Ustaz Abdul Somad menjadi khotib saat menunaikan salat Jumat di Masjid Nurul Huda, Puding Besar, Kabupaten Bangka/Foto: babelinsight.id
Salat Jumat (23/9/2022) kemarin terasa berbeda bagi masyarakat Desa Puding Besar. Kali ini, yang mengisi khutbah Jumat ialah ulama besar Indonesia, Ustad Abdul Somad. Tidak hanya berkhutbah, Al-mukarram juga memimpin salat.
____
PADA kesempatan itu juga, Gubernur Bangka Belitung (Babel) periode 2017-2022 Erzaldi Rosman turut hadir. Ia turut menunaikan salat Jumat bersama ratusan jemaah Masjid Nurul Huda yang diimami Ustaz Abdul Somad.
Dalam khutbahnya, Ustad Abdul Somad (UAS) menyampaikan keistimewaan dalam berselawat. Selawat menjadi kewajiban bagi umat muslim dalam memanjatkan doa, dan memuji Nabi Muhammad SAW.
"Yang percaya kepadanya, berselawatlah kepadanya (Nabi Muhammad). Ucapkan salam kepadanya, karena ucapan itu adalah sebenar-benarnya ucapan keselamatan," kata Abdul Somad.
Dalam sebuah cerita di masa kehidupan para nabi, dikisahkan pemuka agama lulusan Kairo, Mesir itu, pernah menjadi pertanyaan antara istighfar dan selawat, mana yang lebih diutamakan. Disebutkan dalam hadits, kata Abdul Somad, selawat memiliki kedudukan yang lebih besar.
Erzaldi Rosman memberikan pengarahan kepada ratusan jemaah salat Jumat berkenaan dengan kehadiran Ustaz Abdul Somad sebagai khotib/Foto: babelinsight.id
"Antara istighfar dan selawat, dua-duanya dilaksanakan. Tetapi, andai nafasmu hanya berhembus sekali, andai engkau ingin menguji, andai engkau beristighfar hanya dosa yang terampuni. Kalau engkau berselawat Allah akan membalas lebih," katanya.
Allah akan menghapuskan dosa-dosamu, dan Allah SWT akan mengangkat derajatmu sepuluh tingkatan. Maka utama adalah selawat,"
- Ustad Abdul Somad -
Selawat bukanlah tanda jika Nabi Muhammad selalu ingin diagungkan. Namun, dijelaskan Abdul Somad dalam khutbahnya, selawat menjadi cara umat manusia untuk lebih dekat, dan mendapatkan rahmat dan rida Allah SWT.
"Ia tidak memerlukan doa kita. Andai tidak ada lagi manusia yang berselawat di dunia ini, tidak mengurangi kemuliaannya. Andai semua manusia berselawat di muka bumi ini, ia tidak bertambah mulia, karena dia sudah mulia tanpa kita," katanya.
"Kita berselawat karena kita ingin dekat dengannya, orang yang paling dekat dengan nabi adalah orang yang banyak berselawat," katanya lagi.
Dilanjutkan Abdul Somad, Nabi Muhammad ialah pemimpin sejati umat manusia. Untuk itu, sudah sebuah kewajiban bagi setiap generasi manusia saat ini untuk selalu ingat, dan meneladani sikap-sikap Rasulullah.
Ratusan jemaah Masjid Nurul Huda Puding Besar mendengarkan khutbah Jumat yang disampaikan Ustaz Abdul Somad/foto: babelinsight.id
Muhammad adalah pemimpin segala nabi, segala rasul, segala ulul adzmi. Itulah mengapa, walaupun manusia adalah umat yang paling kecil, umurnya paling pendek, ibadahnya paling sedikit, tetapi yang pertama masuk surga adalah umat Nabi Muhammad SAW. Syafaat besar itulah mengapa umat banyak yang ingin menjadi umat Rasulullah SAW, katanya.
Alam semesta tercipta karena Dia, dosa terhapus karena Dia, pintu surga dibukakan karena Dia, doa terkabul karena Dia.
"Mengapa kita tidak mengenal Dia? Mengapa kita tidak mengenalkannya kepada anak-anak kita?" kata Abdul Somad menutup khutbah.