Kopasgat TNI AU pada tanggal 17 Oktober 2022 genap berusia 75 tahun/foto: internet
Saat diwawancarai dalam berbagai kesempatan, beberapa Panglima NATO mengungkapkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang patut diwaspadai karena mempunyai pasukan khusus yang selalu disimpan yaitu Pasgat.
-------------
Korps Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) Tentara Nasional Indonesia- Angkatan Udara (TNI AU) hari ini, 17 Oktober 2022 genap berusia 75 tahun. Tanggal 17 Oktober ditetapkan sebagai Hari Korpasgat berdasarkan keputusan Men/Pangau Nomor 54 tahun 1967.
Pasukan Elite dari Matra Udara TNI ini sebelumnya bernama Korps Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI AU dan resmi berganti nama menjadi Kopasgat sesuai dengan Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa Nomor Kep/66/I/2022, Januari 2022 lalu.
Pergantian nama Kopaskhas menjadi Kopasgat bukanlah nama yang baru. Karena sebelumnya, pasukan elite milik TNI AU ini pernah memakai nama Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Tjepat) saat awal pembentukannya.
Awal Mula Terbentuknya Kopasgat
Sejarah pembentukan Kopasgat berawal ketika Gubernur Kalimantan saat itu, Pangeran Muhammad Noor meminta kepada AURI agar mengirimkan pasukan payung ke Kalimantan untuk membantu perjuangan rakyat di Kalimantan.
Permohonan itu pun lantas diitindaklanjuti oleh AURI. Atas inisiatif Komodor (U) Soerjadi Soerjadarma, pada tanggal 17 Oktober 1947, sebanyak 13 orang berhasil diterjunkan di Sambi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah dengan menggunakan pesawat C-47 Dakota RI-002 yang diterbangkan oleh Bob Freeberg berkebangsaan Amerika sekaligus sebagai pemilik pesawat.
Mereka adalah Hari Hadi Soemantri (montir radio AURI asal Semarang), FM Soejoto (juru radio AURI asal Ponorogo), Iskandar (pimpinan pasukan), Ahmad Kosasih, Bachri, J Bitak, C Williem, Imanuel Nuhan, Amirudin, Ali Akbar, M Dahlan, JH Darius, dan Marawi.
Peristiwa penerjunan yang dilakukan oleh 13 prajurit AURI tersebut merupakan tonggak sejarah yang menandai lahirnya Kopasgat.
Baret Jingga warna kebanggaan pasukan Kopasgat/foto: internet
Baret Jingga
Dibekali dengan kemampuan yang komplit, Kopasagat siap diterjunkan di segala medan untuk menumpas semua musuh dan pihak-pihak yang mencoba melawan NKRI.
Setiap prajurit Pasgat minimal harus memiliki kualifikasi parakomando (Parako) untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional, kemudian ditambahkan kemampuan khusus kematraudaraan sesuai dengan spesialisasinya.
Kopasgat sering menjadi andalan dalam sejumlah operasi khusus. Kehebatan dan ketangguhan prajurit berbaret khas warna Jingga dalam menyelesaikan tugas, tak perlu diragukan lagi.
Warna Jingga dari cahaya saat fajar di daerah Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat daerah tempat pasukan ini ditempa, menjadi inspirasi dalam pemilihan warna baret pasukan khusus ini.
Dengan kemampuan yang komplit, Kopasgat sering menjadi andalan dalam sejumlah operasi khusus/foto: internet
NATO Mewaspadai Ketangguhan Kopasgat
Dengan kemampuan yang tidak dimiliki oleh pasukan lain ini, menjadikan Kopasgat disegani oleh negara-negara di dunia. Bahkan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengakui dan mewaspadai keberadaan Pasgat TNI AU.
Saat diwawancarai dalam berbagai kesempatan, beberapa Panglima NATO mengungkapkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang patut diwaspadai karena mempunyai pasukan khusus yang selalu disimpan yaitu Pasgat.
Sebagai buktinya, selain Penerjunan pertama di Kalimantan, beberapa Operasi yang dilancarkan oleh Kopasgat selalu dilaksanakan dengan sempurna.
Diantaranya adalah kepiawaian prajurit Pasgat dalam menjalankan misi di Timor-timor dan menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.