Ilustrasi lovebombing/foto: unsplash
"Love bombing ditandai dengan perhatian, kekaguman, dan kasih sayang yang berlebihan dengan tujuan membuat penerima merasa tergantung dan berkewajiban kepada orang itu..
Sasha Jackson
Pekerja Sosial Klinis Berlisensi (LCSW)
----------
Belakangan ini ramai istilah Love Bombing di sosial media tiktok. Taktik manipulatif yang disebut love bombing tidak hanya kasar, tetapi juga sangat sulit untuk dideteksi.
Taktik mengerikan ini sering digunakan oleh para narsisis, pelaku kekerasan, dan bahkan penipu. Ingat film dokumenter Netflix, The Tinder Swindler? Contoh sempurna.
Apa yang membuat love bombing begitu membingungkan bagi penerima adalah bahwa pada awalnya hal itu benar-benar terasa sangat baik berkat semua dorongan dopamin dan endorfin yang kamu dapatkan dari hadiah dan perhatian yang mewah dari si love bomber.
Kamu dibuat merasa dihargai, distimewakan, dibutuhkan, dan dicintai.
Jadi untuk sementara, semuanya tampak di luar sempurna. Semua validasi yang kamu inginkan tentu saja kamu dapatkan. Tapi kemudian setelah love bomber mendapatkannya, penipuan, manipulasi, dan pelecehan dimulai. Seperti saklar, orang yang pernah membuatmu merasa seperti bangsawan mulai meremehkan, mengendalikan, dan merendahkanmu.
Pasangan yang memberikan hadiah/foto: goodmanproject
Apa itu Love Bombing?
Love bombing adalah taktik kencan manipulatif yang digunakan oleh individu narsis dan kasar. Lori Nixon Bethea, PhD, pemilik Intentional Hearts Counseling Services mengatakan bahwa love bomber berusaha untuk segera mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seseorang yang mereka kejar secara romantis dengan menghadirkan citra diri mereka yang ideal. Tujuannya apa? Untuk meningkatkan ego mereka dengan mendapatkan kekuasaan atas mereka yang dikejar.
Love bombing sebagian besar merupakan perilaku yang tidak disadari. Kemudian, ketika mereka merasa benar-benar mendapatkan orang itu dan merasa aman dalam hubungan, si narsisis biasanya beralih dan menjadi sangat sulit, kasar, atau manipulative.
Ilustrasi pasangan yang berkonflik/ foto: wedding wire
Apa saja tanda-tanda kamu terkena love bombing?
1. Love bomber akan menuntut perhatian dan waktumu, dan mungkin mengisolasimu dari keluarga dan teman-teman (misalnya, mereka mungkin menjadi marah dan membuatmu merasa bersalah karena membuat rencana dengan orang lain).
2. Love bomber akan memujimu secara berlebihan dan menghujanimu dengan kasih sayang.
3. Love bomber akan membujukmu untuk membuat komitmen dengan mereka sejak awal dalam pacaran.
Mengapa bom cinta begitu berbahaya?
Love bombing bisa sangat merusak kesehatan mentalmu karena itu adalah bentuk pelecehan emosional. Itu juga bisa menjadi siklus pelecehan, misalnya begitu orang yang ditargetkan menjadi terpikat pada love bomber, dia tidak hanya mendapatkan kendali atas pikiran dan hati pasangannya, tetapi ego mereka juga meningkat. Pada fase ini, mereka tidak lagi berguna bagi pasangannya dan memulai proses menarik diri dari hubungan.
Begitu love bomber mulai menarik diri, mereka mungkin mulai melecehkan pasangannya secara emosional. Mereka mungkin melontarkan hinaan, membuat komentar yang meremehkan, membuat pasangannya merasa tidak dihargai.
Love bomber sadar bahwa mereka memiliki kendali atas pasangannya dan pada akhirnya dapat meninggalkan hubungan itu, dengan pemahaman bahwa mereka dapat kembali kapan saja untuk melanjutkan siklus pelecehan.
Apa yang harus dilakukan jika terlanjur terperangkap oleh Love Bombing?
Intinya, love bombing adalah bentuk manipulasi psikologis. Namun normal untuk merasakan keterikatan yang kuat dengan love bomber atau bahkan membela tindakan mereka.
Ketika love bomber menargetkan keinginan mereka untuk mengendalikan seseorang, mereka mencari rasa tidak aman yang mendalam dan menemukan cara untuk mengeksploitasinya.
Jika kamu menyadari bahwa orang yang bersamamu adalah love bomber (atau melakukan segala jenis perilaku manipulatif), kamu harus melakukan apa yang kamu bisa untuk melepaskan diri dari situasi yang kasar dan mencari sistem pendukung di luar hubungan dengan aman.
Jika ini masih awal, dan menurutmu mungkin bisa mencoba berhenti berkomunikasi dengan aman dengan seseorang yang kamu sadari bertindak untuk mengendalikan atau memanipulasimu. Karena pasti tidak dalam kemampuanmu untuk mengubah perilaku love bomber, dan itu bukan tugasmu untuk melakukannya. Sederhananya buang mereka, berhenti mengikuti mereka, dan temukan dukungan yang kamu butuhkan.
Sumber: Cosmopolitan