Culture


Selasa, 20 April 2021 10:15 WIB

Para Wanita Hebat yang Pernah Allah Tampilkan, Role Mode Sejati Kaum Hawa

Kesehariannya melampaui logika wanita masa kini, keistimewaan itu membuat mereka mencapai puncak karir seorang wanita, yaitu rida Allah Swt. 

Rasulullah Saw menyebutkan empat wanita utama  di muka bumi yang sekaligus mereka lah penghuni surga. 
1. Maryam binti Imran, Ibunda Nabi Isa As. 
2. Fatimah binti Muhammad, Anak Rosulullah Saw
3. Khadijah binti Khuwailid, Istri Nabi Muhammad Saw
4. dan Asiyah binti Muzahim, Istri Fir'aun. 

Mereka istimewa, karena memiliki kemulian dibanding wanita lainnya. 
Maryam binti Imran, Wanita Suci yang Melahirkan Nabi Isa As 
Dalam Alquran disebutkan bahwa, "Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu, dan melebihkan kamu atas segala wanita yang ada di dunia. (QS Ali Imran: 42). 

Apa yang membuat Maryam dipilih Allah, disucikan, dan dilebihkan atas segala wanita di dunia? 

Jawabanya, karena Maryam selalu menjaga dirinya dari segala perbuatan buruk. Ia juga menjaga kesucian lahiriah maupun batiniah. Tidak pernah melakukan interaksi dengan yang bukan muhrimnya. 

Allah Swt meniupkan ruh ke dalam rahimnya. Maryam hamil tanpa tersentuh oleh lelaki. Hal ini merupakan suatu kemuliaan sekaligus ujian hidupnya. 

Maryam terlahir sebagai anak yatim, menjalani kehidupan masa kecil hanya bersama ibundanya. Hingga berusia lima tahun, ibunya membawa Maryam dan menyerahkannya ke haikal (rumah Allah), Maryam sudah dinazarkan akan menjadi pelayan yang berkhidmat melayani keperluan di rumah Allah (QS Ali ‘Imran: 37). 

Pada suatu hari, Maryam terkejut saat tengah bertasbih. Dia melihat seorang pria berdiri di hadapannya. Ini pertama kali Maryam berada di hadapan pria lain selain Nabi Zakaria (pamannya). Pria itu adalah Malaikat Jibril yang menjelma sebagai seorang manusia. 

Malaikat Jibril: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci." 

Maryam: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina." 

Allah Swt kemudian berfirman dengan perantaraan Jibril, "Demikianlah Allah Swt menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah Swt berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya ‘jadilah’, lalu jadilah dia," (QS. Ali Imran, 42-47). 

Setelah kedatangan sang Malaikat, Maryam kemudian hamil. 

Saat usia kehamilam Maryam semakin membesar, orang pertama yang mengetahui adalah Yusuf bin Ya'kub an-Najjar, seorang ahli ibadah bani israil. Yusuf terkejut. Ia sangat mengenal Maryam sebagai seorang gadis taat ibadah dan sangat menjaga kesuciannya. 

Sekuat apa pun menyembunyikan kehamilan dari masyarakat tetap akan diketahui. Maryam mendapat tuduhan atas kehamilan tanpa suami. Saat melahirkan putranya Isa As, berbagai tuduhan zina datang silih berganti. 

Maryam tak ingin menjawab tudingan tersebut. Dia pun mengisyaratkan agar orang-orang yang menudingnya berzina langsung bertanya kepada Isa Almasih yang saat itu digendongnya. 

"Bagaimana mungkin kami berbicara dengan seorang anak bayi yang baru dilahirkan," ujar mereka. 

Atas izin Allah Swt, Isa Almasih tiba-tiba berbicara sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah Swt. 

"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku di lahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku di bangkitkan hidup kembali," (QS Maryam: 30-33).  

Kisah Menakjubkan ini terekam rapi dalam Alquran, agar kita dapat Mengambil Hikmah.


Fatimah binti Muhammad, Anak Rasulullah Saw yang Memiliki Segudang Sifat Mulia 

Allah Swt memilihnya karena baktinya kepada Ayahnya Baginda Rasulullah Saw. Fatimah Az-Zahra adalah putri bungsu Rasulullah Saw bersama Khadijah Ra. Fatimah adalah anak yang paling mirip, paling dekat, dan paling lama bersama Nabi. 

Fatimah, memiliki banyak julukan, julukannya yang paling masyhur adalah Az-Zahra yang artinya bercahaya, berkilau. Selain Az-Zahra, Fatimah mendapat julukan Ash-Shiddiqah (orang yang percaya), Al-Mubarakah, At-Thahirah, Az-Zakiyyah, Ar-Radhiyah, Al-Murdhiyyah. Ia juga mendapat julukan Al-Butul, sebagaimana Siti Maryam (ibunda Nabi Isa as) mendapat julukan tersebut. Al-butul bermakna memutuskan hubungan dengan dunia untuk beribadah kepada Allah. 

Julukan yang tidak kalah istimewa lainnya terhadap Fatimah adalah Ummu Abiha (ibu dari ayahnya). Fatimah satu-satunya anak Rasulullah Saw yang tinggal bersama Rasulullah setelah Khadijah wafat. Maka dialah yang menggantikan ibunya menyediakan keperluan Rasulullah Saw. 

Sejak masih kanak-kanak, Fatimah menyaksikan sendiri ujian-ujian getir yang dialami ayahnya, yang dilakukan orang-orang kafir Quraisy. Menginjak usia 5 tahun, ia menyaksikan satu peristiwa besar terhadap ayahnya, yaitu turun wahyu yang menandai pengangkatan dan pengukuhan ayahandanya sebagai seorang Rasul dengan tugas-tugas ‘nubuwwah’ yang sangat berat. 

Dialah yang meringankan penderitaan Rasulullah Saw ketika ditinggal wafat istri beliau, Khadijah Ra. 

Pada suatu hari, Fatimah menyaksikan ayahnya pulang dengan kepala dan tubuh penuh debu dan pasir, yang baru saja dilemparkan oleh orang-orang Quraisy, di saat ayahnya sedang sujud. Dia menangis tersedu-sedu menyaksikan kekejaman orang-orang Quraisy terhadap Ayahandanya. Sambil terus meneteskan air mata, dia pun membersihkan kepala dan tubuh Ayahandanya dari kotoran, dengan tulus, penuh takzim, dan hormat. 

Kesedihan hati puterinya itu dirasakan benar oleh Rasulullah Saw. Untuk menguatkan hati puterinya dan meringankan rasa sedihnya, maka sambil mengusap-usap kepala puteri bungsunya itu, Rasulullah berkata, “Jangan menangis. Allah Swt melindungi ayahmu dan akan memenangkannya dari musuh-musuh agama dan risalah-Nya.” 

Karena baktinya itu Rasullullah Saw sering sekali menyebut nama Fatimah, di antaranya beliau pernah berkata bahwa “Fatimah merupakan bidadari yang menyerupai manusia.” 

Dalam beberapa riwayat dijelaskan bahwasanya Fatimah adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah Saw. Aisyah Ra, misalnya mengatakan: “Tidak ada yang mirip Rasulullah Saw dalam cara berjalan dan bertutur kata kecuali Fatimah.” Sementara Anas bin Malik dalam satu riwayatnya mengatakan: “Fatimah sangat mirip dengan Rasulullah, kulitnya putih dan berambut hitam.” 

Begitu hebat dan mulia pengorbanan yang diberikan oleh Fatimah dalam membantu perjuangan Islam sejak kecil hingga ia wafat. Fatimah meninggal dunia enam bulan selepas wafat Rasulullah Saw, ketika beliau berusia 28 tahun dan dimakamkan oleh suami tercinta di Janat Ul Baqi’, Madinah. 

Khadijah binti Khuwailid, Istri Rasulullah yang Salehah dan Setia, Dipilih Allah Karena Kesungguhan Baktinya Dalam Memuliakan Suaminya. 

Khadijah, istri pertama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kata Rasulullah tentang istrinya ini, ‘’Ketika semua orang mengusir dan menjauhiku, ia beriman kepadaku. Ketika semua orang mendustakan aku, ia meyakini kejujuranku. Sewaktu semua orang menyisihkanku, ia menyerahkan seluruh harta kekayaannya kepadaku.’’ 

Di kalangan masyarakat Quraisy Mekah, Khadijah dikenal sebagai perempuan terhormat dan berwibawa. Ia sangat kaya. Ia mempekerjakan para profesional untuk menjalankan kafilah (misi) dagang antarkota dan antarnegara. 

Dalam beberapa surat di Alquran, disebutkan bahwa Khadijah adalah wanita yang begitu mulia dan merelakan semua hartanya di jalan dakwah. Khadijah juga seorang wanita yang taat pada sang suami dan ia mau bersama-sama berjuang di jalan Allah bersama sang suami. 

Atas apa yang Khadijah lakukan, ia dikatakan sebagai wanita yang dijamin surga oleh Allah. Bahkan, malaikat Jibril pernah menyampaikan salamnya kepada Rasulullah untuk Khadijah dan mengatakan bahwa surga adalah tempat untuknya. "Ya Rasulullah, Khadijah sebentar lagi akan datang membawa bejana berisi lauk, makanan, atau minuman. Kalau ia sudah datang, sampaikan salam dari Allah dan dariku untuknya. Berikan kabar gembira, bahwa rumahnya kelak adalah surga." (HR Bukhari dan Muslim). 

Saat Rasul Menerima Wahyu 
Setelah menerima wahyu pertama di Gua Hira, Rasulullah Saw kembali ke rumah menemui Khadijah, dalam keadaan ketakutan. Beliau duduk di sisi istrinya lalu semakin merapat padanya. 

Ketika Rasulullah Saw menceritakan semua yang ia lihat kepada istrinya, termasuk bahwa ia diangkat menjadi seorang utusan Allah, Khadijah Radhiallahu ‘anha memberikan tanggapan yang luar biasa. Dengan yakin ia menanggapi:
“Berbahagialah wahai putra pamanku dan teguhlah engkau. Demi Dzat yang jiwa Khadijah berada di tangan-Nya! Sungguh aku berharap engkau menjadi nabinya umat ini.” (Ibnu Hisyam dalam as-Sirah an-Nabawiyah, 1/236). 

Perkataan indah yang terucap di saat sang suami merasa takut dan sedih. Perkataan yang mampu mengokohkannya di tengah bimbang dan ragu. Ucapan ini mengindikasikan Khadijah tahu akan ada seorang rasul yang diutus. Dan orang yang ia harapkan untuk menjadi rasul itu adalah suaminya sendiri. Dengan demikian, keimanan Khadijah bukan semata keimanan fanatik keluarga, tapi sesuatu yang dibangun dengan ilmu. 

Asiyah binti Muzahim, Wanita Dengan Ketangguhan Iman Tiada Tanding.  

Ia adalah ibu angkat yang mengasuh Nabi Musa dari bayi hingga dewasa. 

Fir'aun, yang tak lain adalah suaminya, akhirnya mengetahui  Asiyah sangat beriman kepada Allah Swt. 

Raja Mesir itu pun menyiksa istrinya agar mau mengakuinya sebagai Tuhan. 

Namun, Asiyah tetap teguh pada keyakinannya dan berdoa kepada Allah SWT. 
"Ya Allah, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun juga dari segala perbuatannya." (QS At-Thamrin, 11). 

"Dan Allah membuat istri Firaun perumpaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga firdaus, dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” 

Ia tetap beriman kepada Allah SWT hingga akhir hayatnya. 

Asiyah tetap yakin bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang patut ia sembah dan tak ada yang lain selainNya. 

Keteguhan Asiyah inilah yang akhirnya membuatnya tercatat sebagai wanita mukmin yang dijamin akan ditempatkan di sisi terbaikNya, yakni surga. 

Itulah empat wanita atau Ummul Mukminin yang dikatakan dijamin surga oleh Allah Swt. Semoga, kisah ini bisa menjadi inspirasi buat kita semua agar menjadi wanita yang baik dan mulia agar suatu saat nanti kita juga bisa menjadi penghuni surga. Aamiin.

Penulis : Listya

#
Bagikan :

Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur