Penampilan unik dan menyita perhatian dari anak-anak SDN 6 Pangkalpinang yang memilih memadukan bahan-bahan bekas, sampah plastik untuk dijadikan tema karnaval HUT RI ke-77/foto: ist
Mengusung tema "Gaya Hidup Berkelanjutan untuk Indonesia Bangkit dan Berperadaban", sekolah yang berlokasi di Gabek ini juga membawa semacam menara yang disusun dari botol bekas.
_____
PANGKALPINANG - Ekspresi yang ditampilkan peserta karnaval memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), sukses menghibur warga di Kota Pangkalpinang yang tumpah ruah di sepanjang jalan rute karnaval.
Contohnya, pada barisan jenjang Sekolah Dasar (SD). Kehadiran SD Negeri 6 Kota Pangkalpinang menyita perhatian. Karena kostum yang dikenakan peserta pawai berasal dari barang bekas atau plastik yang didesain menjadi kostum cantik.
Mengusung tema "Gaya Hidup Berkelanjutan untuk Indonesia Bangkit dan Berperadaban", sekolah yang berlokasi di Gabek ini juga membawa semacamnya menara yang disusun dari botol bekas.
"Memanfaatkan plastik kresek, bungkus mie, botol, karung beras, dan koran bekas yang diolah menjadi baju yang cantik dan menawan," ujar Silvia, salah satu pendamping.
Baca Juga: Hujan tak Gugurkan Semangat Mereka
Tak sedikit sekolah yang mengusung tema kesehatan, seperti upaya mencegah Covid-19 dengan vaksinasi, dan sebagainya.
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatussalikin Kota Pangkalpinang misalnya, mereka membawa jarum suntik dan vaksin keliling kota.
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatussalikin Kota Pangkalpinang mengambil tema vaksin keliling/foto: babelinsight.id
Aksi peserta lainnya pun tak kalah seru, apalagi ketika mahakarya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pangkalpinang yang membawa kapal menyerupai burung garuda, berisi tiga bidadari cantik di atasnya yang mengenakan sayap garuda. Di bagian atas kendaraan ini juga terdapat tudung saji yang disusun membentuk setengah lingkaran.
MAN Model ini mengusung tema tentang toleransi budaya. Di setiap sisi terdapat lampion khas tionghoa yang kian mempercantik tampilan.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pangkalpinang mengusung tema toleransi di Negeri Serumpun Sebalai/foto: ist
Para penonton pun sontak menggemakan tepuk tangan, sambil mengabadikan moment setahun sekali ini dengan ponselnya. Tak sedikit peserta yang bahkan ikut berfoto bersama.
"Karya kami ini melambangkan kerukunan dan toleransi di Bangka Belitung," ujar koordinir karnaval, Gunawan.
Tak sampai di situ, para penonton di sepanjang jalan pun dibuat tertawa ngakak oleh peserta dari kategori umum yang menamai dirinya 'Mak Super' dari Kelurahan Gabek, mengenakan pakaian seragam SD, kaos kaki bola berwarna-warni, mak-mak ini berjoget sepanjang jalan yang diiringi musik hits.
Tim 'Mak Super' dari Kelurahan Gabek, mengenakan pakaian seragam SD, kaos kaki bola berwarna-warni yang mengundang gelak tawa penonton/foto: ist
Tak ayal, penontonpun dibuat terpingkal dengan aksi 'Mak Super' yang tetap semangat sepanjang rute karnaval meski usia tak lagi muda.
Baca Juga: Sampah Busuk Pangkalpinang dan Ironi Gowes Green
Masih banyak peserta lain yang menghibur masyarakat, dengan kreativitas peserta yang menampilkan berbagai miniatur, pun demikian dengan 15 regu sepeda hias yang unik dan menarik.
"Alhamdulillah setelah dua tahun tidak diselenggarakan, tahun ini kembali digelar, memang jumlah peserta menurun kita maklumi paska pandemi ini mungkin peserta mengalami keterbatasan," ujar koordinator pawai karnaval, Ervawi, Minggu (21/8/22).
Untuk peserta karnaval sebanyak 128 regu, terdiri dari 45 regu jenjang SD, 12 regu jenjang SMP, 18 regu SMA, dan 53 regu peserta umum, serta 15 peserta sepeda hias.
Kreativitas peserta juga patut diapresiasi, mereka membawa berbagai miniatur, jarum suntik, vaksin, corona, lebah, rumah-rumahan, dan lainnya.
Start lebih awal, dengan rute yang lebih pendek diharapkan selesainya juga lebih cepat sehingga peserta pawai juga masih bisa memanfaatkan waktu salat.
Kita ingin lebih cepat selesai, agar waktu salat nggak ketinggalan, kalau dulu kan sampe Isya, ini diharapkan sore sudah selesai semua,"
- Ervawi -
Selain itu, dengan rute yang lebih pendek ini, warga yang membutuhkan akses jalan lebih cepat bisa menghindari titik-titik keramaian, karena rute pawai meskipun melewati jalan protokol tetapi ada juga yang melintasi bukan jalan protokol.
Salah satu peserta dari luar Kota Pangkalpinang, SMP Negeri 1 Mendobarat turut memeriahkan karnaval/foto: babelinsight.id
Ervawi berharap, kemeriahan HUT RI ini bisa dirasakan oleh semua masyarakat, hal ini juga dilihat dari beragam peserta bukan hanya dari kota Pangkalpinang saja melainkan dari berbagai daerah di Kabupaten Bangka, Bangka Tengah dan Bangka Selatan.