News


Sabtu, 08 Oktober 2022 16:15 WIB

Info Sosial

Peserta Peran Saka 2022 Kini Tahu Budaya Nganggung

Para peserta Peran Saka Nasional dari 31 Kwarda di Indonesia, mengetahui makna nganggung dari penjelasan yang disampaikan Bang ER /foto: babelinsight.id

Seluruh peserta Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka (Peran Saka) Nasional tahun 2022 Bangka Belitung, mendapat pelajaran baru tentang adat budaya di Bangka Belitung.
____

Penulis: Tedja Wahana
Editor: Putra Mahen


YA. Mereka mendapat pencerahan tentang budaya nganggung dari Bang ER, panggilan akrab Erzaldi Rosman, Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Kamabida) Gerakan Pramuka Kepulauan Bangka Belitung (Kwarda Babel) periode 2017-2022.

Penjelasan tentang budaya nganggung ini disampaikan oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung periode 2017-2022 itu, saat memberikan sambutan pada perayaan peringatan Maulid Nabi SAW, Nganggung Nusantara 1000 Dulang yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Peran Saka Nasional 2022, di lapangan bola Desa Kemuja, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Sabtu (8/10/22). 

Kepada anggota Pramuka dari 31 kwartir daerah di Indonesia itu, Bang ER menjelaskan bahwa budaya nganggung adalah tradisi yang ada di Bangka Belitung, yang terpusat di Desa Kemuja. 

Tradisi nganggung terpusat di Desa Kemuja, yang merupakan Desa Religius di mana terdapat beberapa Pondok Pesantren dan puluhan masjid di sini. Oleh karenanya Desa Kemuja juga dijuluki Desa Santri dan Kampong Literasi,"

- Erzaldi Rosman -


Identik dengan gotong royong

Bang ER menjelaskan makna Nganggung bagi Masyarakat Bangka Belitung kepada Peserta Peran Saka Nasional/foto: babelinsight.id

Budaya nganggung yang berarti mengangkat dulang itu juga dijelaskan Bang ER, adalah bentuk gotong royong dan kebersamaan. 

"Budaya nganggung identik dengan gotong royong dan kebersamaan, untuk menerima tamu yang datang maupun acara keagamaan lain seperti tahlilan, atau peringatan Maulid Nabi SAW seperti saat ini" ungkapnya lagi. 

Oleh karenanya Bang ER berharap budaya yang syarat akan nilai-nilai religi dan budaya ini agar untuk terus dilestarikan. 

"Nganggung saat ini oleh pemerintah pusat juga telah diakui sebagai warisan budaya tak benda. Oleh sebab itu saya harap budaya ini untuk terus dilestarikan" pungkasnya. 

Senada dengan Bang ER, Ketua Kwartir Daerah Kepulauan Bangka Belitung (Kakwarda Babel), Melati Erzaldi menjelaskan kepada para perserta Peran Saka Nasional, bahwa lebaran di Bangka Belitung terjadi tidak hanya pada saat Idul Fitri saja, tetapi hari besar lainnya seperti Idul Adha, Tahun Baru Islam/1 Muharram maupun Maulid Nabi SAW. Dan saat itu juga setiap orang boleh bertamu ke rumah warga. 

Budaya nganggung ini juga merupakan kegiatan yang tiap tahunnya dilaksanakan di Bangka Belitung. Tahun ini lebih spesial sebab dirangkai dengan kegiatan kirab Peran Saka Nasional. 

Hal itu Menunjukkan bagaimana ramahnya masyarakat di Bumi Serumpun Sebalai. Semoga semangat gotong royong dan persaudaraan itu bisa ditularkan ke seluruh daerah di Indonesia,"

- Melati Erzaldi - 

Harus dilestarikan

Bang ER bersama Kakwarda Babel, menghadiri Peringatan  Maulid Nabi SAW, Nganggung Nusantara 1000 Dulang yang merupakan salahsatu rangkaian kegiatan Peransaka Nasional 2022 /foto: babelinsight.id

Sementara itu Kakwarnas yang diwakili oleh Waka Kwarnas/Ketua Komisi Organisasi dan Hukum, Sigit Muryono mengepresiasi diselenggarakannya Nganggung Nusantara 1000 Dulang ini. Menurutnya pramuka sebagai penerus bangsa harus terus ikut melestarikan budaya bangsa. 

"Nanggung yang merupakan warisan budaya harus kita lestarikan. Anggota Pramuka adalah kader pemimpin bangsa, harus mencintai nusantara, salah satunya  melalui nganggung ini," ungkapnya. 

Usai kegiatan Kirab Budaya dan Nganggung Nusantara 1000 Dulang itu, Bang ER, bersama istri bertamu ke beberapa rumah warga di Desa Kemuja, seperti pimpinan pondok pesantren Desa Kemuja, kepala desa serta tokoh agama dan masyarakat setempat.


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur