News


Rabu, 07 September 2022 20:37 WIB

G20

Efek G20 Langsung Terasa untuk Pariwisata

Ibukota Belitung, Tanjung Pandan mempersiapkan diri menyambut G20/foto: babelinsight.id

Perhelatan Development Working Group (DWG) Group of Twenty (G20) di Pulau Belitung sudah berjalan. Kegiatan ini punya cita-cita luhur, yakni meningkatkan perekonomian dan pariwisata di Belitung khususnya. Tapi apakah sudah terasa efeknya bagi masyarakat setempat?
______

Penulis: Friz 
Editor: Putra Mahen
 


SIJUK - Sore itu, Rabu (7/9/22) di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang beberapa kendaraan terlihat sibuk lalu lalang. Di sisi jalan terlihat penjaja makanan dan minuman juga tak mau kalah, mereka menawarkan dagangannya kepada sesiapa yang melintas. 

Namun, kondisi ini masih sangat normal. Di kawasan tersebut dengan volume orang yang datang dan pergi seperti sore itu, adalah hal biasa. Hari-hari berlalu juga seperti itu. Tak nampak tanda-tanda keramaian bahwa di daerah ini sedang dilaksanakan sebuah event internasional.

Ya. Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang hari Rabu sore dalam pantauan babelinsight.id, belum banyak dikunjungi wisatawan. Padahal hari Rabu atau tanggal 7 September adalah hari pertama perhelatan DEG G20. 

Babelinsight.id mencoba menemui salah seorang penggiat wisata di KEK Tanjung Kelayang, Firmansyah. Kepada kami dia berkata sejak H-2 di KEK Tanjung Kelayang belum terjadi peningkatan kunjungan wisata yang berarti. 

"Menurut saya, adapun kunjungan wisata atau sewa perahu tujuan ke Pulau Lengkuas dan pulau lainnya, bukan karena G20, tetapi kunjungan wisata biasa saja," ungkap pria yang kesehariannya disapa Ringgo, saat ditemui di warung makan miliknya di Pinggir Pantai Tanjung Kelayang.

Baca Juga: Apa Kabar Hari Pertama G20 Belitung?

Walau jika disebutkan kunjungan wisata belum terasa signifikan saat pelaksanan G20, namun Ringgo menyebut dampaknya tetap ada bagi mereka yang memiliki usaha jasa penyewaan perahu yang biasa digunakan untuk kunjungan ke pulau-pulau. 

Dari data kepemilikan usaha sewa perahu di kawasan ini yang jumlahnya setidaknya 70 perahu, Ringgo mendapat bookingan perahu dari Kementerian PPN/Bappenas RI, yang akan digunakan untuk membawa para tamu delegasi ke Pulau Lengkuas dari bibir pantai Sheraton Resort Belitung, terjadwal tanggal 9 September 2022 pagi.

Kebutuhan untuk membawa para delegasi ini memang sejumlah 40 perahu. Sisa 30 perahu lainnya tetap digunakan untuk membersihkan dan mengangkut sampah dari laut hingga ke Pulau Lengkuas. 

"Ini sudah dilakukan sejak hari Senin lalu," jelasnya. 

Firmansyah/foto: babelinsight.id

Terimakasih, kami merasa bersyukur dapat terlibat langsung di ring 1 dengan membawa rombongan delegasi tour pulau menggunakan boat tradisional, disiapkan sebanyak 40 unit," 

- Firmansyah - 

Selain itu, lanjutnya, untuk sewa kapal sudah banyak digunakan beberapa minggu belakangan oleh Kementerian PPN/Bappenas untuk survey kegiatan. 

"Daya beli masyarakat sekarang ini agak menurun dikarenakan dampak dari kenaikan BBM salah satunya. Sehingga kunjungan wisata umum, ada hanya saja tidak begitu banyak, selain mungkin karena harga tiket pesawat agak mahal kali," katanya lagi. 

Dia berharap kunjungan ini akan meningkat di hari terakhir perhelatan G20 karena bertepatan dengan weekend, hari Jumat, Sabtu dan Minggu ini. 

Karena wisata di Pulau Belitung sejak pemulihan pasca pandemi Covid-19 memang mulai meningkat hingga 50% di weekend

"Alhamdulillah kunjungan wisatawan mulai merangkak naik," sebut Ringgo.

"Mudah-mudahan pasca G20 akan lebih meningkat lagi kunjungan wisatawan ini," serunya. 

Baca Juga: Tebat Rasau Belitong 'Menantang' Delegasi G20 untuk Datang

Berharap libatkan kearifan lokal 

Ada satu kendala lagi kata Ringgo yang membuat event ini terlihat tak begitu ramai oleh masyarakat. 

Yaitu karena faktor cuaca yang kurang bersahabat. Belitung diguyur hujan di hari pertama perhelatan G20. Ringgo beranggapan, untuk event berkelas internasional seperti ini, kearifan lokal harusnya bisa dilibatkan. 

Keterlibatan kepercayaan masyarakat lokal mungkin bisa membantu untuk memperlancar pelaksanaan.

"Karena hujan menurut kepercayaan bisa dialihkan ke tempat lain. Sheraton mungkin akan becek setelah diguyur hujan begini. Kearifan lokal seharusnya bisa dilibatnya mengatasi ini," ungkapnya menyayangkan. 

Open Pit Nam Salu mulai ramai

Christian Tino/foto: dok. Pribadi

Menyambut kunjungan delegasi G20, pengelola Open Pit Nam Salu menjadi salah satu yang cukup disibukkan. 

Sebab open pit yang dikenal sebagai open pit terbesar di Asia Tenggara pada masanya ini merupakan salah satu geosite yang masuk dalam UNESCO Global Geopark Belitung. 

Dan Geosite ini menjadi salah satu site yang akan dikunjungi oleh para delegasi, tercantum dalam rundown pada tanggal 9 September 2022. 

Christian Tino, Senior Advisor Nam Salu Geosite yang dihubungi via WhatsApp mengatakan bahwa persiapan mereka sudah cukup sempurna, khususnya untuk akses, sudah 100%. 

Baca Juga: Hopping Island untuk Delegasi G20 Belitung

Sedang tamu lokal, peningkatan cukup tinggi karena pra-G20 tentu banyak aktivitas persiapan dari berbagai lini. Sehingga membuat tour sejarah tambang dan geologi terkait singkapan batuan paling tua yang membentuk 3/4 Pulau Belitung lebih menarik dikunjungi. 

"Untuk kelengkapannya sudah siap, disediakan helm dan safety vest, pengunjung wajib menggunakan keduanya saat ke Open Pit Nam Salu," ungkapnya.

Tingkat hunian di atas 90% 

Sementara di tempat terpisah, Kepala UPT Pariwisata Bangka Belitung, Apri Yuliansyah melalui pesan WhatsApp mengungkapkan data yang menarik.

Katanya, dampak G20 bagi sektor pariwisata di Pulau Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari sisi tingkat hunian kamar (occupancy) di atas 95%. 

Sedangkan Efek domino G20 diperkirakan kunjungan wisatawan di daya tarik wisata akan terjadi peningkatan pada tanggal 7-15 september 2022.


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur