Mengurangi Lemak Selama Berpuasa Dengan Jendela Makanan
Puasa merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan oleh seluruh umat Islam yang ada di seluruh dunia, membuka pintu rahmat dan mendapatkan sebesar besarnya ampunan dari Sang Pencipta merupakan tujuan dari puasa. Ini dilakukan tentunya disertai dengan melakukan ibadah ibadah yang lain. Namun tahukah kamu puasa juga sangat menyehatkan bagi tubuh kita, dengan berpuasa selama 30 hari tubuh kita secara otomatis akan melakukan proses detoxi yang merupakan proses pembuangan racun dari dalam tubuh.
Salah seorang Binaragawan Indonesia Ade Rai mengatakan bahwa, berpuasa merupakan salah satu aktivitas terbaik yang dapat dilakuakan untuk mengoptimalkan fungsi tubuh kita, tak jarang selama bulan puasa banyak orang yang memanfaatkannya mengurangi berat badan agar lebih sehat.
Kegiatan pengurangan berat badan ini tentunya harus dilakuakan dengan mengikuti hal hal mendasar sehingga hasilnya lebih optimal. Salah satunya dengan jendela makanan.
Apa Itu Jendela Makanan?
Jendela makanan merupakan waktu yang kita gunakan untuk mengetahui kapan kita makan dan kapan kita tidak makan, di hari biasa kita memliki waktu yang sama, yakni masing masing 12 jam pagi dan malam. Terkadang di waktu ini persentasi makan dan tidak makan kita cenderung seimbang , yakni 50 persen waktu istirahat dan 50 persen waktu waktu makan, dalam kondisi tersebut terkadang tubuh kita sudah terkondisi untuk mengkonsumsi makanan, baik makanan kecil seperti kudapan atau makanan besar seperti nasi dan lauk pauk, dan terkadang juga mengkonsumsi gula yang berlebihan.
Saat bulan puasa, jendela makanan kita hanya berlaku selama 9 jam saja, itupun belum dikurangi istirahat malam. Jika kebanyakan orang tidur di jam 10 sampai dengan 11 malam, maka jendela makan kita semakin lebih sempit dan itu lebih baik bagi tubuh yakni sekitar 5 sampai dengan 7 jam saja.
Bagaimana cara kerja “Jendela Makanan”
Ade Rai mengatakan bahwa, tubuh kita diibaratkan seperti lemari pendingin, yang memilki chiller sebagai tempat menyimpanan makanan yang terletak di bawah, dan freezer sebagai tempat untuk membekukan makanan.
Konsumsi makanan yang berlebih yang dilakukan sebelum berpuasa menghasilkan lemak yang akhirnya tersimpan dalam “freezer” tubuh kita dan mengendap disana. Karena kita terus menerus mengkonsumi karbohidrat setiap hari dari “chiller“ sehingga lemak di tubuh tidak pernah digunakan.
Energi untuk beraktifitas dihasilkan dari karbo yang kita konsumsi setiap hari, padahal mengunakan energi dari karbo diibaratkan seperti Roller Coaster of Energy atau menghasilkan energi yang tidak stabil yang membuat moody.
Oleh sebab itu selama berpuasa kita akan mengunakan Metoabolic Switching yakni memaksimalkan pengunaan “ freezer”/ lemak yang sudah tersimpan pada tubuh kita. Aktivitas, energi yang stabil berasal dari karbohidrat yang rendah, dengan catatan memilki sumber lemak yang baik seperti ikan, daging sapi dan sumber lemak lainya, atau yang disebut low carb high protein.
Apa Yang Dilakukan Saat “Jendela Makanan “ Terbuka ?
Di Bulan Ramadhan, akan mengambil waktu selama 14 jam untuk tidak makan, strategi yang akan dilakukan yakni mengunakan lemak sebagai sumber tenaga, dalam proses ini otak akan menginstruksikan lemak menjadi asam lemak, dan asam lemak menjadi menjadi gliserol dan kiton yang akan menjadi tenaga atau gula baru yang datang dari lemak di “freezer” tubuh kita.
Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan lemak dan “frezzer” tubuh kita;
1. Berbukalah dengan protein lemak yang baik dan serat dan agar tidak terjadi lonjakan gula atau insulin, boleh berbuka dengan yang manis namun pastikan gula tersebut berasal dari buah buahan alami seperti kurma, papaya, apel dan lainya, sangat tidak disarankan mengkonsumsi gula dari sirup, kolak ataupun es campur.
2. Makanlah secara bertahap, lauk dan sayur dimakan terlebih dahulu , jika ingin mengkonsumsi nasi bisa ditambahlan sedikit saja, di akhir makanan. Kita dapat mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan ringan ketika buka puasa, dan berhenti setelah itu atau yang disebut dengan one meal a day. Kemudian dapat dilanjutkan untuk mengkonsumsi makanan sehat lain setelah sholat tarawih atau two meals a day.
3. Konsumsi protein minimal 30 sampai 50 gram, di saat buka atau di saat makan sahur. Konsumsi ini sangat dianjurkan agar metabolism tubuh lebih baik.
4. Latihan membakar lemak atau fat burn 30 menit sebelum berbuka atau setelah sholat tarawih atau olahraga setelah sahur boleh dilakukan dengan catatan konsumsi harian yang mencukupi. Disarankan melakukan aktifitas olehraga yang hanya melibatkan tubuh sendiri tanpa alat selama berpuasa.
Penulis : Gusti Neka
Subscribe Kategori Ini