Lifestyle


Jum'at, 14 Oktober 2022 20:49 WIB

Love & Relationship

Daddy Issue, Bagaimana Menyikapinya?

Ilustrasi kedekatan seorang ayah dengan putrinya/foto: unsplash

Penelitian menunjukkan hubungan sebab akibat antara ketidakhadiran ayah atau keterlibatan ayah yang rendah dalam kehidupan anak perempuan mereka dan perilaku seksual berisiko perempuan, termasuk permisif seksual dan sikap negatif terhadap penggunaan kondom. Efek ini tidak meluas ke perilaku berisiko nonseksual atau perilaku seksual pria.

----------‐

Penulis: Septiadi 

Editor: Nekagusti

Istilah ini terkait dengan gambaran wanita yang berkencan dengan pria yang lebih tua, menyebut pasangan mereka "ayah", atau perilaku seksual lainnya yang mungkin dianggap menyimpang atau tidak biasa oleh seseorang.

'Daddy issue' menjadi ungkapan umum yang populer tentang bagaimana hubungan sosok ayah di masa kanak-kanak yang berdampak pada seseorang di masa dewasa, hal ini termasuk ayah yang telah tiada atau kurangnya kasih sayang dari sosok ayah.

Konsep daddy issue berasal dikemukakan Sigmund Freud sebagai bagian dari teori psikoanalitiknya.Misalkan seorang individu memiliki hubungan yang buruk dengan ayah mereka di masa kecil. Dalam hal ini dapat menyebabkan keterikatan tidak aman di masa dewasa, yang mengarah ke apa yang dikenal sebagai 'daddy issue'.

Tanda-tanda Daddy Issue

Ilustrasi seorang ayah setelah kelahiran buah hati/ foto: unsplash

Ada beberapa tanda berbeda bahwa seseorang mungkin memiliki masalah keterikatan terkait dengan hubungan formatif yang buruk dengan figur ayah.

• Hanya tertarik pada pria yang lebih tua

• Membutuhkan kepastian terus-menerus dari pasanganmu

• Mengalami tanda-tanda keterikatan yang cemas seperti cemburu dan overprotektif

• Memiliki rasa takut sendirian sampai-sampai kamu lebih suka berada dalam hubungan yang tidak sehat daripada tidak ada hubungan sama sekali

• Terlibat dalam perilaku seksual hiperseksual atau berisiko sebagai cara untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta

• Mengalami ketakutan yang besar akan kerentanan meskipun merasakan kebutuhan yang konstan akan kepastian dan kasih sayang

• Memiliki masalah kepercayaan yang membuat sulit untuk terbuka dengan pasangan, dan yang berkontribusi pada rasa tidak aman dan kecemasan yang lebih dalam

• Berjuang untuk membangun dan mempertahankan batasan yang sehat dalam hubunganmu

• Mengidealkan pasanganmu dan menjadi orang yang menyenangkan untuk memastikan mereka bahagia

Dampak Daddy issue

Sementara itu, pria yang tumbuh dengan ketidakhadiran ayah atau jauh secara emosional melaporkan berbagai masalah, termasuk kurangnya panutan pria, perasaan tidak mampu seperti kurangnya kepercayaan diri dan harga diri, dan pencarian di masa dewasa untuk menemukan pengganti ayah.

 

Konsep ‘Daddy Issue’ Berlaku bagi Laki-laki dan Perempuan 

Ilustrasi seorang ayah yang mencium putrinya/ foto: unsplash

Istilah "daddy issue" sering digunakan untuk menggambarkan secara negatif dan bahkan mengejek perilaku wanita dalam hubungan, daddy issue dapat berdampak pada siapa saja yang mungkin membawa luka psikologis dari hubungan mereka dengan ayah mereka hingga dewasa.

Popularitas istilah daddy issue untuk menggambarkan hubungan wanita dengan pria bermasalah dan dapat digunakan untuk menyalahkan wanita atas masalah pria dalam hidupnya.

Untungnya, gagasan daddy issue yang dialami perempuan ataupun laki-laki sudah dapat diterima secara luas saat ini. 

Apa yang Harus Dilakukan jika Kamu Memiliki Daddy issue

Jika kamu dalam keadaan ayah yang tiada atau tidak terlibat secara emosional ketika tumbuh dewasa, kamu mungkin masih menderita dampak negatif dari hubungan itu. Menurut terapis hubungan dan seks Caitlin Cantor, ada cara untuk mengatasi tantangan ini, dimulai dengan mengenali bahwa ayahmu bukanlah dirimu yang bertanggung jawab atas masalahmu Berikut adalah langkah-langkah yang direkomendasikan Cantor:

1. Mengenali. 

Melalui kombinasi pendidikan dan kesadaran, kamu dapat belajar mengenali bagaimana hubunganmu dengan ayah dam menghidupkan kembali pola masa kanak-kanak dalam hubunganmu saat ini.

2.Meratapi. 

Biarkan dirimu merasakan sakitnya hubungan negatif dengan ayah, dan meratapi apa yang tidak kamu miliki dalam hidup karenanya. Dengan melibatkan kemarahan dan kesedihan akan menjadi kesempatan untuk merasakan kesedihan yang kamu paham.

3. Mempelajari. 

Setelah kamu mengenali bagaimana keyakinan yang kamu bentuk selama masa kanak-kanak memengaruhi hubunganmu saat ini, kamu dapat menggantinya dengan pola hubungan yang baru dan lebih sehat. 

Sumber: verywellmind


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur