Melati Erzaldi mengunjungi kediaman Ibu Ratna di Jalan Ican Saleh Pangkalpinang/foto: babelinsight.id
"Harapan kami semua agar ibu bisa sembuh, memang di usia 68 tahun seperti Bu Ratna dengan sel upnornal yang memakan sel-sel baik dalam tubuh kita, ibu mungkin merasa sulit melawannya. Tapi dengan semangat, insyaallah ibu dapat terus beraktifitas sekaligus melawan penyakit ini,"
Melati Erzaldi
Ketua PW BKMT Babel
__________
PANGKALPINANG - Hal itu diungkapkanya saar berkunjung ke rumah Ibu Ratna Hendarmin yang merupakan anggota aktif Bidang IV (Ekonomi dan Kerjasama) Badan Kontak Majelis Tabliq Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BKMT Babel) Melati Erzaldi mengatakan hal tersebut dalam silahturahim tak biasa ini. Silaturahim ini seperti bertukar informasi tentang pentingnya memperhatikan kesehatan khususnya bagi perempuan yang rentan terkena penyakit seperti kanker.
Hari ini (Jumat, 23/09/2022) kunjungan dilakukan ke rumah Ibu Ratna Pasalnya, dalam pertemuan rapat di hari sebelumnya, ibu Ratna tidak hadir, dan beberapa kali sebelumnya pun tidak hadir.
Dari sesama anggota, informasi pun sampai ke telinga Melati Erzaldi Ketua BKMT Babel bahwa salah satu anggota aktif BKMT Babel ini mengalami sakit sejak tujuh bulan yang lalu.
Ternyata, mulanya didiagnosa untuk operasi thorax, mengangkat cairan di paru-paru tujuh bulan yang lalu. Kemudian dinyatakan kanker payudara dan harus diangkat (operasi).
Baca Juga: Melati Erzaldi: Rindu yang terobati dan doa yang terberkahi
Harus dioperasi mengangkat payudara, Kalau tidak salah Stadium dua kanker payudara, diagnosanya dilakukan karena saya merasa sesak waktu itu,"
- Ibu Ratna -
Dukungan dan semangat, berbuah haru
Ibu Ratna terharu saat Melati Berkunjung dan memberi dukungan semangat/foto: babelinsight.id
Makanan, lingkungan dan pola hidup sangat mempengaruhi kesembuhan penderita kanker, Melati Erzaldi berniat kunjungan memberikan dukungan semangat kepada Ibu Ratna maka mengajak anggota lain untuk berkunjung.
Haru pun terjadi, Ibu Ratna menangis seiring haru Melati Erzaldi saat menyampaikan buah tangan sambil memeluk sahabatnya ini. Karena beliau bukan hanya seorang anggota di BKMT saja tetapi sejarah panjangnya berawal dari keaktifan di PKK Kota Madya Pangkalpinang dan kedekatan Ibu Ratna dengan Ibu Mertua Melati Erzaldi, yang tak lain adalah istri dari bapak Rosman Djohan saat menjabat sebagai Walikota Pangkalpinang.
Berbagi informasi dirinya mengatakan, jika ada makanannya di tubuh kita, kanker bisa tumbuh dengan cepat. Maka salah satu makanan yang harus dihindari seperti susu, keju dan produk makanan lain yang mengandung turunan susu.
Baca Juga: Benteng umat Islam ada di sini: UAS Sampaikan Hikmah di Masjid Raya Tua Tunu
Tentu ada makanan-makanan tertentu yang harus dihindari dan ada yang harus sering dimakan. Banyak makan sayur-sayuran yang dikukus dan stop saja susu, serta minum jus buah,"
- Melati Erzaldi -
Melati Erzaldi saling bertukar ilmu dan informasi seputar kesehatan bersama anggota BKMT Babel lainnya/foto: babelinsight.id
Melati Erzaldi tegas untuk perempuan di atas 40 tahun memang sudah harus menyadari kondisi tubuh dengan rutin melakukan pengecekan sendiri. Biasanya jika ada benjolan, benjolannyapun khas dan perlu dibawa ke dokter.
Kita harus rajin bertanya ketika berobat, harus ditanya ini stadium berapa, harus berapa kali kemo hingga dicari tahu apakah sudah menyebar atau belum.
Baca Juga: Bang ER: Innalilahi wa innailaihi raji’un, beliau adalah orang yang baik..
Perempuan hormonnya berbeda dengan laki-laki, lanjutnya berbagi tips, ketika perempuan mengalami keluhan dan harus USG, kemudian terdeteksi ada benjolan, maka harus diobservasi.
"Memang sebaiknya dibiopsi, tetapi sangat berisiko, karena jika ganas, maka akan mengaktifkan sel yang lain. Jika jinak, harusnya tidak masalah," jelasnya.
Selain itu diperlukan pertimbangan yang matang jika harus mengalami proses seperti Ibu Ratna dan memutuskan pengobatan.
Sebagai pasien, pesannya, perempuan harus cerdas, rajin bertanya agar lebih siap menjalankan proses pengobatan.
"Ibu sudah mendapat diagnosa stadium berapa, harus memastikan stadium berapa, jadi ketauan jika harus kemo dan ini dilakukan berapa kali. Kalau kata orang Bangka, harus juet-juet bertanya," ungkapnya.