Lifestyle


Kamis, 13 Oktober 2022 14:12 WIB

Health

Waspadai! Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak

ilustrasi seorang anak yang sedang sakit/ foto: unsplash

".. hanya beberapa hari timbul diare atau muntah, kemudian demam, dan selanjutnya dalam tiga sampai lima hari mendadak tidak ada urine-nya. Jadi tidak bisa buang air kecil, betul-betul hilang sama sekali buang air kecilnya. Anak-anak ini hampir semuanya datang dengan keluhan tidak buang air kecil, atau buang air kecilnya sangat sedikit," 

dr. Eka Laksmi Hidayati
Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI 
----------------- 

Penulis: Nekagusti
Editor: Tedja Wahana 

Konferensi pers virtual 'Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak', dilaksanakan pada hari Selasa (11/10), oleh Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K). Dirinya menjabarkan sejumlah gejala pada anak dengan gangguan ginjal misterius. 

Menurutnya, gejala awal yang muncul dapat berupa infeksi seperti batuk-pilek.
Dilansir dari DW, dr. Eka mengatakan secara teoritis, infeksi tersebut umumnya tak tergolong berat dan seharusnya tak berpotensi memicu gangguan ginjal akut. 

Namun, untuk kasus ini anak-anak mengalami perburukan yakni berupa gejala berupa gangguan buang air kecil yang terjadi hanya dalam hitungan tiga hingga lima hari. 

"Diawali dengan gejala infeksi seperti batuk-pilek, atau diare dan muntah. Infeksi tersebut tidak berat. Bukan tipikal infeksi yang kemudian harusnya menyebabkan AKI (acute kidney injury), secara teoritis kami pelajari di kedokteran. Itulah yang membuat kami heran," terang dr Eka. 

Bahkan saat dicek secara detail di laboratorium, pasien mengalami peradangan di banyak organ, termasuk pada hati. Terjadi juga gangguan pada sistem darah, seperti masalah kekentalan darah hingga darah yang menggumpal. 

Karenanya, dr Eka mengingatkan kepada orang tua untuk segera memeriksakan anak ke rumah sakit, jika mengalami penurunan volume buang air kecil.Dirinya juga mengatakan, sebaran di Indonesia kasus yang terjadi pada anak di bawah lima tahun, namun ada beberapa kasus di luar Jakarta yang terjadi pada anak berumur sampai belasan tahun. 

Penyebab yang belum diketahui 

gambaran ginjal pada manusia/ foto:pixabay

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga melaporkan peningkatan kasus gangguan ginjal akut misterius sejak Januari 2022. Dalam dua bulan terakhir, terjadi lonjakan kasus melampaui 100 anak mengidap penyakit tersebut. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoroti temuan kasus gangguan ginjal akut misterius yang menyerang 131 anak di Indonesia. Sampai saat ini penyebabnya pun masih belum diketahui. 

"Sampai 10 Oktober ini, memang ada 14 IDAI cabang yang melaporkan kasus seperti ini, yang tipikalnya adalah acute kidney injure tanpa ada penyebab yang jelas dan jumlahnya ada 131," kata dr.Eka dalam konferensi pers, Selasa (11/10). 

Adapun 14 provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Riau, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur. 

Investigasi IDAI yang dilakukan saat ini juga belum menemukan titik terang. Eka mengatakan, bahwa IDAI sudah mencari berbagai panel infeksi, baik bakteri maupun virus, lalu swab tenggorokan, maupun swab rektal (anus). Namun, tidak ada temuan hasil yang sama sehingga tidak bisa disimpulkan. 

IDAI  mengimbau, jika orang tua menemukan volume urine anak menurun atau anak tidak buang air kecil sama sekali, untuk memantau kondisi anak. Dan jangan ragu untuk  segera memeriksakan anak ke rumah sakit. 

Diolah dari berbagai sumber


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur