Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI Suharso Monoarfa, saat menjadi pembicara diskusi/ foto: IKP Diskominfo Babel
Indonesia harus menransformasikan ekonominya pasca pandemi Covid-19 melalui blue economy, yang dapat menjadi sumber pemulihan ekonomi global yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
___
[Release Kominfo] - Hal itu dikemukakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI Suharso Monoarfa, saat menjadi pembicara di diskusi pertama side event G20 Seminar “The Development of Indonesia's Blue Economy Roadmap: Explore the Existing Condition of Blue Economy Sector in Indonesia", di Ballroom Hotel BW Suite, Tanjung Pandan, Belitung, Rabu (7/9/22).
Lalu, apa itu blue economy?
Kami kutip dari laman kkp.go.id, blue economy adalah konsep yang berupaya mewujudkan keseimbangan antara dua aspek yang terkait dalam ekosistem keautan yaitu ekologi dan ekonomi.
Dengan kata lain, ekonomi biru tidak semata-mata melihat potensi kelautan sebagai komoditas ekonomi, tetapi juga sangat menekankan kepada vitalnya menjaga kelestarian lingkungan hidup di dalam ekosistem bahari.
Dalam hal ini, Indonesia telah menempatkan blue economy sebagai bagian dari diskusi penting pada Development Working Group (DWG). Di mana, pendekatan melalui potensi ekonomi laut Indonesia ini diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi inklusif untuk meningkatkan peluang kesejahteraan masyarakat,”
- Suharso Monoarfa -
Dan kata Suharso, untuk melengkapi itu, beberapa pembahasan mengenai penyusunan peta jalan blue economy Indonesia, sebagai tindak lanjut dari kerangka pembangunan blue economy Indonesia, telah diluncurkan tahun 2021 lalu.
Ditemui usai sesi diskusi pertama ini, Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Ridwan Djamaluddin menanggapi bahwa topik blue economy yang dibahas sangat relevan, mengingat Babel adalah provinsi kepulauan.
“Jadi blue economy harus kita sikapi dengan sungguh-sungguh dan juga menjadi salah satu pilihan penting masa depan Kep. Babel,” ujarnya.