Mikron Antariksa, Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung/foto: babelinsight.id
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung menegaskan kesiapsiagaan mereka di G20 Belitung. Bahkan langkah-langkah strategis telah mereka petakan.
____
BELITUNG - Saat ini, BPBD Babel telah menyiapkan rencana apabila terjadi kontingensi (keadaan yang masih diliputi ketidakpastian dan berada di luar jangkauan, red).
Kontingensi itu dilakukan untuk menyiasati kemungkinan terjadi bencana dalam waktu beberapa hari ke depan di Bangka Belitung baik bencana alam maupun bencana sosial, terutama, untuk mengamankan para tamu dan delegasi Group of Twenty (G20).
"Kesiapannya, tentu kami menyiapkan siapa berbuat apa, dan bagaimana tanggungjawab masing-masing instansi apabila terjadi bencana di G20," kata Kepala BPBD Provinsi Babel, Mikron Antariksa kepada babelinsight.id, hari Rabu (7/9/22), di Belitung, di sela-sela persiapan berangkat patroli dan peninjauan lokasi di Sheraton Resort Belitung.
Lanjut Mikron, rekom sudah mereka susun dan disosialisasikan ke perangkat daerah (PD) di wilayah Babel. Dan ia meyakini sampai saat ini masing-masing telah mengetahui apa pekerjaannya.
Baca Juga: Usung Tiga Tujuan untuk Wujudkan Ekonomi Biru; Side Event G20
Salah satu pesawat yang ditampilkan di ajang G20 di Belitung. Pesawat ini adalah karya anak bangsa dan siap dipasarkan/foto: IKP Kominfo Babel
Kedua, kesiapan G20 secara umum ia tegaskan sudah memadai. Lokasi acara di Sheraton sudah dicek kondisi lapangan, walau terdapat beberapa kekurangan seperti alat pemadam kebakaran yang sudah habis masa pakai, hingga hydrant yang tertutup ilalang. "Ini bisa menghambat jika terjadi kebakaran," katanya.
Untuk diketahui kata Mikron, G20 dilaksanakan pada bulan September, yang berdasarkan BMKG ini adalah musim kemarau. Tetapi pada kenyataannya cuaca hujan ekstrim. Sehingga dengan kondisi cuaca ekstrime ini, tentu diperlukan perhatian lebih oleh seluruh komponen pendukung G20, salah satunya kesiapsiagaan.
Kita mungkin akan terlena tidak mematuhi aturan-aturan yang sudah dibuat, tetapi kami sudah sosialisasikan ini harus diperhatikan, minimal kami memitigasi jangan sampai ada korban apabila terjadi bencana,"
- Mikron Antariksa -
Mitigasi di lokasi sheraton sudah aman
Selain itu, merekapun mengagendakan kunjungan ke pulau-pulau. BPBD dan tim terkait sudah berkoordinasi dengan Basarnas dan Polairut, dengan menyiapkan kapal penyelamat apabila terjadi sesuatu.
"Kapal Basarnas telah standby di lokasi ini dan anggota-anggota yang ahli siap turun apabila terjadi cuaca yang ekstrim," lanjutnya.
Nah, untuk menguatkan mitigasi tersebut ia telah menyiapkan personil, peralatan dan SOP.
Personil yang diterjunkan selama kegiatan sebanyak 106 personil, yang terdiri dari 50 personil dari provinsi, dan 56 personil dari Kabupaten Belitung dan Belitung Timur. Ditambah 30 relawan yang sengaja direkrut untuk kegiatan ini.
Baca Juga: Energi Terbarukan, Akan Ada PLTS di Pulau Lengkuas?
"Sehingga dari sisi personil terlatih ini sudah siap dan peralatan juga kami bawa seperti mobil, alat evakuasi dan kapal sudah kami bawa ke Belitung sejak tanggal 1 September 2022," ujarnya.
"Setiap hari kami patroli dan hari ini juga kami tetap pengecekan lokasi lagi," tambahnya.
Persyaratan penerbangan
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti saat Media Briefing Side Event G20/ foto: IKP Diskominfo Babel
Menyinggung tentang Covid-19, secara nasional kata Mikron, ada SE Satgas Nomor 22 tentang Perjalanan Luar Negeri dan 23 tentang Perjalanan Dalam Negeri.
Di situ, persyaratannya diatur untuk melakukan perjalanan vaksin 3 kali, suhu badan hingga penerapan penggunaan masker.
Baca Juga: Terima Kasih dari Entrepreneur Muda di Rusia untuk Erzaldi
"Kita memang belum bisa menghindari kerumunan dan menerapkan jaga jarak. Tetapi di peraturan Kemendagri Nomor 43 tentang PPKM Level 1-2-3, kita pada level 1. Dalam PPKM 1 salah satu persyaratannya menggunakan masker di dalam ruangan," urainya.
Disinggung soal wabah lain, Mikron mengatakan, bencana atau wabah lain menyikapinya jangan gegabah agar dalam penangananya bisa teratur.
"Memang sedang ada wabah cacar monyet yang sedang beredar saat ini tetapi di wilayah kita belum terdeteksi," tandasnya.