Ilustrasi openmic, stand up comedy/foto: internet
Berasa asik di tongkrongan? Jadi badut yang bisa bawa suasana? Sampai sekarang belum bisa menemukan bakat? Nilai sekolah pas-pasan? Sekalinya dapet 10 bukannya nilai, malah nomor absen. Tidak ada salah nya kamu mencoba tampil Stand Up Comedy menjadi komika.
--------
Penulis: Septiadi
Editor: Nekagusti
Stand up Comedy atau
lawakan tunggal/komedi tunggal adalah salah satu genre lawakan yang pelawaknya membawakan lawakan mereka di atas panggung seorang diri dengan cara bermonolog mengenai sesuatu topik.
Lawakan ini dilakukan langsung dihadapan penonton. Biasanya para komika membawakan materi mereka dengan gaya monolog, walaupun ada beberapa teknik yang mengharuskan mereka berinteraksi dengan penonton.
Persiapan jadi komika
Komedi jenis ini terhitung baru berkembang di Indonesia. Raditya Dika, salah satu pionir Stand Up Comedy di Indonesia membagikan kiat dan cara menjadi komika. Yang perlu disiapkan untuk menjadi komika.
Yang pertama adalah penulisan materi. Materi kelucuan dapat ditemukan dengan kepekaan komika terhadap kegelisahan yang sedang dirasakan. Jangan melucu dengan mencari kelucuan tapi cari apa yang membuat diri gelisah. Misalnya merasa terlalu gendut.
Selanjutnya mencari ‘Premis’. Premis adalah perasaan negatif atas sebuah subjek. Misalnya pakaian yang kebesaran. Dari premis, dibuatlah mind maping, dengan premis yang ada di tengahnya. Dibuatlah uraian
1. Pakaian yang terlalu besar
2. Baju nya sering dijadikan pengganti lap
3. Baju nya dililit supaya bisa jadi karung
Buatlah sebanyak-banyaknya hingga terkumpul ide-ide yang akan dikembangkan menjadi materi stand up.
Rumus Punch line
Stand up comedian ketika tampil di panggung/foto: internet
Rumus yang paling mudah untuk menulis materi adalah set up selanjutnya punch line. Set up adalah bagian tidak lucu dari sebuah joke yaitu pengantarnya.
Punch line adalah bagian yang lucu, biasanya dilakukan dengan membelokkan fakta. Dan seharusnya orang tertawa di bagian ini. struktur penulisan set up punch line ini ditulis biasa.
Misalnya:
Set Up : setelah 2 bulan menjadi perantau, akhirnya saya bisa balik ke kampung halaman. Tapi yang terjadi malah baju saya hilang dari lemari.
Punch line : dijadikan kain lap sama ibu saya.
Hafalkan!
Langkah selanjutnya hafalkan materi yang sudah ditulis. Jangan hapal kata perkata namun hafalkan ide besar dari materi tersebut. Karena jika dihafalkan kata per kata, ketika diatas panggung lupa satu kata maka akan membuyarkan konsentrasi saat di panggung. Latihan terus, bawa transkip ke mana-mana hingga akhirnya mampu membawakan materi di atas panggung. Latihan ini minimal dilakukan sebanyak lima kali.
Inilah dasar dari menjadi komika. Tawa pertama penonton muncul kadang tidak hadir pada penampilan pertama komika baru. Pada penampilan pertama, mungkin akan menjadi pengalaman terbaik atau bahkan terburuk. Kuatkan mental, karena melawak tidak pernah mudah kecuali yang sudah-sudah.
Sumber : klik di sini