Rangga Alfattah, entrepreneur muda asal Bangka Belitung mengibarkan bendera Indonesia pada Konferensi Kaspia, di Rusia. Foto: istimewa.
"Di sini (Rusia)juga kita berkesempatan beberapa kali memperkenalkan Indonesia, dan terutama Bangka Belitung melalui forum atau konferensi," kata Rangga kepada babelinsight.id, Kamis (25/8/2022)
Ada kemauan yang kuat, dan melahirkan inovasi-inovasi baru sudah menjadi keharusan yang dimiliki oleh para entrepreneur untuk mengembangkan usahanya agar lebih, dan semakin besar. Hal ini ditunjukkan oleh seorang entrepreneur muda asal Muntok, Kabupaten Bangka Barat (Babar).
Dia adalah Rangga Alfattah, pemuda yang tak lama lagi genap berusia 25 tahun atau tepatnya kelahiran 9 September 1997. Ada angan, ada cita dalam dirinya untuk menjadi usahawan. Jalan pun terbuka bagi Rangga-sapaan akrabnya. Ia disekolahkan, untuk benar-benar 'mencuri' ilmu berwirausaha.
Saat ini, Rangga menempuh pendidikan pada program Russian Goverment Scholarship. Ia menerima program beasiswa dari pemerintah Federasi Rusia yang memberikan peluang bagi pelajar dan mahasiswa dari Indonesia untuk melanjutkan studi baik S1 S2 atau S3 di Rusia, melalui program yang dicanangkan Erzaldi Rosman semasa menjabat Gubernur Babel periode 2017-2022 lalu.
Ia bersyukur menjadi 1 dari 17 orang yang diterima pada program "Babel Academy" yang sudah dijalani selama satu tahun ini. Di Rusia, kata Rangga, dirinya banyak mendapatkan pengalaman berharga. Ia mengetahui beragam budaya, sekaligus mengenalkan budaya Indonesia, termasuk tanah kelahirannya. Juga ilmu entrepreneur.
Rangga (tengah) berpartisipasi dalam Konferensi Kaspia, forum ekspor-impor antar negara pesisir pantai Laut Kaspia. Foto: istimewa.
Ia sadar jika tuntutan yang diembannya adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia. Artinya, ketika kembali ke Tanah Air kedepannya, ia harus mampu membawa keilmuan yang ia dapatkan di negara bagian Eropa timur itu, untuk diterapkan di Bangka Belitung.
Mendapat Support dari Erzaldi-Melati
Setahun sudah Rangga menimba ilmu entrepreneur di benua Eropa. Perencanaan, ilmu manajerial, sudah digenggam. Hal itu ia syukuri. Rangga mengaku sudah mempunyai planing atau perencanaan untuk membuka bisnis, berbekal ilmu bisnis yang ia dapatkan semasa di Rusia.
Rangga saat bersama Dosen bahasa Russia-nya pada satu acara. Foto: istimewa.
Untuk itu, ia pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Erzaldi yang sudah memberikannya jalan untuk sekolah menjadi entrepreneur yang andal. Pun ternyata, di balik itu diakui Rangga turut juga berperan Melati Erzaldi yang terus memberikannya motivasi, dan dukungan.
"Untuk rencana ke depan setelah selesai, saya akan kembali ke Indonesia dan mencoba membangun sebuah bisnis dalam dunia F&B (food and beverages). Untuk komunikasi, bersama Bapak Erzaldi dan Bunda Melati, sampai saat ini Rangga masih sering komunikasi bersama bapak dan ibu," katanya lagi.