Budi Waseso berbincang dengan Erzaldi Rosman/foto: babelinsight.id
Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso menyinggung soal ketahanan pangan Bangka Belitung kepada Ketua Kwartir Daerah (Kakwarda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi dan Gubernur Babel periode 2017-2022, Erzaldi Rosman.
___
PANGKALPINANG - Soal ketahanan pangan itu disinggung Budi Waseso--akrab disapa Buwas, selaku Ketua Kwartir Nasional (Kakwarnas) Gerakan Pramuka, sekaligus Dirut Bulog dalam dalam diskusi di ruang VIP Bandara Depati Amir saat pertama tiba di Pulau Bangka, baru-baru ini.
Babelinsight.id berkesempatan mengutip perbincangan Buwas saat tiba di Bandara Depati Amir Pangkalpinang. Di situ, Buwas tidak hanya menekankan tentang ketahanan pangan beras, tetapi juga bagaimana Babel sebagai penghasil sagu dapat memanfaatkan sagu lokal untuk mendukung makanan khasnya, berupa mie kuah ikan misalnya.
Saya lihat dari atas pesawat, tanaman-tamanan seperti sawit subur, artinya Babel bisa memanfaatkan hasil lokal lainnya untuk bisa mandiri pangan,"
- Budi Waseso -
Maka, ia mengajak gerakan Pramuka untuk menjadi penyemangat untuk memulai kemandirian ini.
"Maka dari pramuka, harus ada gerakan untuk ini sebagai agen-agen terutama yang muda-muda harus berfikir kreatif," kata pria yang juga mantan Kepala BNN.
"Saya berpesan bahwa yang menjadi agent of change dan agent of production ini adalah Pramuka punya peran di situ," serunya.
Buwas dorong Babel manfaatkan pangan lokal
Budi Waseso didampingi Melati Erzaldi saat tiba di Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang/foto: babelinsight.id
Dorongan Buwas itu dibenarkan Melati Erzaldi. Dijelaskan Melati, Buwas mendorong Bangka Belitung untuk memanfaatkan pangan lokal sebagai pengganti beras.
Nah, jika bicara tentang pangan, Melati memahami bahwa pesan Buwas bukan hanya tentang beras saja.
"Sejak tiba di Pangkalpinang, maupun makan siang, beliau selalu membahas tentang ketahanan pangan. Saat disuguhi Mie Bangka (Mie Koba) dengan kuah ikan, beliau langsung bertanya tentang bahan bakunya apa, saya bilang, terigu," ungkap Melati Erzaldi saat dimintai tanggapannya terkait pesan tentang Bangka Belitung harus memiliki ketahanan pangan yang mandiri.
Jadi, kita didorong untuk mengedukasi sekaligus menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa selain beras itu ada pangan lain yang bisa memenuhi kebutuhan karbohidrat kita,"
- Melati Erzaldi -
Salah satunya adalah sagu. Di Bangka ini sagunya banyak. Buwas juga sempat mention produk mie dari sagu yang sudah dikenal dan dicicipinya.
Ketahanan pangan di Bangka Belitung ditekankan Buwas untuk didorong agar produk lokal dapat menggantikan pangan, yang selama menjadi konsumsi pokok masyarakat yang masih didatangkan dari luar Babel seperti Beras dari Lampung dan sebagainya.
Untuk kebutuhan pangan sendiri, Babel relatif aman. Seperti yang disampaikan Gubernur Babel periode 2017-2022, Erzaldi Rosman kepada Buwas saat keduanya berbincang. Namun walaupun aman, tetapi memang beberapa produk pangan di Bangka Belitung masih dikirim dari luar, karena beras yang diproduksi di Bangka Belitung belum mencukupi.
Melalui Program 'Melati' Pramuka sudah bergerak
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso/foto: babelinsight.id
Gerakan Pramuka di Bangka Belitung juga memberikan perhatian tentang ketahanan pangan. Sejak menjabat sebagai Kakwarda Babel, Melati bersama anggota Pramuka di Kwarda Babel sudah bergerak dengan program yang dinamai Melati Untuk Ketahanan Pangan yang sebenarnya Melati merupakan singkatan dari Memanfaatkan Lahan Tidur.
"Isinya kita mendorong kakak-kakak pembina untuk memanfaatkan dan mengaplikasikan lahan tidur di sekolah, di rumah dan lingkungan masyarakat yang juga sekaligus menjadi media ajar untuk para peserta didik," terangnya.
Karena baginya, pembina ini biasanya bergerak di sekolah-sekolah dan Program Melati untuk ketahanan pangan dilaksanakan salah satunya dengan menanam ubi.
"Nah, pengaplikasian inilah yang dimaksud sekaligus untuk pembelajaran. Pramuka sangat konsen dengan ini dan telah berjalan selama dua tahun," jelasnya sambil berharap mudah-mudahan ini bisa menjadi program berkelanjutan dan konsen dengan ketahanan pangan.