Presiden Joko Widodo Saat Tiba di Gedung DPR/MPR untuk Mengikuti Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022. (Foto: CNBC Indonesia)
Setelah sempat 'tertunda' tahun lalu, tahun ini di momen Hari Kemerdekaan RI, menjadi hari bersejarah dan kehormatan bagi Bangka Belitung. Karena Paksian, baju adat Babel dipilih Presiden RI Ir. Joko Widodo untuk dipakai di pidato Kenegaraan.
__________
[Eksklusif Babelinsight] - Presiden memilih Paksian. Tentunya terdapat alasan mengapa Baju Paksian modifikasi khas Bangka Belitung ini dipilih. Presiden Jokowi pernah berujar bahwa Bangka Belitung merupakan salah satu daerah yang memiliki kerukunan antar-umat beragama, dan budaya yang tinggi.
Itu sesuai dengan slogan yang dimiliki Negeri Laskar Pelangi ini, 'Tongin Fan Ngin Jit Jong' yang artinya, Melayu dan Cina hidup rukun berdampingan.
Perpaduan Pending (ikat pinggang) dan Kain tenun cual khas Babel/ foto: Babelinsight
Paksian adalah jenis baju adat khas daerah Bangka Belitung yang dipilih Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk dikenakan pada Pidato Kenegaraan dalam menyambut HUT Ke-77 Republik Indonesia.
Seperti yang diketahui setiap tahunnya Presiden Jokowi akan mengenakan pakaian khas dari daerah yang ada di Indonesia, untuk menunjukkan kekayaan dan keberagaman budaya yang tanah air kita miliki.
Baca Juga: Cerita di Balik Baju Paksian yang Dikenakan Presiden Jokowi
Dalam balutan baju adat Negeri Serumpun Sebalai ini, perpaduan kebudayaan Arab dan Tionghoa/Cina yang terdapat dalam baju adat tersebut membawa filosofi tersendiri bagi pemakainya.
Warna hijau dipilih Presiden Joko Widodo
Contoh Baju Paksian Hijau dari Bangka Belitung yang dikenakan Presiden RI, Joko Widodo/Foto: Babelinsight
Presiden Jokowi mengenakan jubah panjang sebatas betis berwarna hijau dengan selempang dan celana panjang warna senada. Serta kain tenun cual khas Bangka Belitung. Warna hijau sengaja dikenakan oleh Presiden Jokowi untuk melambangkan adanya pertumbuhan bagi Indonesia.
Menurut Tricahya Karnawati yang merupakan perancang dan penjahit dari baju Paksian ini, mengatakan bahwa warna hijau memiliki filosofi yang melambangkan kesejukan, ketenangan, keberuntungan dan kesetian.
Baju jubah yang pengerjaanya hanya memakan waktu tiga hari ini, dilengkapi dengan selempang yang disampirkan pada bahu sebelah kanan yang menandakan seorang laki-laki yang bertanggungjawab.
Tak hanya itu, pada Paksian yang dikenakan Presiden Jokowi memiliki motif pucuk Rebung yang ornamennya dijahit satu persatu atau handmade. Motif pucuk Rebung ini melambangkan kerukunan antar budaya yang ada di Bangka Belitung, sedangkan untuk ornamen di kepala, beliau juga menggunakan sungkon (tutup kepala) berwarna emas yang melambangkan keagungan dan keluhuran.