daerah yang terkena gempa bumi/ foto:unsplash
Untuk menganalisis seberapa besar efek gempa pada bangunan berlantai tinggi, kita bisa mengacu pada riset Athanasius Cipta, peneliti Indonesia yang terlibat dalam penyusunan buku Indonesia’s Historical Earthquakes, dan lakukan 10 hal ini, jika kamu terjebak dalam gempa bumi.
-----------
Penulis: Nekagusti
Editor: Tedja Wahana
Gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada pukul 13.21 WIB, Senin, 21 November 2022 berpusat di 10 km arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman gempa 10 km. Dengan titik gempa berada di 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur. Dan BMKG menyampaikan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.
Dilansir dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pihaknya meminta masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mewaspasai bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang usai guncangan gempa magnitudo 5,6.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan imbauan ini dikhususkan bagi masyarakat Cianjur yang bermukim di daerah lereng-lereng perbukitan dan di lembah atau bantaran sungai. Karena besar kemungkinan lereng-lereng perbukitan di Cianjur menjadi rapuh usai terjadinya gempa bumi. Hal ini dapat semakin diperparah dengan tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur Cianjur.
162 korban yang meninggal dunia
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengonfirmasikan ada sebanyak 162 korban yang meninggal dunia dan 326 luka-luka akibat gempa Cianjur. Lebih lanjut, Dwikorita meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi. Karena dikhawatirkan tidak kuat menopang dan ambruk jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.
"Sebenarnya gempa tidak membunuh dan melukai. Justru, bangunanlah yang membunuh dan melukai manusia. Untuk sementara jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak. Hingga pukul 06.00 WIB, 22 November 2022, telah terjadi 117 gempa susulan dengan terbesar tinggi getaran 4.2 dan terkecil 1.5 magnitudo," ujarnya.
Potensi gempa di Ibukota
peta zonasi gempa Indonesia/ foto: twitter
Salah seorang vusial investigation produser Narasi Room, sekaligus OSINT Researcher Aqwam Fiazmi Hanifan dalam tulisannya di tirto, menerangkan bahwa potensi gempa bumi di indonesia sangatlah tinggi, bahkan jakarta, termasuk didalamnya. Untuk menganalisis seberapa besar efek gempa pada bangunan berlantai tinggi, kita bisa mengacu pada riset Athanasius Cipta, peneliti Indonesia yang terlibat dalam penyusunan buku Indonesia’s Historical Earthquakes.
Cipta merupakan pelajar doktoral di Research School of Earth Science, Australian National University. Cipta sedang mencari tahu kondisi cekungan sedimen dan geometri Jakarta terkait pengaruh terhadap amplifikasi atau penguatan gelombang gempa di Jakarta.
Menurut Cipta, percepatan gelombang gempa akan bergantung endapan tanah tempat bangunan itu berdiri. Semakin lunak, amplifikasinya semakin tinggi. Ia pernah melakukan simulasi dan mendapati bahwa amplifikasi intensif terjadi pada periode spektral sekitar 2 dan 5 detik. Periode spektral ini sangat memengaruhi bangunan 20 dan 50 lantai. “Jenis bangunan ini mungkin mengalami kerusakan berat saat terjadi gempa di Jakarta," kata Cipta kepada saya.
Di mana lokasi paling rentan bangunan bertingkat di Jakarta ini? Lewat simulasi amplifikasi PGV (peak ground velocity), dengan asumsi pusat gempa terletak 85 km di selatan Jakarta dan berkekuatan 6,5 skala Richter, hasilnya menunjukkan lokasi bangunan bertingkat paling rentan adalah di sekitar kawasan perkantoran dan permukiman Tugu Pancoran.
Minimnya edukasi evakuasi gempa
Indonesia terkenal dengan ring of fire, wilayah yang memiliki inti bumi yang suatu saat dapat meledak, Dilansir dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia adalah daerah rawan gempa Bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
simulasi jika terjadi gempa/foto:unsplash
Namun edukasi yang harus dilakukan jika terjadi gempa juga masih sangat minim. Dilansir dari kitalulus, terdapat 10 hal yang dapat kalian lakukan jika terjadi gempa.
Bila terjadi gempa dan kamu sedang berada di dalam gedung, coba lindungi kepala dan badan. Kamu bisa melindungi kepala dengan buku tebal atau tas.
Hindari furniture atau perabotan yang mudah jatuh, seperti lemari, rak, dan cermin karena berpotensi untuk jatuh dan menimpa tubuh atau menghalangi jalan evakuasi.
Gempa bisa menyebabkan konsleting listrik, untuk itu saat terjadi gempa cobalah matikan listrik dan sumber api yang bisa menyebabkan kebakaran. Supaya lebih cepat menyelamatkan diri, kamu bisa mencoba mematikan sekring atau sirkuit pemutus listrik satu bangunan.
Jika memungkinkan untuk evakuasi, keluarlah dari gedung dengan menggunakan tangga darurat, bukan lift. Sebab bila kamu menggunakan lift, ditakutkan kamu bisa terjebak karena terjadi korsleting listrik ataupun rem darurat yang sewaktu-waktu aktif.
Bila kamu sedang di dalam lift dan merasakan gempa, segera tekan semua tombol. Setelah pintu terbuka, segera cari tempat untuk berlindung. Tapi, bila pintu tidak bisa terbuka, tekan tombol darurat dan hubungi petugas gedung melalui interphone yang tersedia.
Bila kamu sedang di dalam gedung dan tidak bisa keluar, jangan panik. Tetap tenang, cari tempat aman, dan jatuhkan diri ke lantai kemudian mencari perlindungan dengan berada di bawah meja atau furnitur yang kokoh sampai guncangan gempa selesai.
Kamu juga bisa berlindung dekat kontruksi kuat seperti tiang-tiang besar (pondasi) atau pilar beton dan berdiri di dekat lift. Elemen struktur yang digunakan di area tersebut bisa meredam distribusi gempa dan menjadi tempat yang kuat dari bangungan.
Apa yang harus dilakukan saat gempa bumi terjadi yaitu kamu harus menjauhi semua jendela kaca atau benda-benda mudah pecah. Lindungi mata agar tidak terkena serpihan kaca yang terpecah.
Bukannya kita harus buru-buru evakuasi diri? Berdasarkan instruksi dari National Information Centre of Earthquake Engineering (NICEE), lari dalam kondisi terburu-buru membuat tidak bisa fokus apakah area yang dilalui aman atau tidak.
Selain itu, ditakutkan kamu akan mengalami cedera karena guncangan yang terjadi kita juga harus menghindari penumpukan orang saat di tangga darurat.
Hal apa yang harus dilakukan saat gempa bumi lainnya adalah sebisa mungkin hindari berlindung di ruang kecil seperti toilet atau gudang. Ini karena bisa memperlambat mitigasi atau evakuasi.
Saat kamu di dalam gedung, apa yang harus dilakukan saat gempa bumi terjadi adalah mendengarkan semua informasi dan instruksi yang diberikan. Dengan begini, kamu bisa tahu mitigasi apa yang perlu dilakukan dan dimana titik evakuasi.
Ada beberapa golongan yang harus diprioritaskan saat evakuasi gempa, yaitu penyandang disabilitas dan orang tua. Jadi, pastikan mereka mendapatkan bantuan untuk evakuasi lebih dulu.
Bila kamu berhasil keluar dari gedung saat gempa, hindari berdiri di dekat mobil karena ditakutkan terjadi kebakaran. Sebaiknya kamu langsung berdiri di titik kumpul. Setiap gedung memiliki titik kumpul yang menandakan area tersebut adalah area yang aman.
Itulah hal-hal apa yang harus dilakukan saat gempa bumi terjadi. Intinya saat bencana gempa terjadi usahakan untuk tetap tenang dan jangan panik. Semoga dengan mengetahui hal-hal ini, kamu bisa menjadi floor captain, yaitu orang yang memimpin evakuasi di gedung-gedung bertingkat.