Ilustrasi caddy golf (foto: net)
Menjadi seorang wanita yang melayani aktivitas bersama kaum pria, terkadang sering dicap wanita yang mudah tergoda oleh rayuan pria untuk lebih dekat di luar kerja dalam profesinya, seperti menjadi caddy golf misalnya.
_____
Penulis: Pai
Editor: Putra Mahen
Padahal sejatinya, untuk menjadi seorang caddy golf butuh kemampuan yang cukup banyak. Punya wajah cantik tidaklah cukup.
Caddy golf adalah pekerjaan yang mayoritas dilakukan wanita. Tidak sedikit orang yang menyebut untuk menjadi caddy golf harus punya wajah cantik. Ternyata bermodal wajah cantik belum cukup lho.
Seorang caddy golf harus memiliki banyak kemampuan lainnya. Seiring profesi yang dijalankan, sisi kelam caddy golf terkait mitos tentang hubungan gelap dengan pemain golf di lapangan kerap saja dikaitkan. Berikut ini beberapa fakta tentang caddy golf.
1. Ramah dan Bersemangat
Menjadi caddy golf membuat seseorang wanita harus berpenampilan menarik. Penampilan itu tak hanya soal wajah saja tapi penampilan dari mulai cara dia berpakaian dan gaya bicara kepada orang lain.
Saat bekerja caddy golf harus memberikan dukungan kepada pemain golf yang ditemaninya. Ketika pemain golf sedang tidak bersemangat, seorang caddy harus memberikan semangat kepada orang itu agar berhasil menuntaskan permainannya dengan hasil baik.
2. Cerdas
Caddy golf harus mengetahui seluk-beluk olahraga golf, termasuk peraturan yang boleh atau tidak boleh dilakukan. Ia juga dituntut memiliki kecerdasan dan kepintaran. Syarat pendidikan seorang caddy golf adalah lulusan SMA atau SMK. Sebelum memulai bekerja, biasanya caddy akan melakukan pelatihan sebelum terjun jadi caddy golf.
3. Memiliki Kekuatan Fisik
Seorang caddy golf juga harus memiliki kekuatan fisik, sebab ia pasti akan berjalan kaki di lapangan golf yang luas, sembari membawakan stik golf pemain yang cukup berat. Belum lagi biasanya ia bekerja pada siang hari dengan matahari yang sangat terik. Kondisi ini mengharuskan caddy harus punya staminan yang cukup kuat.
4. Dapat Penghasilan Besar
Seorang caddy golf memang mendapatkan gaji setiap bulannya. Namun gaji yang diterima biasanya jauh lebih kecil dibandingkan uang tip dari pemain golf yang dibantunya bermain. Minimal ratusan ribu hingga jutaan, terkadang seorang caddy dapat tip dari seorang pemain, tentu itu jumlah yang besar.
Sisi kelam
Ilustrasi caddy golf (foto: net)
Bahkan, sisi gelap dari caddy golf ini sudah menjadi rahasia umum. Demi mencari rupiah, para gadis cantik yang baru lulus SMA maupun tengah kuliah tak segan melayani kliennya hingga di luar lapangan.
Bagi Nina (nama samaran), seorang mantan caddy di salah satu padang golf ternama di selatan Jakarta, seorang ibu rumah tangga yang pernah menggeluti dunia itu selama tiga tahun, jadi caddy itu tidak selalu enak. Tidak semua caddy bisa jadi "istri simpanan" para pemainnya, tidak semua seperti Rani Juliani (22), caddy padang golf Modernland, Tangerang, yang sempat ramai dibicarakan terkait kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.
Memang, dari caddy, kita bisa kenal banyak pejabat negara dan pengusaha asing dan dapat tip yang besar. Tapi tidak semua caddy sama kok kelakuannya seperti itu,"
- Nina -
Nina menuturkan, dari pengalamannya menjadi caddy, banyak rekan seprofesinya yang memang terlihat dekat dengan pemain, namun itu sudah menjadi rahasia umum dan hal ini juga sudah ada sejak lama.
Berawal dari tuntutan ekonomi keluarga, Nina menjadi caddy di salah satu padang golf ternama di selatan Jakarta. Namun akhirnya, Nina memilih berhenti karena kondisi keuangan keluarganya membaik. Alasan lainnya karena ia merasa tidak nyaman dengan perilaku pemain di lapangan yang sering tidak sopan dan kasar.
Untuk menjadi seorang caddy juga tidak mudah, setelah melamar di padang golf itu, Rina kemudian menjalani serangkaian tes, seperti tes mata dan pengukuran tinggi badan (minimal 160 cm) kemudian ia mengikuti masa pendidikan selama tiga bulan.
Seorang caddy dituntut untuk bisa menghadapi berbagai perlakuan kasar dari para pemain golf, mulai dari caci maki, dilempar stik golf, hingga merasakan kepalan tangan sang pemain, dan bahkan pelecehan seksual.
Pengakuan April
Ilustrasi caddy golf (foto: net)
Pengakuan April, salah satu caddy golf yang tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur, seperti yang kami sadur dari id.quora.com mengaku senang dengan profesinya, ia bisa bertemu dengan banyak orang dan banyak belajar hal baru dengan mereka. Dan mungkin bisa merubah sudut pandang kita terhadap mereka.
"Saya pernah bekerja sebagai pramugolf (caddy golf) kurang lebih 2/3 tahun. Sebelum benar-benar bekerja jadi caddy golf kami melakukan training selama satu bulan, dari pagi kami mulai lari-lari mengelilingi 18 hole lapangan, belajar soal skoring dan bermacam stick golf, setelah itu baru kita turun lapangan dan mulai kerja,"
- April -
Setiap pagi berangkat dari rumah jam 4.15 pagi karena jam 5 pagi lapangan golf sudah dibuka dan mereka sudah harus turun ke lapangan untuk memandu para pemain. Kalau kebagian turun urutan awal itu apes buat dirinya, harus ekstra lihat bola larinya ke mana. Masuk parit, masuk kolam pasir atau semak-semak dengan keadaan masih gelap dan sedikit berkabut.
Setiap hari bawa sepatu cadangan 2 pasang karena sepatu pasti basah jika kebagian urutan awal, katanya.
"Kalau musim kemarau ya kepanasan, kalau musim hujan ya hujan-hujan nemenin di lapangan. Oh ya, tidak semua player kalau main golf sewa golf car yaa, jadi ya harus jalan kaki sambil bawain bag-nya player yang beratnya nggak main-main," terang April.
Sebelum turun lapangan mereka wajib cek berapa banyak stick golfnya, bola ada berapa dan juga sarung penutup stick-nya, pokoknya ketika ambil bag dan balikin bag-nya setelah selesai, harus sama jumlahnya karena kalau hilang atau rusak satu saja gantinya harus satu set. Pernah ada teman katanya mengalami kecelakaan saat kerja, dia jatuh dari golf car dan tak sengaja mematahkan satu stick golf player-nya.
"Ya dia harus gantiin satu set dengan merk yang sama senilai Rp 20 juta, sampai caddy master (mungkin setara spv) minta bantuan teman-temannya iuran tiap hari buat bantuin dia ganti rugi stick golf yang dia patahin itu," ulas April.
Bagaimana perlakuan player golf ke caddy?
"Yang baik ada, galakpun ada, bahkan ada salah satu temen yang sampai dipukul pakai stick golf gara-gara si player ini meleset pas mukul bolanya, genitpun ada. Alhamdulillah selama kerja di sana selalu nemenin player yang baik, meski gak semua kasih tip gede dan naik car yang suka sharing soal pengalaman mereka, dapet yang galak ya pernah tapi nggak sampe yang ngatain atau mukul," kata April.
Kalau player genit?
"Ada dan banyak, tergantung kita mau nyikapinnya gimana. Saya sih dulu kalau dapet player yang genit selalu saya kasih batasan, kalau mau pegang ya boleh aja dalam hal gandeng tangan gandeng pundak, pokoknya gak lebih dari itu. Kalo ada yang ngajakin lebih atau minta lebih yaa pinter-pinter aja nolak secara halus," katanya.
Caddy golf identik dengan wanita simpanan?
Jika memang mau jadi simpanan katanya, tak harus dari kalangan caddy, walaupun kata April tidak memungkiri beberapa temannya dulu ada yang jadi simpanan.
Tapi tidak semua, masih banyak yang kerja benar, kerja cari duit.
"Yaa kelihatan kok mana yang beneran nyari duit mana yg kerja dan punya "papa gula", kelihatan dari gaya hidupnya, barang-barang yang dia pake. Yaa secara gaji pokoknya gak banyak, dulu tahun 2014 sebulan gaji pokoknya Rp 1.5 juta, yang gede uang tipnya. Saya dulu seminggu bisa dapet Rp 2 juta paling dikit itu belum gaji pokoknya. Tapi selama saya kerja di sana sebegitu lamanya ya rasanya gak ada yang nyantol jadi barang berharga," tutur April.
Jadi, bagaimana menurut kalian? Apakah sudah melihat sisi lain dari seorang caddy? Namun ingatlah, jangan mudah menghakimi karena kita belum tentu lebih baik dari mereka.
[Diolah dari berbagai sumber]