Kerajinan Lidi Nipah Babel Berkembang Pesat
KACE - Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi canangkan Deshandra Craft menjadi sentra kerajinan lidi nipah.
"Saya senang melihat perkembangan yang begitu pesat pada Deshandra Craft. Segera galeri ini akan dijadikan sentra kerajinan," ungkap Melati Erzaldi saat berkunjung ke Industri Kecil Menengah (IKM) pengrajin lidi nipah, Senin (19/04/2021) di Kace Kabupaten Bangka.
Beranjak dari memanfaatkan lidi kelapa saat pandemi, Deshandra Craft sejak September 2020 memulai eksperimen dengan lidi nipah. Setelah lima kali mengikuti pelatihan di Balai Pelatihan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Babel, Ibu Eva, pemilik Deshandra Craft bersama suami memberanikan diri untuk mulai membuat kerajinan dengan kreativitas dan keterampilan yang mereka dapat dari pelatihan-pelatihan. Produk yang dibuat berupa laundry basket, cermin, hingga tempat parcel dan souvenir.
Produk olahan lidi nipah ini kemudian berkembang dengan baik dan diminati pasar lokal maupun nasional. Bahkan, bertepatan dengan kunjungan Ketua Dekranasda Babel hari ini, Deshandra Craft mendapat kabar gembira. Produk mereka diapprove untuk di pasarkan di Amazona melalui pemasaran langsung dan juga media sosial.
Tak hanya itu, Deshandra Craft juga memiliki kerajinan batik. Batik yang dibuat di galeri ini adalah batik cap dengan mal yang dibuat manual dari kardus. Motifnya mengangkat tema tentang keunggulan-keunggulan Babel.
Sebelumnya, Gubernur Erzaldi Rosman juga pernah berkunjung ke galeri ini. Orang nomor satu di Babel ini memberikan bantuan berupa mesin pemilin tali rafia sebagai bentuk dukungannya terhadap perkembangan IKM di Babel. Saat itu, gubernur melihat pemilinan tali rafia yang juga menjadi kerajinan IKM ini, diproduksi dan dikerjakan secara manual. Maka, mesin pemilin kemudian diberikan untuk mempermudah dan mempercepat proses produksi.
Kerajinan berbahan dasar tali rafia menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Seperti karpet, alas piring/gelas dan sebagainya. Bahkan dalam kunjungan, Melati Erzaldi memesan produk ini secara khusus dengan ukuran khusus pula untuk digunakan dikediamannya.
Tampak bersemangat, ibu-ibu pengrajin yang bekerja di IKM saat Melati Erzaldi berkunjung. Selain menyapa ibu-ibu pengrajin yang setidaknya berjumlah 25 orang ini, Melati Erzaldi juga menyapa dan berbincang dengan anak-anak yang sedang mengisi waktu luang selama masa pandemi dan harus sekolah dari rumah.
Ibu Eva memberi ruang untuk anak-anak ini belajar berkreatifitas disaat sekolah dari rumah tanpa ada unsur eksploitasi.
"Memang diberikan upah kepada mereka sebagai bentuk apresiasi. Anak-anak sangat senang karena dapat mengisi waktu dan bersemangat berkreasi disini," ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Melati Erzaldi juga menyampaikan bantuan paket sembako sebanyak 25 paket kepada IKM ini untuk dibagikan kepada para pekerja yang merupakan warga setempat Desa Kace Timur, Kabupaten Bangka. Paket sembako berisi beras 5 kg, minyak 1 liter, gula 1 kg, mie instan 10 bungkus dan terigu 1 kg.
"Izin HAKI juga akan diberikan untuk mempermudah penjualan produk lidi nipah Ibu Eva. Izin nantinya akan di urus oleh teman-teman dari Disperindag Babel," ungkap Melati Erzaldi kepada Ibu Eva.
Ikut mendampingi kunjungan Melati Erzaldi, perwakilan dari Disperindag Babel karena IKM tersebut juga merupakan IKM yang dibina oleh Disperindag Babel khususnya dalam hal pemasaran. Menurut perwakilan ini, produk Deshandra Craft juga sudah di jual di Galeri Dekranasda Babel di Transmart Pangkalpinang.
Penulis : Nona
Subscribe Kategori Ini