Novariani owner Kami. pangkalpinang, Melati Erzaldi Dewan Pembina Gekraf Babel, Istafiana Candarini (Irin) dan Nadya Karina (Nadya) Founder Kami./foto: babelinsight.id
"Jangan ragu berdiskusi, apalagi bagi yang sudah memiliki passion dibidang Fashion. Bukan tidak mungkin untuk mengembangkan brand sendiri termotifasi dari store ini,"
Melati Erzaldi
Dewan Pembina Gekrafs Babel
-----------------
PANGKALPINANG - "Saya tau banget, itu pasti turbulensinya parah banget. Banyak kendala dan banyak tantangan," kata Melati Erzaldi. Ini bukan sebuah pernyataan keluhan tetapi adalah apresiasi tinggi yang disampaikannya langsung kepada Istafiana Candarini (Irin)dan Nadya Karina.
Irin dan Nadya adalah sahabat sejak sekolah. Membangun bisnis dibidang fashion ini tidak hanya berdua tetapi juga adik Irin, Afina Candarini. 3 perempuan founder Kami. ini membangun sebuah brand fashion nasional di Indonesia yang berhasil merangkak diantara pandemi dan tetap bertahan hingga endemi, yang diberi nama Kami.
Bertemu dalam launching Kami. (Sabtu, 01/10/2022) di Bangka Belitung yang terletak di jalan linggar jati Pangkalpinang dengan owner Noviarini, Melati Erzaldi sebagai Pembina Gerakan Ekonomi Kreatif Bangka Belitung (Gekraf Babel) bangga dengan anak-anak muda kreatif seperti mereka.
Berbincang dan berbagi motivasi di Store Kami. Pangkalpinang/foto: babelinsight.id
"Mereka adalah womenpreneur. womenpreneur yang ada di Indonesia ini dihadapkan dengan banyak kendala. Berbeda dengan laki-laki yang memang decision maker,"
-Melati Erzaldi-
Tak lupa berikan motivasi, baik kepada founder Kami. yang sudah sekuat tenaga mengembangkan usahanya, juga kepada owner Kami. Pangkalpinang, untuk terus bersemangat mebangun ekonomi kreatif di Bangka Belitung.
"Semangat! Kamu gak sendirian," tegasnya, di Gekrafpun dirinya selalu berusaha menjadi 'batubaranya' agar teman-teman pelaku ekonomi kreatif di Bangka Belitung tetap bersemangat.
Berbincang dan berbagi motivasi di Store Kami. Pangkalpinang/foto: babelinsight.id
Support tak tebang pilih
Melati Erzaldi tentu tak hanya support produk-produk dari brand nasional seperti Kami. brand lokal pun tak akan kalah jika berani bersaing di kancah nasional, baginya harus berani maju.
Kendala-kendala yang ada pun sudah banyak organisasi yang bisa mewadahinya, baik organisasi atau gerakan perempuan dan organisasi kreatif lainnya.
Sementara dikatakan irin, menjadi seperti mereka, support atau dukungan datangnya tak hanya dari kemauan tinggi diri sendiri, tetapi tentu dari orang-orang terdekat seperti suami dan keluarga besar.
"Kalau suami tidak support, ya Kami. mungkin tidak sampai ke pangkalpinang," ujarnya.
Izin suami baginya penting, karena seperti perjalanan untuk launching Store di Pangkalpinang kali ini akan dilanjutkan ke Kota Padang untuk Launching Store serupa.
"Sebenarnya juga, value yang akan dibawa kepada anak pasti berbeda, semangat kita juga akan tertular kepada anak. Meski secara waktu menjadi lebih sedikit untuk anak-anak," ungkapnya bercerita karena sebelumnya juga mereka membahas bagaimana seorang Melati Erzaldi menjalankan peran seorang ibu sukses sekaligus sebagai pendamping karir sang suami untuk terus bugar dan tampak cantik di usia hampir setengah abad.
Menariknya sosok-sosok dibalik terkenalnya brand Kami. adalah latar belakang mereka, walau Nadya adalah seorang design grafis, kesukaannya menggamabar design fashion sejak bangku SMA berbeda dengan Irin. Karir mereka tidak dimulai dari fashion saja.
"Awalnya cuma sering dimintain tolong gambar-gambar baju teman-teman, dulu waktu kecil juga mama saya bolehin menggambar dinding kamar sendiri," cerita Nadya.