Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) saat rilis hasil survei elektabilitas Capres dengan responden warga Jatim, Selasa (29/11/2022). IDN Times/Ardiansyah Fajar.
Elektabilitas Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto terus melejit
____
Penulis: Ardiansyah Fajar
Editor: Putra Mahen
Terbaru, hasil survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) yang dilakukan di Jawa Timur (Jatim), elektabilitas Prabowo mengungguli Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres).
"Elektabilitas Prabowo di Jawa Timur sebagai capres tertinggi mengungguli Ganjar Pranowo," ujar Direktur ARCI, Baihaki Siraijt, Selasa (29/11/2022).
Berdasarkan data milik ARCI, elektabilitas Prabowo 21,9 persen, disusul Ganjar Pranowo 20,1 persen, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 16,7 persen, Ketum PKB Muhaimin Iskandar 9,5 persen, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 7,4 persen dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto 4,8 persen.
Posisi mereka diikuti Menteri BUMN Erick Tohir 4,2 persen, Ketua DPD RI La Nyalla Matalitti 3,7 persen, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil 3,1 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 2,4 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani 2,1 persen dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 0,9 persen.
Baihaki menyebut ada beberapa faktor yang membuat Prabowo unggul di Jatim. Pertama, rekam jejaknya sudah dikenal warga, mengingat Prabowo pernah menjadi Capres sebanyak dua kali. Faktor kedua ialah belum pastinya Ganjar untuk nyapres. Ketiga, geliat Gerindra Jatim untuk mengampanyekan Prabowo yang sangat masif.
"Sejauh ini Ganjar belum jelas, sehingga pemilihnya gamang. Dan tren Prabowo sebenarnya stagnan meski ada kenaikan sedikit pasca dirinya deklarasi Agustus lalu," kata dia.
Sekadar diketahui, Survei ARCI dilakukan pada 10 November-20 November 2022. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,8 persen.
"Dari survei Capres yang kami lakukan yang tidak menjawab atau tidak tahu 3,2 persen," pungkas Baihaki.
Sumber:klik di sini