Bangka Belitung menerima penghargaan sebagai tuan rumah peran saka nasional 2022/ foto Babelinsight
"...Kebaikan hari ini semoga bisa dibawa pulang dan menjadi bekal adik-adik untuk kegiatan di masa depan dan Peran Saka menjadi memorable atau unforgetable bagi siapun yeng mengikuti kegiatan ini,"
Melati Erzaldi
Kakwarda Bangka Belitung
_____
BALUNIJUK - Peran Saka (Perkemahan Antar Satuan Karya Tingkat Nasional) tahun 2022 di Lapangan Bumi Perkemahan Depati Amir, Merawang Kabupaten Bangka, Provinsi Kep. Bangka Belitung resmi berakhir.
Adalah prosesi tutup Adat Bhineka Tunggal Ika yang dipimpin oleh Fatkhul Manan, merupakan acara penutupan Peran Saka tahun 2022, Sabtu (8/10/22).Dan prosesi mencabut pusaka adat sebagai tanda penutupan Peran Saka Nasional.
Di acara penutupan, peserta dimanjakan dengan berbagai dokumentasi selama kegiatan. Mereka menyaksikan penayangan after movie yang merupakan tayangan berisikan kegiatan yang telah dilakukan anggota Peran Saka, sejak hari pertama hingga hari terakhir. Termasuk di dalamnya saat mereka dibekali beberapa kecakapan dari masing-masing satuan karya. tak hanya itu beberapa daerah mempersembahkan tarian khas dari daerah masing-masing. Dan bersama-sama menikmati lagu yang dibawakan grup band Goliath di akhir acara.
Penampilan tari tradisonal khas Bali oleh kontingen peran saka nasional 2022/ foto: babelinsight
Pada penutupan ini juga diisi penyerahan cinderamata oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka kepada Kapinsakana (satuan karya tingkat nasional) yang diberikan oleh Sekretaris Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, kepada Kapinsaka Bayangkara, Kapinsaka Bhayangkari, Dirgantara, Wira Kartika, Bakti Husada, Kencana, dan beberapa Kapinsaka yang lain.Pemberian penghargaan dan cinderamata juga diberikan kepada mitra peran saka yakni Basarnas, Bawaslu, Buloq, Kominfo, Orari dan BPOM.
kontingen mengunakan baju adat tradisional dari daeran masing-masing/ foto: babelinsight
Tak ketinggalan, Babel selaku tuan rumah juga mendapat penghargaan dari Kwartir Nasional. Tak hanya itu, kontingen yang berpatisipasi pada Peran Saka Nasional yakni Riau, Jabar, Aceh, Lampung, Sumatra Utara, Bali, Yogyakarta, Jambi, Sumsel, Maluku, Kep. Riau dan Kaltim juga memberikan cinderamata kepada Sekjen Gerakan Pramuka Kakwarnas, Komisi Organisasi Hukum, Kakwartir Daerah dan Kakwarda Babel.
Dan sebagai perwakilan peserta, kontingen putra dari Sumatera Selatan dan kontingen putri dari Sulawesi Selatan diberi kehormatan memberikan pesan dan kesan selama kegiatan Peran Saka.
Berjalan baik namun tetap ada evaluasi
Kakwarda Babel, Melati erzaldi saat memberikan sambutan/ foto: Babelinsight
Kakwarda Babel, Melati erzaldi mengatakan bahwa saat pertama kali Babel menjadi tuan rumah Peran Saka Nasional, dia adalah orang yang paling deg-degan, dikarenakan kondisi Covid yang tidak bisa diprediksi saat itu. Namun saat Peran Saka tunai terselesaikan dia merasakan kebahagian yang luar biasa.
Hari itu, saya adalah orang yang paling deg-degan, dan pada tanggal dua Oktober hingga hari ini tepat tanggal delapan Oktober Peran Saka resmi ditutup, saya bahagia luar biasa. Hari ini, saya adalah orang yang paling bahagia,"
- Melati Erzaldi -
Diapun mengharapkan agar semua merasa bahagia dalam perhelatan ini. Walau tentu saja ia akan melakukan evaluasi kegiatan Peran Saka, dengan menerima masukan dan saran dari semua anggota Pramuka yang terlibat dalam kegiatan. Kwarda pun berterimakasih kepada seluruh panitia yang sudah bergotong- royong dan mensupport kegiatan ini.
"Alhamdulillah semua bahagia, kami dari Kwartir Daerah memohon maaf jika ada yang kekurangan, evaluasi bagi kami, semoga semua senang," harap Melati.
Berbagai support
Sekjen Kwarnas Kakak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bahtiar, S.IP M.AP (mengenakan batik biru) dalam kegiatan penutupan peran saka/ foto: babelinsight
Sekjen Kwarnas Kakak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bahtiar, S.IP M.AP yang membacakan sambutan Kakwarnas Budi Waseso, berharap agar seluruh panitia dan peserta menjaga kesehatan. Ia bersyukur dan merasa gembira, karena Peran Saka Nasional selama sepekan berjalan dengan lancar dan baik.
“Suka duka yang telah dilewati, berbagai pengalaman diharapkan dapat menambah wawasan bagi adik-adik pramuka, bukan hanya dalam satuan karya yang ada tetapi juga menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika,” pungkasnya.