proses hammering di Sepiak Belitung/ Foto: Babelinsight
Ada yang unik dan menarik saat kita memasuki galeri Sepiak Belitung. Suara dentuman palu yang keras membuat semua orang langsung menghampiri untuk mengetahui. Ternyata itu adalah proses yang dilakukan untuk menghasilkan kain ecoprint dengan tehnik Hammering.
_____
Tim Babelinsight.id berkesempatan untuk melihat langsung proses pembuatan kain ecoprint dengan tehnik Hammering dan berbincang dengan Bella. pemilik Sepiak Belitung bersama beberapa orang timnya
Apa itu tehnik hammering?
Terdapat dua tehnik dalam memproduksi kain ecoprint, yang pertama dengan mengukus kain yang sudah diselipkan daun-daun yang memiliki warna unik, sehingga warna alami daun tersebut dapat menempel pada kain.
Yang kedua yakni teknik hammering, adalah teknik yang biasa digunakan untuk mencetak pola ataupun motif pada kain ecoprint. Dengan cara memukul bahan terus-menerus hingga tercetak sebuah pola alami daun.
Bagaimana cara melakukan tehnik hammering?
Cara melakukannyapun terbilang unik. Kita harus menyiapkan daun yang bersifat basah dan lembab tanpa getah. Daun tersebut kita rendam kita letakkan di dalam wadah berisi air. Supaya kelembaban daun tetap terjaga, daun yang digunakan yakni daun rambat.
Baca Juga: Intip Motif Batik G20 di Sepiak Belitung
Letakkan daun di atas kain yang akan menjadi kain ecoprint, setelah itu tutup dengan kain alas yang lain dan mulai dipukul dengan palu spesial yang terbuat dari bahan plastik, pukul secara terus menerus, sesuai dengan pola daun yang akan dicetak.
Proses hammering pada kain santung/ foto:babelinsight
Adakah proses yang lain?
Fixing, atau proses yang akhir yang dilakukan setelah kain selesai hammering Kain tersebut di rendam selama 30 menit di dalam larutan air tawas. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan warna kain dan juga warna daun rambat setelah selesai pada proses hammering tadi.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu kain ecoprint?
Kain ecoprint memilki panjang sekitar dua meter, sehingga dibutuhkan waktu sehari hingga mencapai tiga hari untuk menyelesaikan satu kain ecoprint dengan teknik hammering ini. Selain itu lamanya waktu yang dibutuhkan juga tergantung dari ukuran daun yang digunakan.
Baca Juga: Kampoeng Kecit, Representasi dari Semangat Lokalitas Belitung
Jika daun berukuran besar, dapat dilakukan dalam waktu satu hari dengan tiga orang pekerja. Jika ukuran daun cukup kecil waktu yang dibutuhkan lebih lama, sekitar tiga hari dengan tiga pekerja untuk satu kain ecoprint.
Daun rambat digunakan dalam ecoprint/ foto: babelinsight
Berapakah harga kain ecoprint hammering ini?
Untuk ecoprint dengan basic kain santung, dihargai dengan Rp 600 ribu per dua meternya. Dalam sebulan sebanyak 10 hingga 20 kain ecoprint dapat dihasilkan. Bahkan penjualan kain ini tak hanya di tingkat lokal dan nasional, kain ecoprint ini juga sudah di ekspor ke Singapura.