Kalya Putri Salsabiela, petugas pembawa baki pengibaran bendera upacara HUT ke-77 Republik Indonesia (RI) di Halaman Kantor Gubernur Bangka Belitung/Foto: babelinsight.id.
Tugas membawa sang saka diemban dengan sempurna oleh Kalya, dan seluruh anggota Paskibra lainnya, ketika ia menuruni panggung, menyatu kembali bersama pasukan, dan merah putih telah berpindah tangan ke pasukan pengibar bendera, untuk kemudian dikibarkan di langit Negeri Serumpun Sebalai.
-------------------------
Derap langkah tegas, sorot mata fokus tertuju ke depan. Hentakan sepatu hitam Kalya Putri Salsabiela, pembawa baki upacara pengibaran bendera peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI) di Halaman Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rabu (17/8/2022), memecah kekhidmatan seremonial kenegaraan.
Satu-persatu, enam anak tangga panggung kehormatan berlapis karpet merah dinaiki gadis kelahiran Palembang, 28 Agustus 2006 silam. Kemudian, bendera merah putih diterima Kalya dari Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin, selaku inspektur upacara.
Kalya menerima sang saka merah putih dari Pj Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin, pada upacara peringatan HUT ke-77 RI. Foto: babelinsight.id.
Apresiasi patut diberikan kepada Kalya dan seluruh anggota Paskibraka Babel 2022, upacara sukses terlaksana. Mental dan fisik menjadi dua hal terpenting yang wajib dikuasai setiap individu. Demikian kisah Kalya, siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sungailiat, Kabupaten Bangka. Ia mengungkapkan kebanggaannya menjalankan amanah dengan baik.
"Mental yang sangat penting, karena bukan satu orang yang akan dihadapi tadi. Fisik juga. Kita diminta jangan getar kalau bawa baki, senyum harus lepas, dan jangan miring,"
-Kalya-
Kebanggan untuk mereka
Pelajar SMA Negeri 1 Sungailiat, Bangka itu sukses menjalankan tugasnya sebagai pembawa baki bendera, pada upacara peringatan HUT ke-77 RI. Foto: babelinsight.id.
Sempurna disaksikan oleh ratusan mata peserta upacara, ternyata tidak dirasa oleh Kalya. Dia merasa masih merasa kurang maksimal dengan 'pertujukan' yang ia tampilkan. Gugup masih dirasa, terutama ketika berhadapan dengan orang nomor satu di Bangka Belitung, walaupun latihan telah ditunaikan selama kurang lebih dua pekan.
Tetapi, kegugupan itu berusaha ia enyahkan dalam diri. Fokus, dan membanggakan orang tua yakni Andiyana (ayah), dan Fitriani Sagita (ibu) yang juga hadir, menjadi modal dalam benaknya untuk menunaikan tugas.
"Saya hanya fokus, terus mengingat orang tua yang juga menonton. Saya juga harus menjaga nama baik sekolah, nama baik kabupaten (Kabupaten Bangka). Fokus, fokus, dan fokus, itu saja.
-Kalya-
Sebab katanya, akan ada rasa bangga, tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang-orang disekitarnya jika ia sukses. Kayla juga berharap agar orang tua, selalu sehat agar bisa melihatnya lebih sukses kedepannya," pungkasnya.