Proses pencarian (foto: net)
Tim SAR Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil mengevakuasi 17 serpihan kecelakaan helikopter lost contact jenis BO-105 nomor register P-1103 milik Polri di Perairan Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Minggu (27/11).
____
"Saat ini serpihan-serpihan helikopter naas ini sudah dikumpulkan dan didata di posko," kata Kepala Basarnas Provinsi Kepulauan Babel I Made Oka Astawa di Manggar, Senin (28/11/2022). Ia mengatakan serpihan helikopter milik Polri yang jatuh di Perairan Belitung Timur itu yang berhasil ditemukan di antaranya tangki cadangan bahan bakar minyak (BBM), kursi jok penumpang, tas ransel korban dan lainnya dengan total serpihan sebanyak 17 unit.
"Serpihan helikopter ini tidak hanya ditemukan oleh tim SAR, tetapi juga dari nelayan yang melaut di sekitar lokasi jatuhnya helikopter tersebut," ungkapnya. Ia menyatakan serpihan ini tidak jauh dari ditemukan satu korban helikopter Bripda Muhammad Khoirul Anam (teknisi) yang ditemukan di Pantai Burung Mandi Manggar, Belitung Timur pada Senin (28/11) pukul 08.17 WIB.
"Dengan luas area pencarian 68 Nautical Mile, selanjutnya apabila korban ditemukan akan dievakuasi menggunakan rubber boat dan dievakuasi ke RSUD Belitung Timur," tuturnya. Kabid Humas Polda Kepulauan Babel Kombes Maladi mengimbau nakhoda kapal dan nelayan yang melintas di titik diduga lokasi jatuhnya helikopter ini ikut mengawasi dan melapor jika menemukan korban atau puing-puing helikopter ini ke posko-posko keamanan terdekat.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seorang nelayan Belitung Timur yang melaporkan penemuan puing helikopter ini ke kepolisian Manggar Belitung Timur, dan ini sangat membantu tim SAR dalam mengoptimalkan pencarian korban dan bangkai helikopter naas ini," ujarnya.
Seperti diketahui, helikopter tipe Bell 105 milik Polri dengan nomor registrasi P-1103 dikabarkan hilang kontak di wilayah Perairan Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (27/11) siang.
Helikopter tersebut bertolak dari Pangkalan Bun, Provinsi Kalimantan Tengah menuju Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin, Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dilaporkan sebanyak empat anggota Polri berada di dalam helikopter tersebut.
Proses pencarian korban (foto: net)
"Sebenarnya domainnya ada di Air Nav, namun sampai saat ini, info yang kami terima dari Air Nav seperti itu (hilang kontak)," kata Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional H. AS Hanandjoeddin Belitung, Khaerul
Assidiqi di Tanjung Pandan diberitakan Antara, Minggu (27/11/2022).
Ia mengatakan, saat ini pihak Bandara Internasional H.AS Hananjoeddin mendapatkan permintaan untuk memperpanjang jam operasional bandara.
"Kalau dari bandara saat ini lebih kepada ada request operating hour diperpanjang dan sebagainya, sementara begitu saja," ujarnya.
Khaerul menambahkan, jam operasional bandara internasional H.AS Hanandjoeddin diperpanjang guna menanti kabar kepastian informasi mengenai helikopter yang dilaporkan hilang kontak tersebut.
"Sampai saat ini kami masih monitor dan stand by," katanya.
Khaerul belum dapat memastikan terkait jadwal penerbangan helikopter tersebut, karena merupakan ranah pihak Air Nav bandara setempat.
"Kalau schedule lebih ke Air Nav yang mengetahui," ujarnya.
Khaerul menegaskan, saat ini pihaknya masih menunggu rilis resmi terkait kabar penerbangan helikopter tersebut.
"Belum ada rilis resmi, sampai sekarang kami masih stand by, " katanya.
Sementara itu, pihak Polda Kalimantan Tengah belum banyak memberikan informasi soal hilang kontak pesawat helikopter Polri ini. Seorang sumber di Polda Kalteng hanya mengungkapkan informasi di mana pesawat helikopter sudah dalam penerbangan menuju tujuan.
Hingga akhirnya dilaporkan hilang kontak saat berada di perairan Belitung.
Sumber: Klik Disini