Fans tim peserta Piala Dunia Qatar 2022 (foto: net)
Piala Dunia 2022 kembali diterpa isu tidak sedap. Kali ini, Qatar selaku tuan rumah dikabarkan siap mengerahkan penonton bayaran untuk memenuhi stadion yang kosong.
____
Penulis: Alya Sandrina/Johan Kristiandi/M. Hafidz Imaduddin
Editor: Putra Mahen
Piala Dunia 2022 Qatar memang diterpa sejumlah isu negatif. Satu yang paling kencang tentunya adalah kabar meninggalnya para pekerja ketika membangun stadion.
Selain itu, penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah juga berbau korupsi. Sepp Blatter menyatakan jika sejatinya Qatar tidak pantas menggelar ajang sebesar Piala Dunia.
Tidak heran, sejumlah pihak memilih memboikot Piala Dunia 2022. Beberapa promosi Piala Dunia 2022 juga berupaya ditekan.
Satu kekhawatiran dari tindakan tersebut adalah minimnya penonton pertandingan di stadion. Apalagi, ada beberapa larangan yang diprakirakan membuat para suporter dari luar negeri mengurungkan niat untuk datang.
Namun, pemerintah Qatar tidak kehilangan akal. Menurut laporan Sporx, pemerintah Qatar akan menyewa penonton bayaran dari Pakistan untuk memenuhi stadion jika dalam beberapa jam sebelum laga tribun masih kosong.
Tidak hanya bisa menyaksikan laga secara gratis, mereka juga akan mendapatkan upah 10 dollar Amerika Serikat untuk satu hari. Selain itu, makanan tiga kali sehari juga tersedia.
Kabar tersebut langsung mendapatkan respons dari komite tinggi Piala Dunia 2022 Qatar. Mereka membantah isu adanya penonton bayaran.
Kami benar-benar menolak tuduhan itu yang mengecewakan dan mengejutkan. Penggemar di berbagai belahan dunia memiliki cara merayakan yang berbeda. Ini berbeda dari cara yang biasa dilakukan orang di Eropa atau Amerika Selatan. Wartawan yang berbicara dengan dan bertemu dengan penggemar ini menyadari faktanya,"
- Penyelenggara -
Rekrut 1,6 ribu orang
Fans tim peserta Piala Dunia Qatar 2022 (foto: net)
Datang dan menonton langsung ke Qatar adalah sebuah impian setiap penggemar sepak bola di Piala Dunia FIFA 2022. Pilihannya adalah dengan membeli tiket sendiri atau menonton gratis tanpa pungutan biaya secara langsung di stadion.
Sebanyak 1,6 ribu penggemar tim yang lolos ke Piala Dunia FIFA 2022 telah direkrut untuk perjalanan ke Qatar. Mereka berhasil mewujudkannya tanpa menanggung biaya untuk perjalanan menuju tanah Arab tersebut.
Sebut saja penonton bayaran yang akan bernyanyi dalam upacara pembukaan dan tinggal selama setidaknya 2 minggu. Juga bertugas mempromosikan konten media sosial yang positif tentang turnamen Piala Dunia FIFA 2022 dan negara tuan rumah.
Para fans ini diperlukan untuk bagian upacara selama 5 menit sebelum laga Qatar melawan Ekuador dalam pertandingan pembuka 20 November, atau malam ini.
Menurut dokumen yang dilihat oleh The Associated Press, mereka akan menampilkan nyanyian atau lagu khusus untuk masing-masing negara peserta. Lebih detail, penyelenggara merekrut 30 hingga 50 pendukung dari setiap tim yang mampu menunjukkan status mereka sebagai penggemar sejati.
Difasilitasi penerbangan kelas ekonomi dan apartemen senilai ribuan dollar untuk tinggal hingga setidaknya 4 Desember. Jika mereka mau, bisa saja untuk seluruh turnamen yang ditambah dengan tunjangan per hari 250 riyal Qatar atau sekitar 1 juta Rupiah.
Namun tidak semata-mata hanya menonton, seperti yang sudah ditulis di atas, mereka harus aktif tentang Piala Dunia ini di sosial media. Penyelenggara memilih “Fan Leaders” di setiap negara yang diminta menjadi influencer media sosial dengan tagar #IAMAFAN.
Mereka mengunggah konten yang disediakan penyelenggara dengan me-like dan membagikan ulang postingan pihak ketiga. Influencer juga tentu harus melaporkan komentar yang menyinggung, merendahkan, atau kasar di media sosial.
Namun, Komite Tertinggi Pengiriman dan Warisan Qatar enggan menyebutnya sebagai penonton bayaran.
Memotong uang saku?
Fans timnas peserta Piala Dunia Qatar 2022 (foto: net)
Panitia penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar dikabarkan telah memotong uang saku harian "penonton bayaran". Laporan itu dikabarkan oleh salah satu media ternama Inggris, The Guardian, pada Jumat (18/10/2022) atau dua hari menjelang opening ceremony Piala Dunia 2022 Qatar.
Rumor soal Qatar menyewa penonton atau suporter untuk meramaikan Piala Dunia 2022 memang berkembang dalam satu pekan terakhir. "Fan Leader Network" adalah program resmi Piala Dunia 2022 Qatar yang ditujukan kepada para blogger, influencer, atau pimpinan komunitas sepak bola seluruh dunia.
Secara garis besar, Fan Leader Network adalah upaya panitia penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar untuk menggaet banyak fans melalui para key opinion leader (KOL). Qatar dikabarkan juga membuka pendaftaran "penonton bayaran" untuk meramaikan Piala Dunia 2022.
Suporter yang mendaftar nantinya disebut mendapat banyak fasilitas mulai dari visa preload, tiket perjalanan dan pertandingan, kamar hotel, hingga uang saku harian. Dikutip dari AFP, uang saku harian para "penonton bayaran" Piala Dunia 2022 Qatar mencapai 68 dolar AS atau sekitar Rp 1 juta.
Tugas "penonton bayaran" dan juga KOL yang tergabung dalam Fan Leader Network nantinya tidak hanya menyemarakkan pertandingan di stadion. Namun, mereka juga ditugaskan mengabarkan berita-berita positif Piala Dunia 2022 Qatar melalui sosial media masing-masing.
Terkini, The Guardian melaporkan bahwa uang saku "penonton bayaran" Piala Dunia 2022 Qatar telah dipotong. The Guardian mengetahui hal itu setelah menghubungi beberapa calon "penonton bayaran" asal Eropa yang hendak terbang ke Qatar.
Para calon "penonton bayaran" itu mendapatkan informasi mengenai kebijakan pemotongan uang saku harian melalui email. Dalam email tersebut, pihak Qatar atau penyelenggara Piala Dunia 2022 tampak kecewa dengan pemberitaan miring soal "penonton bayaran".
Meski demikian, panitia penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar memastikan tetap akan menanggung biaya tiket perjalanan para "penonton bayaran" tersebut.
Berikut adalah potongan email itu seperti dikutip dari The Guardian:
“Karena perkembangan terbaru di media, kami ingin melindungi penggemar kami yang berkunjung dari pernyataan salah informasi mengenai 'penggemar menerima pembayaran untuk perjalanan'."
"Oleh karena itu, tunjangan harian sayangnya tidak akan dikeluarkan lagi."
"Kami meminta sejak awal agar Anda membawa dana yang cukup untuk menutupi biaya hidup Anda sendiri dan kami telah berkomitmen untuk menanggung penerbangan, akomodasi, dan membuka tiket pertandingan."
Dalam sepekan terakhir, ribuan suporter memang tampak sudah membanjiri Qatar. Namun, pemandangan ribuan suporter itu tampak aneh meski mereka mengenakan jersey negara peserta Piala Dunia 2022.
Keanehan itu berkaitan dengan identitas para suporter di Qatar yang kebanyakan berasal dari negara-negara Timur Tengah atau Asia lainnya seperti India. Para suporter dari negara-negara Timur Tengah atau India itu tampak mendukung tim-tim Eropa seperti Inggris, Jerman, hingga Perancis.
Sumber: Bolaskor.com, Urbanjabar.com, Kompas.com