberia Rusia. Mereka menghidupkan kembali dan mengkarakterisasi 13 patogen baru yang mereka sebut sebagai "virus zombie.” Mereka menemukan virus tetap menular meskipun menghabiskan ribuan tahun terperangkap di tanah beku.

Dilansir NDTV, para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa pencairan permafrost akibat pemanasan atmosfer akan memperburuk perubahan iklim dengan membebaskan gas rumah kaca yang sebelumnya terperangkap seperti metana. Namun, efeknya pada patogen yang tidak aktif kurang dipahami dengan baik.

Tim peneliti dari Rusia, Jerman, dan Prancis mengatakan risiko biologis dari menghidupkan kembali virus yang mereka pelajari sama sekali diabaikan karena strain yang mereka targetkan, terutama yang mampu menginfeksi mikroba amuba. Potensi kebangkitan virus yang dapat menginfeksi hewan atau manusia jauh lebih bermasalah.

Kemungkinan permafrost kuno akan melepaskan virus yang tidak diketahui ini setelah pencairan. Berapa lama virus ini dapat tetap menular setelah terpapar kondisi luar ruangan dan seberapa besar kemungkinan mereka akan bertemu serta menginfeksi inang yang sesuai dalam selang waktu tersebut, masih belum dapat diperkirakan,” tulis mereka dalam sebuah artikel yang diposting ke bioRxiv repositori pracetak yang belum ditinjau oleh rekan sejawat

“Tetapi risiko pasti akan meningkat dalam konteks pemanasan global ketika pencairan permafrost akan terus meningkat dan lebih banyak orang yang menghuni Kutub Utara," tambah mereka.

ilustrasi zombie/ foto: istock

Pandoravirus yedoma, 'virus zombie' tertua

Dikutip dari cnbcindonesia, dalam studinya, para peneliti menetapkan bahwa masing-masing virus yang telah diekstraksi dari permukaan dingin Siberia yang mencair berbeda dari semua virus yang ada yang diketahui dalam hal genomnya.

Pandoravirus yedoma adalah 'virus zombie' tertua yang mampu menginfeksi organisme lain yang telah diidentifikasi. Pada fase awal proses isolasi, virus tersebut terlihat di bawah mikroskop cahaya.

Virus bernama Cedratviruses diekstraksi dari Sungai Lena Rusia, semenanjung Kamchatka, Rusia dan dari lumpur yang mengalir ke Sungai Kolyma. Disebutkan, satu sampel Pithovirus ini bahkan dikumpulkan dari sejumlah besar wol mammoth.

Meskipun baru-baru ini Pacmanvirus dikaitkan dengan beberapa kasus demam babi di Afrika, para ilmuwan melaporkan bahwa varian baru dari virus ini ditemukan di sisa-sisa usus beku serigala Siberia yang berusia 27.000 tahun.

Hingga saat ini, para ilmuwan belum dapat menentukan seberapa menular virus ini setelah terpapar cahaya, panas, dan oksigen. Sebab, virus-virus ini ditemukan di permafrost yang terus mencair akibat peningkatan suhu karena perubahan iklim.

Menurut Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam, dampak pencairan permafrost yang terus berlanjut dapat tersebar luas. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan, setiap kenaikan suhu satu derajat Celcius, terdapat sekitar 1,5 juta mil persegi permafrost yang bisa mencair dan 'menghilang'.

 

Diolah dari berbagai sumber


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur