"Baju adat ini diperoleh langsung dari perajin lokal di Bangka Belitung. Pihak Sespri menyampaikan ukuran baju dan celana Presiden. Mereka yang menjahit dan menyiapkan baju beserta aksesorisnya dalam waktu sekitar tiga hari. Setelah jadi, baju adat tersebut dibawa ke Jakarta,"
Anggit Nugroho
Sekretaris Pribadi Presiden (Sespri)
________
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat dari Bangka Belitung (Babel) saat menyampaikan pidato kenegaraan. Pakaian itu dinamai "Paksian", yang diambil dari perpaduan kebudayaan Arab dan Tionghoa/Cina.
Pakaian adat Paksian dikenakan Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan dan keterangan pemerintah terkait RUU APBN 2023 dan Nota Keuangan dalam Rapat Tahunan MPR dan Rapat Bersama DPR & DPD RI, Selasa (16/8/2022).
Ada kebanggaan bagi masyarakat Negeri Serumpun Sebalai. Pakaian adat yang menjadi simbol daerah dikenakan orang nomor satu di Republik, dan dikenakan pada momen besar bangsa, yakni menjelang peringatan kemerdekaan ke-77 RI.
Lalu, bagaimana cerita dipilihnya pakaian adat Paksian?
Pemilik Galeri Astari, sekaligus perancang dan penjahit baju Paksian hijau khas Babel yang dikenakan Presiden Joko Widodo/ Foto: Babelinsight
Sekretaris Pribadi Presiden (Sespri) Anggit Nugroho, dikutip dari cnbcindonesia, mengungkapkan ada cerita dibalik pemilihan baju adat Paksian.
Cerita itu bermula saat ia dan tim mengumpulkan pakaian adat di seluruh Indonesia yang belum dikenakan Presiden Jokowi. Seleksi pun dilakukan, hingga menyisakan tiga pakaian saja. Akhirnya, baju yang terpilih adalah pakaian adat Paksian dari Bangka Belitung.
Baca Juga: Cerita di Balik Baju Paksian yang Dikenakan Presiden Jokowi
"Baju adat ini diperoleh langsung dari perajin lokal di Bangka Belitung. Pihak Sespri menyampaikan ukuran baju dan celana Presiden. Mereka yang menjahit dan menyiapkan baju beserta aksesorisnya dalam waktu sekitar tiga hari. Setelah jadi, baju adat tersebut dibawa menuju Jakarta," kata Anggit, Selasa (16/8/2022).
Pakaian adat Paksian dibuat dengan metode tradisional tenun ikat, bermotif Pucuk Rebung menggambarkan kerukunan masyarakat Bangka yang terdiri dari mayoritas Melayu dan Cina. Pemaknaan ini sesuai dengan semboyan Bangka Belitung yakni "Tongin Fan Ngin Jit Jong", yang artinya Melayu Cina hidup rukun berdampingan.
Sebenarnya, warna asli pakaian adat Paksian adalah merah. Namun, seiring perkembangan zaman, dapat disesuaikan dengan permintaan, dan selera. Presiden Jokowi kemudian memilih warna hijau yang memiliki filosofi yang bagus.
Baca Juga: Paksian, Baju Adat Bangka Belitung yang Dipilih Presiden Jokowi
Hijau melambangkan kesejukan, ketenangan dan keberuntungan, serta kesetiaan. Kemudian, perpaduan warna emas pada motif melambangkan keagungan, dan keluhuran.
Baju ini terdiri dari jubah panjang sebatas betis, celana panjang, selempang dan kain tenun cual khas Bangka. Sedangkan untuk penutup kepala dipakaikan sungkon. Pada baju terdapat ornamen hiasan bermotif pucuk rebung.