Culture


Kamis, 08 September 2022 18:50 WIB

Story

Lika-liku Perdagangan Lada dari Romawi hingga Era Nabi Muhammad

Kekaisaran Ottoman dimulai pada akhir 1200-an selama pecahnya Kekaisaran Seljuk Turki. (All About History 118)

Lada telah lama menjadi yang paling dicari diantara rempah-rempah selama hampir 2.000 tahun. Lada sejatinya telah mendominasi perdagangan dunia. Berasal dari Timur, rempah itu terus diburu.
____

Penulis: Galih Pranata
Editor: Mahandis Yoanata Thamrin

 

Nationalgeographic - "Jalur lada ke Eropa sangat panjang dan berliku-liku," tulis James Hancock kepada World History dalam artikelnya berjudul Middle Eastern Power Shifts & the Trade of Pepper from East to West yang terbit pada 8 September 2021.

"Rute lada yang paling sering dikunjungi ke dunia Romawi adalah melalui Laut Merah, pertama langsung di kapal Romawi sepanjang jalan dari pelabuhan Mesir ke India," imbuh Hancock.

Berasal dari dataran tinggi Ethiopia, Kerajaan Aksum menjadi raksasa perdagangan yang mempertahankan hubungan dekat dengan Kekaisaran Romawi melalui perdagangan rempahnya, utamanya lada.

Baca Juga: Rahasia Kembalikan Kejayaan Lada

Tingkat perdagangan Romawi melalui Kerajaan Aksum mengalami pasang surut selama bertahun-tahun, tetapi untuk sebagian besar dari tujuh abad, hubungan mereka terjalin sangat erat.

Lada Jawa (Piper cubeba L.) adalah spesies yang termasuk dalam famili Piperaceae. Tanaman ini tersebar luas dan dibudidayakan di Indonesia (terutama di Jawa dan Sumatera) tetapi juga di daerah tropis lainnya. Kegunaannya sebagai tanaman obat, bumbu, dan sumber minyak atsiri. (Antropocene)

Setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada tahun 476 M, kemitraan Bizantium dengan Aksum terus menjaga hubungan mereka secara maritim. Hubungan dagang mereka tetap hidup selama beberapa abad.

Namun, peredaran rempah ke Eropa dan Afrika tergantung pada penguasaan jalur perdagangan yang berpusat di Timur Tengah dan Semenanjung Arab.

Pada awal abad ke-7, berbagai suku yang bertikai di Semenanjung Arab dikatakan telah bersatu di bawah panji Islam oleh Nabi Muhammad. Mereka mulai secara sistematis untuk menguasai seluruh Timur Tengah.

Baca Juga: Erzaldi Intip Peluang Baru di Tanaman Sela Lada

Peredaran lada yang muncul dari perdagangan Asia Tenggara hingga ke Timur Tengah, dikuasai oleh pasukan Muslim. Selama periode ini, suku Arab membuat penaklukan cepat terhadap wilayah Palestina, Suriah, Irak, Iran, dan kemudian Mesir.

Lada dari Bangka Belitung/foto: babelinsight.id

Pedagang Islam telah menguasai jalur perdagangan dan mengontrol peredaran lada menuju Eropa selama beberapa abad. Salah satu yang kemudian membuat para pedagang muslim ialah penguasaan jalur sutra.

Baca Juga: Menolong Petani dengan Bursa Lada

"Dengan penaklukan mereka, kaum Muslim datang untuk menguasai semua jalur perdagangan utama dari Asia Tenggara," tutupnya.

Kekuatan Muslim dalam menguasai jalur perdagangan rempah terus berlanjut hingga abad ke-16. Pasukan Turki Utsmani berhasil menguasai Konstantinopel di atas Selat Bosporus, membuat Islam menjadi salah satu kekuatan perdagangan di Eropa.

   
Sumber: National Geographic


#Lada #Dagang #Romawi
Bagikan :

Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur